Cipher

13 7 0
                                    

"jadi boleh saya tahu alasan anda mengintip kantor biro kami sebelumnya?" 

Olivia mengantar Inspektur Xavier ke ruang tamu Nyonya Lien. Bosnya tampak sedikit terkejut namun mengijinkannya. 

Xavier menggaruk belakang kepalanya "sebenarnya saya merasa nona mengetahui sesuatu, mungkin jika saya mencoba berbicara dengan lebih baik nona bersedia membantu."

Olivia mengangkat alisnya.

'tidak buruk.'

Ekspektasi gadis itu pada inspektur kepolisian menjadi naik. Bisa menebak orang lain memang kemampuan dasar yang dibutuhkan oleh seorang dengan bidang kerja sepertinya.

"saya punya alasan tersendiri untuk itu. Tapi sebelumnya, saya ingin mengatakan bahwa ini adalah urusan pribadi. Nyonya Lien dan kantor ini tidak terlibat dalam pekerjaan diantara kita."

Ekspresi Xavier berubah serius, ia sekarang mengerti alasan Olivia menolaknya pertama kali.

"baiklah. Saya mengerti." Pria itu mengangguk lalu melanjutkan ucapannya "saya akan langsung ke intinya kalau begitu. Seperti yang sudah nona perkirakan, saya ingin meminta nona menerjemahkan sebuah pesan yang dienskripsi menggunakan mesin enigma."

Olivia membenahi kacamatanya, melihat kertas berukuran kecil yang diberikan Xavier. Ada bekas noda merah kecoklatan disana.

"saya tidak menyangka, tidak ada satupun anggota kepolisian yang bisa diandalkan." ucap Olivia sembari menelaah isi kertas itu.

Meskipun ucapan gadis bersurai hitam itu terdengar tajam namun Xavier hanya tertawa hambar tidak menyangkal sama sekali "kebanyakan petugas polisi di distrik 7 adalah sisa dari distrik utama. Jika bukan karena tidak berkompeten berarti memiliki kasus hitam. Kebanyakan orang-orang memilih lepas tangan pada masalah distrik ini tanpa mencoba."

"lalu bagaimana dengan anda, inspektur? anda termasuk yang mana?"

"siapa yang tahu?" Xavier membalas misterius.

Olivia mengendikan bahu tidak melanjutkan lagi, berfokus sepenuhnya pada selembar kertas yang sekarang ia yakin memiliki makna tersembunyi.

"kurasa aku bisa menerjemahkannya." ucap gadis itu pada akhirnya.

Binar cerah terpercik samar di mata Xavier, ia berdehem untuk menutupinya "eghem, butuh berapa lama untuk memecahkan pesannya?"

"aku tidak yakin, strukturnya cukup rumit. Dengan kemampuanku mungkin sekitar lima hari atau satu minggu?"

"secepat itu?"

Olivia menatap Xavier kebingungan, kenapa ia mendapat respon terbalik dari pria di depannya?

"ah, kemampuan nona cukup hebat. Berdasarkan pengalaman saya, saya harus menunggu satu bulan lebih untuk mendapat jawaban dari ahli pemecah kode untuk pesan enigma."

'apa orang-orang pada umumnya membutuhkan waktu lebih lama untuk memecahkan kode seperti ini?'

Olivia menyimpan sebuah kenyataan, setelah memeriksa struktur enskripsi ia bisa menyelesaikannya hanya dalam beberapa jam. Gadis itu berpikir akan terlalu mencolok jika ia mengungkapkan yang sebenarnya. 

'aku pun tak bisa mengandalkan standar orang-orang akademi.'

Teman di akademinya terdahulu terbiasa menyelesaikan pekerjaan ini dalam rentang waktu seperti itu. Berada di sekolah terbaik dengan semua pelajaran tingkat tinggi memang tidak bisa diandalkan untuk menjalani hidup orang biasa.

Olivia memutar otaknya "oh, saya memiliki seorang guru hebat yang mengajari beberapa trik khusus. Kemampuan saya masih tidak bisa dibandingkan dengan beliau."

Miss Black Rose's Room Number 507Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang