Prolog

6 2 0
                                    

🌊🌊🌊

Laut selalu punya misterinya sendiri. Mengendap di kedalaman yang dingin dan gelap. Menjauh dari campur tangan dunia yang merasa sok tahu tentang segalanya.

Orang-orang selalu penasaran atas apa yang sebenarnya lautan miliki. Mereka paham betul. Pasti bukan hanya ikan, terumbu karang, kuburan kapal atau pulau antah-berantah di laut lepas. Lautan punya lebih dari itu.

Kini Zale tengah merasakannya. Entah ia sedang berada di kedalaman samudra yang mana ia tidak tahu. Yang pasti ia hanya sedang berjuang mati-matian untuk bangun dari mimpi terkutuk yang terasa sangat nyata ini.

Zale berusaha naik ke permukaan. Tangannya menggapai kekosongan dengan brutal, kakinya menjejak-jejak seperti orang kesetanan. Namun sesuatu di kedalaman sana jauh lebih kuat dari usahanya. Dirinya seolah ditarik paksa menuju kegelapan samudra yang mengerikan. Tempat di mana suara itu berasal.

Zale hampir menyerah, tenaganya sudah mulai habis. Dalam detik-detik menuju bibir maut, Zale merasa paru-parunya ingin pecah dihujam tekanan air. Sementara kekuatan gaib itu terus menariknya semakin jauh ke dasar, yang entah seberapa dalam.

Tangan dan kaki yang semula menggeliat brutal itu mulai tenang, sorot matanya pun telah meredup. Satu gelembung udara keluar dari mulut Zale. Barangkali itu napas terakhirnya, sebelum paru-parunya dibanjiri air.  Bersamaan dengan semua itu, suara misterius itu terdengar lagi.

Suaranya seperti gemuruh, auman, dan tangisan yang menyatu namun campur aduk. Zale bisa mendengar ada suara paus di tengah-tengah kebisingan yang kini memenuhi pendengarannya. Sudah sejauh apa ia tenggelam?

Zale sampai hafal dengan skenario mimpinya yang terus-menerus menunjukkan adegan yang sama. Di mana ketika suara paus itu terdengar, maka itu berarti ia akan segera terlepas dari mimpi terkutuk ini. Dan memang benar.

Zale terbangun tiba-tiba dengan napas yang tersenggal.

🌊🌊🌊





Dark Blue: Tales Of The SeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang