"Haii!!! Lo duduk disini aja sama gue!" Ucap seorang perempuan mungil itu kepada Lily. Lily kebingungan baru sana dia masuk pintu kelas, sudah ada yang memanggilnya saja, tapi Lily pun tidak memiliki teman yang dikenalnya dikelas, jadi Lily memutuskan untuk menjadi teman sebangku wanita mungil itu saja.
"Makasih."
"Eh iya, nama lo siapa? Kenalin, gue Putri." Ucap perempuan bernama Putri itu sambil menjulurkan tangannya. Lily pun menjabat tangan Putri dan menjawab "Aku Lily." Dengan senyuman tipisnya.
Lily sangat malu. Dalam situasi yang tenang pun Lily bisa merasa sangat malu yang membuatnya terkesan sombong dan enggan bergabung dengan yang lain. Padahal Lily sangat ingin bergabung, hanya saja ia belum tau apa yang harus dia lakukan jika bersama orang baru itu.
"Hai, kenalin gue Cika." Ujar perempuan yang duduk didepan bangkunya. Dan Lily menjawab dengan cara yang sama seperti tadi.
"Kamu kok tadi ga keliatan dibarisan upacara?" Tanya Putri, heran.
"Tadi aku telat, barisnya paling belakang. Baru sebentar terus sakit, dibawa ke uks." Jawab Lily berusaha menutupi rasa gugupnya.
"Ouhhh gitu ya."
Saat Putri ingin bertanya lagi, tiba - tiba seorang guru masuk ke kelasnya, "Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam." Jawab seluruh murid dengan kompak.
"Selamat pagi semuanya! Semangat ya hari ini, hari pertama kalian duduk di bangku SMP. Perkenalkan nama Ibu Fara Anggita Puspa, panggil aja Bu Fara. Karena hari ini baru hari pertama, mungkin tidak akan langsung mulai pembelajaran, kita perkenalan saja dulu. Mulai dari bangku paling depan barisan putri dulu, boleh berdiri dan sebutkan namanya." Ujar Bu Fara dengan senyuman ramahnya, terlihat guru itu masih muda dan cantik.
"Perkenalkan nama saya Cantika Anindita Putri, biasa dipanggil Cika. Salam kenal semuanya." Ujar Cika memperkenalkan diri dengan senyuman yang sangat cerah.
Perkenalan berlanjut, sampai waktunya Lily hars memperkenalkan dirinya.
"Perkenalkan nama saya Lysandra Beatrisa Navya, kalian bisa panggil Lily. Salam kenal semuanya." Ucap Lily dengan menunjukkan senyuman kaku nya. Ia sangat canggung dan gugup. Sebenarnya Lily bukan orang yang pemalu jika saja ada orang yang dikenalnya.
Setelah memperkenalkan diri, bahkan Lily tidak mau menunjukkan wajahnya yang tanpa ia sadari banyak teman kelas nya yang terus memperhatikan gerak gerik Lily.
"Perkenalkan nama saya Zaidan Irham Anugrah, biasa dipanggil Zai atau Idan." Ucap seorang murid lelaki yang duduk dibangku paling terakhir, yang pertanda bahwa perkenalan juga telah selesai. Saat Lily melihat ke arah bangkunya untuk melihat wajah Zaidan, ternyata lelaki itu juga sedang melihatnya kemudian tersenyum ke arah Lily.
Jangan harap Lily akan membalas senyumannya, bahkan dia matanya langsung membulat dan memalingkan wajahnya secepat kilat. Bukannya ia terlalu ke-geeran atau centil, yang ketika hanya bertatapan saja langsung salah tingkah. (Contohnya readers)
Hanya saja, ia terlalu terkejut dan tidak tahu harus merespond bagaimana. Bahkan ia hanya berniat untuk melihat wajahnya, bukan menyapa. Sudah ku bilang, Lily bahkan bisa merasakan malu dengan hal sepele yang orang lain tidak mengerti yang membuat malunya itu bagian mana.
Kemudian Bu Fara menjelaskan peraturan peraturan yang ada disekolah. Dari mulai cara berpakaian, kegiatan yang biasa dilakukan, dan sebagainya. Setelah itu juga Bu Fara bercerita yang terkadang di sahut oleh seorang murid yang membuat mereka semakin cepat akrab.
"Assalamu'alaikum." Ucap seorang siswi dari arah pintu. Semua orang yang ada di dalam kelas pun langsung berbalik, melihat ke arah sumber suara.
"Waalaikumsalam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lily and Her Story
Teen Fictionini ceritaku. Dimana aku selalu salah karena terus menerus memilih jalan yang salah. -Lysandra Beatrisa Navya