Kemenangan

11 1 0
                                    

SELAMAT MEMBACA!

Malam yang indah sepertinya untuk Nadya.Lihat saja sekarang cewek itu sedang berdiri di balkon kamarnya ditemani dengan segelas susu cokelat panas.Sedang asyik dengan lamunan nya,tiba-tiba saja ada yang mengganggu nya.

"Dek,lagi ngapain lo?" suara Sindy mengagetkan Nadya.

Nadya berdecak,lalu berjalan masuk ke kamarnya menghampiri Sindy yang sudah duduk diatas kasur miliknya. "Lo yang ngapain kesini?" tanya Nadya.

"Kangen aja sama lo"
"Serius kak!Gue udah ngantuk nih."
"Kalau gue nggak masuk juga lo masih di balkon sambil senyum-senyum sendiri,"
"Apaan sih,kak!siapa juga yang senyum-senyum!"
"Serius,serius..gue mau nanya nih sama lo"
"Apa?"
"Lo lagi deket ya sama cowok?"
"Sejak kapan lo jadi kepo?"
"Dek,gue tanya serius nih,"
"Kenapa lo jadi kepo sih,kak?udah ah,sana,gue mau tidur.Besok mau sekolah."
"Entar dulu."
"BUNDA! KAK SINDY GANGGU AKU MAU TIDUR NIH!" teriak Nadya seraya mengadu pada Anita.Padahal nggak akan terdengar karena kamar Anita berada dibawah,sedangkan kamar Nadya dan Sindy diatas.
"Dasar bocah!bisanya ngadu," cibir Sindy,lalu meninggalkan kamar Nadya.

Nadya diam tak menjawab cibiran dari kakaknya.Setelah Sindy keluar dari kamarnya,Nadya segera mengunci pintu,lalu beralih ke kasurnya untuk memasuki alam mimpinya.Siapa tahu kan,ketemuan dengan Adit.Eh,apa nih?

••••

Sekarang baru pukul enam pagi.Tumben sekali Adit sudah rapi dengan seragam sekolahnya.Padahal semalam ia baru bisa tidur pukul dua pagi.

Sekarang Adit sudah berada diruang makan bersama dengan keluarganya.Ada Linda-Ibu Adit,Ada Beni-Ayah Adit.Juga ada Laura-kakak Adit.

"Tumben lo Dit,udah rapi gini.Bisanya kita udah kelar lo baru turun," ejek Laura.
"suka-suka gue lah," jawab Adit
"Udah,makan cepat.Habis itu ke rumah Edwin," ucap Linda.

Mereka makan dalam diam.

"Yaudah,Adit berangkat ya,mau ke rumah Edwin dulu soalnya."

Setelah Adit pamit dan mencium tangan kedua orangtuanya juga Laura,barulah keluar menuju rumah Edwin menggunakan motornya.Padahal rumah Edwin didepan rumahnya.

Setelah sampai didepan gerbang rumah Edwin,Pak Tarno sudah membukakan gerbangnya.Setelah berterima kasih pada Pak Tarno,barulah Adit melangkah masuk kedalam rumah Edwin tanpa mengetuk dulu.

"Puntenn,Assalamualaikum,Adit datang!" teriak Adit.

Ternyata Edwin sedang sarapan dimeja makan.Semua mata menoleh ke arah Edwin yang baru saja teriak.Mereka kaget,tumben sekali Adit yang menyamper Edwin,padahal biasanya kebalikannya.

"Tumben bangun pagi," ejek Aulia.
"Iya dong,habis menang," ucap Adit sombong.
"Menang apaan dit?" sahut Aulia
"Anu..itu..Mm.. Menang game.iya,nggak Win?" ucap Adit,lalu mengedipkan matanya ke Edwin.
"Hm," jawab Edwin

Padahal menang tawuran kemarin.Ya,Scorpions menang lagi melawan sekolah lain.Itu membuat kebanggaan tersendiri untuk Adit.Setidaknya saat dirinya yang menjaga jadi ketua,tidak ada satu pun kekalahan yang mereka dapat.
"Kamu udah sarapan?" tanya Fadly-Ayah Edwin.
"Udah,om," jawab Adit.

Fadly hanya mengangguk sebagai jawaban.Tak lama Edwin bangkit dari duduknya tanda ia sudah selesai sarapan.Lalu keduanya pamit dengan Aulia dan Fadly.

Keduanya berjalan ke depan untuk berangkat sekolah.Setelah sudah siap,barulah mereka menancapkan gas laju motornya menuju sekolah.

Dijalan saja mereka masih sempat bercanda meski sudah diklakson oleh pengendara lain.

Setelah sampai diparkiran,keduanya memarkirkan motornya.Seperti biasa keduanya menjadi objek cuci mata bagi kaum hawa.Masih pagi masih fresh,jadilah mereka tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.

Saat sedang berjalan menuju kelas sambil bercanda,tiba-tiba saja ada yang menabrak Adit.Dan lebih parahnya membuat yang menabrak itu jatuh kebelakang karena tegapnya badan Adit.Padahal Adit sama sekali tidak bergerak.

"Aw!" ringis yang menabrak.

Sorry kalau ada kesalahan kata-kata;)
Next?Okey tungguin ya
Jangan lupa follow sama vote!

ADYA (AditNadya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang