[√] it's mine!, h. kazutora

𖧧. shoyū ꒷꒦

📌 Sorry for typo!
Aku juga mau minta maaf kalo
ada translate yang masih salah.

Happy Reading! ♡

❕

oOo

Kazutora mendekat ke arah y/n, tidak lupa dengan cambuk yang berada di tangannya. Membuat perasaan takut y/n kembali muncul.

Bohong kan? Jika dia akan menyiksa y/n dengan benda yang ada di tangannya? Cepat, katakan pada y/n kalo itu bohong!

"Y/n. "

Gadis itu terlalu takut untuk sekedar menjawab panggilan, ia beranjak dari ranjang dan berusaha menjauh dari Kazutora.

"Nee, kenapa takut begitu? Aku gak akan membunuhmu kok. "

[Hei]

Cowok itu semakin dekat, y/n juga sudah terpojok. Dia sudah tidak bisa menjaga jarak dengan cowok itu.

Kazutora mendaratkan tangannya ke lengan y/n, dan di dorong nya gadis itu hingga jatuh ke ranjang.

Dengan senyum khas nya itu, Kazutora menindih y/n dan sekarang y/n tengah berada di dalam kungkungan nya.

"Mau atas atau bawah? "

Pertanyaan ambigu macam apa ini? Kenapa cowok ini selalu mengatakan hal-hal yang begitu ambigu? Y/n kan jadi tidak bisa berfikir jernih.

Apa yang harus y/n jawab? Y/n menutup matanya erat-erat, enggan menatap cowok yang kini berada di atasnya.

"Cih, kau gak mau jawab ya? "

Kazutora bangkit, dan membalikkan tubuh kecil y/n menjadi tengkurap. Sebuah cambuk kan mendarat di punggung y/n yang mulus.

CTAAAKKK

"Akhhh.... "

Cambuk itu melukai punggung cantik y/n, membuat punggung nya berubah menjadi merah dalam satu cambukan.

"Ichi."

[Satu]

CTAAKKK

"akkkhhh! Itai! "

[Sakit]

Karena y/n sekarang hanya memakai pakaian dalam, rasa sakit nya kini makin terasa.

"Ni."

[Dua]

CTAAKKK

"AKHHH!! "

[Tolong hentikan]

CUKUP! Y/n sudah tidak kuat! Kenapa Kazutora tega melakukan ini padanya? Sungguh, gadis ini sudah tidak tahan.

"San. "

[Tiga]

Saat cowok itu hendak melayangkan cambuk nya, y/n berusaha bangkit dan memohon kepada cowok gila ini, untuk menghentikan aksinya.

"Y-yamate kudasai... Tora... "

[Hentikan]

"O-onegai... Yamete!! "

[Tolong, hentikan]

Y/n mulai mengeluarkan bulir-bulir bening dari kedua bola matanya. Rasa sakit mulai menjalar, nyeri di bagian punggung dan bahunya.

"Hoo? Kau mau, aku menghentikan ini? "

Tanpa basa-basi, y/n mengangguk cepat. Semoga saja cowok gila ini mau menuruti kemauannya.