Chapter 31

1.1K 61 4
                                    

Happy Reading.

*

*

*
Kita tidak tahu keputusan yang kita ambil sekarang akan disesali atau disenangi di masa depan.

***

Seperti biasa saat ini Shila sedang bekerja di cafe. Ia saat ini sedang mengantar-ngantarkan makanan. Di siang hari yang cerah ini, cafe begitu ramai. Shila bahkan merasa kelelahan harus kesana-kemari.

Shila menghembuskan napasnya. Ia baru saja mengantarkan pesanan.

"Ada lagi?"

"Kamu istirahat saja dulu. Kamu kelihatannya lelah, Shila. Ini sisanya biar orang lain saja yang ngantar."

Shila mengangguk-ngangguk. "Iya, Kak, makasih."

Semua pengunjung cafe langsung merasa terkejut dengan kehadiran polisi yang baru saja datang. Begitu juga para pekerja cafe.

"Ada apa itu, Kak?" tanya Shila.

"Gak tau."

Polisi-polisi yang datang dengan jumlah 3 orang itu, menghampiri Shila.

"Apakah anda yang bernama Shila?" tanya salah satu polisi.

"Iya saya sendiri. Ada apa, Pak?" Shila merasa bingung.

"Anda kami tahan atas kasus pencurian."

Tangan Shila langsung diborgol oleh polisi.

"Saya gak pernah nyuri, Pak," bela Shila.

"Ini sebenarnya ada apa, Pak? Saya gak pernah nyuri. Siapa yang sudah melaporkan saya?"

"Gadis bernama Alana telah melaporkan anda, bahwa anda telah mencuri uangnya sebesar 2 juta. Bahkan dia sudah memberikan buktinya."

Shila langsung membeku. Hatinya sakit. "Alana, lo tega ngelaporin gue? Apa lo pengen gue mendekam di penjara?"

"Shila apa benar kamu mencuri?" tanya atasan Shila.

"Shila, Shila ga-- iya," jawab Shila.

Jika ini yang diinginkan Alana. Maka Shila akan menurutinya.

"Kamu saya pecat! Saya nyesel udah mempekerjakan kamu!"

"Ayo, ikut kami."

Shila langsung dibawa oleh polisi-polisi itu. Shila hanya pasrah dan pergi sambil menunduk. Semua orang langsung membicarakan Shila. Bahkan sebagian ada yang memvidiokan Shila. Shila benar-benar merasa malu.

***

Shila dimasukkan ke dalam jeruji besi. Di dalamnya Shila disatukan bersama wanita seusia ibunya--Luna. Ada sekitar 4 orang di dalam jeruji besi tersebut. Semuanya menatap Shila dengan tajam. Shila hanya menunduk sambil duduk di pojok.

Shila memeluk lututnya. Semua ini terasa begitu menyakitkan. Harus berada di dalam jeruji besi, karena kebohongan yang Shila buat sendiri.

The Secret Shila [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang