_Selamat membaca_
•••
Sinar rembulan hampir meredup kala akan tergantikan dengan sinar Arunika, namun keberadaanya masih malu-malu untuk menampakkan keindahannya.
Pukul 4 pagi terlihat seorang gadis dengan mata terpejam dan keringat yang menetes dari dahinya. Seluruh badannya kaku bak mayat dan bibirnya meracau seperti orang ketakutan.
Hal itu sontak membuat seseorang segera datang menghampiri gadis itu dikamar. Karena racauannya terdengar sangat kencang. Seseorang itu segera mengguncang badannya agar kembali kealam kesadaran.
"Kia, Kiaa.. bangun.." dia mengguncang-guncang semakin kencang karena yang dipanggil tak ujung merespon.
Tangannya terulur untuk mengangkat kepala gadis itu, dengan sedikit menegakkan badannya setengah duduk agar bisa segera bangun. Perlahan mata gadis itu terbuka. Nafasnya ngos-ngosan seperti habis lari maraton.
"Takut..." suara serak dan bergetar menandakan bahwa mimpi buruk gadis itu baru saja menghantuinya.
"Biar gue ambilin minum, lo diem aja disitu. Rileks Kii!" Ujar seseorang disamping gadis itu, lalu segera pamit mengambil air minum yang letaknya berada didapur.
Gadis yang beberapa detik lalu mengalami mimpi buruk, dia adalah Azkia. Badannya masih bergetar ketakutan, hal itu dikarenakan Trauma masa lalu yang sempat menderanya hingga saat ini. Mimpi buruk hampir setiap saat hinggap di tidur nyenyaknya, Kia mengalami gangguan kecemasan sehingga semua hal tentang kejadian buruk di masa lampau selalu memutar di ingatannya.
"Di minum airnya dulu. Lo rileks aja jangan diingat mimpinya.." pandangan Kia terarah ke sahabatnya, matanya terfokuskan dengan apa yang sahabatnya lakukan. Dia adalah Aresya, sahabat Kia semenjak 7 Tahun terakhir.
Kia bertemu Aresya saat dirinya memasuki bangku SMA. Mereka masuk dalam ruangan yang sama saat pemilihan kelas sampai terjalinlah hubungan persahabatan.
Sebenarnya Aresya-lah yang saat itu memaksa Kia agar mau bersahabat dengannya, bagi Aresya Kia orang yang sangat berbeda. Kia jarang sekali tersenyum, dan orang yang kaku. Dari sanalah yang membuat Aresya semakin penasaran dengan kehidupan Kia. Sampai akhirnya Aresya berhasil masuk dalam lingkungan kehidupan Kia dan terjalinlah hubungan persahabatan.
Kini di negara ini hanya Aresya yang Kia punya, setelah dirinya menjadi korban dan saksi ledakan Bom di rumah majikan orang tuanya di Jerman, dirinya harus terima diadobsi dan dibawa ke Indonesia oleh ibu angkatnya. Namun ibunya sudah tiada 2 tahun yang lalu karena faktor usia.
Kia meminum air putih itu sampai tandas, kerongkongannya sangat kering sampai-sampai air minum itu tandas hanya dalam beberapa teguk.
"Sudah mendingan?" Tanya Aresya setelah menyodorkan air minum. Kia mengangguk setelah selesai menghabiskan minumnya.
"Makasih ya Res.. Sleep paralysis gue muncul lagi, tadi badan gue kaku semua gabisa digerakin, gatau gimana nasib gue tadi kalau lo gak bangunin mungkin udah mat--"
"Sttt, jangan bicara sembarangan.. gak lah, gak bener,"
"Gangguan kecemasan itu bisa sembuh, asal lo jangan sering mikirin hal yang bikin lo ketakutan." Aresya menyela, dia meyakinkan Kia untuk tetap tenang.
"Susah buat gue lupain kejadian lampau res, semua hal di masa itu selalu muter di kepala gue..." mata Kia terpejam tanda tak sanggup melanjutkan bayangan kelam itu dipikiranya.
"Kalau gue jadi lo mungkin gasanggup lagi hidup Ki..."
"Di saat ngeliat orang yang berarti dihidup gue ninggalin diri gue selamanya. lo hebat, bisa ngejalanin ini semua..." ungkap Aresya. Dia akui bahwa Kia adalah manusia paling kuat yang pernah di temuinya, masa kecilnya saja sudah harus melihat sendiri kematian orang tua dan orang terdekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tulisan Takdir Argimiro
RomantikFollow me, [belum di revisi, akan di revisi setelah end] .. "Menemukanmu adalah suatu hal yang mudah bagiku, tetapi juga sangat sulit." , "Sebab aku mudah sekali menemukanmu di anganku. Tapi ketika sadar, betapa sulitnya kamu kugenggam." --Argimiro...