Selamat membaca
Kalau ada typo mohon komen aja yaa biar segera aku perbaiki
....
Kehadiran Jeno langsung disambut dengan suara bed side yang berada di sisi kiri brangkar Jaehyun, Jaehyun tersenyum saat melihat wajah putra sematawayang nya memasuki ruangan nya, bibir nya melengkung keatas tersenyum membuat matanya menyipit walau senyuman nya hanya sekilas terlihat lantaran terhalang dengan masker oksigen
"Dad.." lirih Jeno kemudian berlari kepelukan Jaehyun, melihat Jeno menangis di dalam pelukan nya membuat hati Jaehyun tercabik
Tangan nya kini terangkat guna mengelus surai hitam sang putra
" jelek kamu kalo nangis begitu" ejek Jaehyun seolah menenangkan putranya bukannya merasa tenang Jeno kini malah semakin kencang menangis
"Dad hikss"
"kok semakin kencang nangisnya uhuk.. Uhuk.. Daddy gak papa jagoan, j-jen bangun ya? Uhukk Daddy sesek klo kmu gini" ujar Jaehyun memberitahu, Jeno kemudian melepas pelukan nya dan menatap Jaehyun dengan sesengkukan tak lupa demgam mata yang masih berlinang air mata
"Daddy, bilang sama jeno Daddy kenapa sebenernya" tanya jeno seolah menuntut Jaehyun memberitahukan penyakit sialan nya
"hikss jangan sembunyiin apapun dari Jeno Dad, Jeno itu udh besar hikss"
" iya sudah besar tapi masih suka cengeng" ejek Jaehyun lagi membuat Jeno sedikit jengkel
" daddyy" sebal Jeno pada daddynya
Jaehyun kerkekeh, tangan kekar nya kini mengengam tangan jeno kemudiam mengarahkan nya pada dada kirinya yang sedikit terbuka karena beberapa kabel penunjang kehidupannya masih terpasang di dadanya
Jeno merasa ngeri saat tangan nya bersentuhan dengan kabel-kabel yang terpasang pada dada kiri daddy nya, Jeno takut apabila pergerakan tangannya itu membuat Jaehyun merasa sakit.
" Daddy lahir dengan kondisi jantung yang lemah Jen , turunan dari opa kmu. Masa kecil daddy juga tak seindah seperti masa kecil anak anak lain nya, daddy dulu hanya bisa berdiam diri di rumah dengan pengawasan dan penjagaan yang ketat, oma kamu bahkan selalu memantau setiap aktivitas yang daddy lakukan walau di rumah sekalipun. Daddy pernah di nyatakan sembuh saat daddy masih duduk di bangku SMP itu semua juga karena anugerah dari Tuhan, penyakit itu sudah lama menghilang bahkan daddy sampai lupa jika daddy memiliki riwayat jantung lemah, hingga puncaknya saat kamu pertama kali masuk SMA daddy mulai merasakan sesak nafas dan nyeri yang teramat menyakitkan pada dada kiri daddy, jantung daddy bermasalah Jagoan. Kamu bisa merasakan nya kan?" Jeno mendengarkan penjelasan dari daddy nya, membuatnya kini menangis kembali
" daddy pasti bohong kan? Gk mungkin kan Dad?"tanya jeno yang masih tak percaya, jaehyun kemudian menatap wajah putranya dengan tatapan yang sayu
" jika itu bohongan tidak mungkin daddy berada di sini jagoan" jawab Jaehyun diakhiri dengan kekehan tipisnya
"jeno, jaga kondisi tubuh kamu ya... Mulai sekarang kamu harus menerapkan pola hidup yang sehat. Cukup opa dan juga daddy yang merasakan sakitnya penyakit ini, kmu jangan sampai ikut merasakannya" jeno mengangguk walau dalam hati nya terus menyalahkan takdir dari Tuhan
" iya jeno janji bakal jaga kesehatan jeno mulai sekarang, daddy juga harus janji sama jeno harus bisa jaga kondisi tubuhnya" ujar Jeno mengingatkan, Jaehyun mengangguk kemudian memjamkan mata nya sejenak saat rasa kantuk mulai menyerang nya,
"istirahat ya daddy, get well soon my hero" lirih Jeno sambil mengengam tangan Jaehyun
" iya jagoan, nanti minta suster buat obatin bibir kmu ya biar gk infeksi daddy tidur sebentar" ujar Jaehyun kemudian diangguki oleh Jeno
KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY [ HERO 2 ]
FanfictionBagi Jeno, Jaehyun adalah pahlawan nya sedangkan bagi Jaehyun, Jeno adalah dunia nya "Daddy, itu pahlawan nya Jeno! pahlawan itu harus kuat! gk boleh sakit! daddy harus sembuh pokoknya!!" "Jeno harus janji ya sama Daddy, Jeno harus jadi anak yang...