Baper?

11 2 0
                                    


Bel Istirahat sudah berbunyi dari 5menit yang lalu,tetapi Nadya masih setia dibangkunya.Entah apa yang sedang ia lakukan disana.Nadya terlalu malas untuk keluar kelas jika Maya tidak masuk sekolah.

Tak lama datanglah si cowok barbar yang memiliki segudang fans yang selalu memujinya dimana pun ia berada.Siapa lagi kalau bukan Aditya Fransisco.Ya,Adit datang ke kelas sendirian dengan satu kantong plastik ditangan.

  "Nih makan!Gue tau lo mager," ucap Adit sambil meletakkan kantong plastik itu dimeja Nadya.
  "Ogah!Entar gue diracuni lagi sama lo," tolak Nadya.
  "Bukan gue racuni kali,gue ludahi biar nurut.Hahaha!" tawa Adit.

Nadya tersenyum.Ya,Nadya tersenyum melihat Adit tertawa.Entah apa yang lucu.Mungkin kadar kegantengan Raka bertambah duapuluh kali lipat.Alah,lebay.Tapi benar,Nadya tidak berbohong

  "Mending bawa lagi deh,makanan lo itu!Gue nggak bakalan terima juga."
  "Lo kenapa sok iya banget sih,Tinggal makan doang.Apa perlu gue suapi juga?" balas Adit.
  "Lo bisa nggak sih,nggak usah bersikap kayak gini ke gue?" balas Nadya.
  "Baper ya?" tanya Adit dengan tangan menyisir rambutnya
  "nggak!sok ganteng anjir," celetuk Nadya.
  "Emang ganteng!"

Nadya diam tak menanggapi omongan Aditya.Sedangkan tangan Adit terulur untuk membuka makanan yang ia bawa.Sebenarnya disini yang sudah jatuh cinta duluan siapa?ada yang bisa tebak kah?

  "Lo makan sekarang,keburu bel masuk.Gue cabut dulu," ucap Adit lalu berjalan keluar kelas.

Nadya diam dengan perlakuan Adit seperti itu.Menurut Nadya ada yang aneh dengan tingkah Adit akhir-akhir ini.Dengan malas tangannya terulur untuk menyuap makanan yang tadi Adit berikan.Kalau bukan karena lapar,Nadya tak akan makan.

  "Akhirnya dimakan juga!Gue kira lo bakal buang itu makanan!" teriak Adit dari depan pintu kelas.

Ternyata dari tadi Adit masih berdiri disana memastikan makanannya dimakan atau tidak.Nadya yang mendengar suara Adit pun menutup mukanya karena malu.Lihat saja muka Nadya sudah merah.

  "Sebelum lo teriak,mending gue cabut!Bye!" ucap Adit lalu berjalan menjauh dari kelas.

Niatnya Nadya memang ingin teriak,namun sayang Adit lebih dulu hilang.Jadi buat apa dia buang-buang tenaga untuk meneriaki orang yang sudah enggak ada.Eh,maksud nya sudah hilang.Eh,bukan hilang,sih.Aduh pusing.

Nadya melanjutkan makannya lagi.

Adit kembali berjalan ke arah kantin.Ia harus menyusun strategi untuk tawuran sepulang sekolah nanti.Sebagai ketua disini,Adit harus memikirkan itu semua.

  "Woi,gece,dit!bentar lagi bel nih.Bahas dulu buat entar pulang sekolah," ucap Rendy.
  "Tau lo,jangan urus cewek mulu," sahut Edwin
  "Bacot lo pada!" ucap Adit.

Setelah itu terjadilah rapat dadakan untuk menyusun strategi di kantin dengan suara yang sangat pelan.Jangan sampai ada yang dengar tentang ini.

Bersamaan dengan selesainya rapat,bel masuk berbunyi.Siswa-siswi yang berada dikantin berjalan menuju kelas masing-masing begitu juga Adit dan Edwin.

  "Dit,lo ngapain sih duduk sama si Nadya?Lo tinggalin gue hanya demi perempuan?lo jahat," ucap Edwin dengan gaya dramatis.
  "Apaan sih,Win?Lo nggak usah alay gitu,bisa nggak?jijik gue,anjir," protes Adit yang melihat gaya Edwin.
  "Lagian elo.Kita ini udah dipertemukan sejak dalam kandungan.Masa lo tega tinggalin gue hanya demi perempuan yang baru lo kenal?"
  "Win,sumpah gue jijik!Gue bilangin Nyokap-Bokap lo kalau lo benar homo!"
  "Idih amit-amit.Lo tolol ya,sumpahin teman sendiri?"
  "Hahaha!ternyata selama ini seorang Edwin Adrian itu homo?" tawa Adit pecah.

Mereka sudah tiba didepan kelas.

"Tes,perhatian,bagi seluruh siswa-siswi,hari ini sekolah akan memulangkan kalian lebih awal,dikarenakan semua guru ada rapat.Terimakasih,"

Sorak gembira terdengar diseluruh penjuru kelas.

  "Ayo pulang.Gue anterin," ucap Adit kepada Nadya.
  "Gak!gue naik Angkot aja," balas Nadya
  "Udah ayo,biar gue yang anterin lo," sahut Adit,sambil menarik tangan Nadya.

Nadya hanya bisa pasrah.


Next?ok tunggu ya:)

ADYA (AditNadya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang