Keliru ( End )

482 69 5
                                    

Rasanya aku nyaris gila, hari ini sudah hari ke sepuluh sejak kepergian Haru. Selama itu yang ku lakukan hanya pergi ke sekolah, lalu setelahnya pergi ke tempat kerja Haru, menunggunya dengan harapan dia akan datang ke sana.

Dan karena hal tersebut, aku di pecat dari tempat kerja ku. Rekan kerja ku Jennie menghubungiku, jika pemilik minimarket menyuruhku untuk tidak lagi datang untuk bekerja. Dia juga mengatakan, kalau Hanbin menanyakan ku. Mendengar itu, aku memutuskan untuk menghubungi Hanbin. Bukankah aku terlalu kejam padanya? Saat ini aku seperti sedang mempermainkan perasaannya.

Aku menelepon Hanbin. Tidak membutuh waktu lama panggilan ku langsung di jawab olehnya.

"Ya! Lisa-ya gwenchana? Kau tidak membalas pesanku dan mengangkat teleponku, aku juga tidak melihat mu di minimarket. Apa terjadi sesuatu padamu?" Ucap Hanbin segera sesaat setelah panggilan tersambung. Dari suaranya, ia terdengar sangat khawatir. Aku semakin merasa bersalah.

"Mianhae!" Ujarku, singkat.

"Wae?" Tanya Hanbin.

"Karena hari itu aku tidak datang. Karena aku membuat mu menunggu. Karena aku mengabaikan mu, dan pasti membuat mu bingung." Jawab ku.

"Anieo, gwenchana! Kau pasti punya alasan untuk itu."

"Hanbin-ah, sebenarnya hari itu aku menyadari sesuatu." Kataku.

"Mwo?"

"Sepertinya aku sudah salah mengartikan perasaanku terhadap mu."

"Maksudmu?"

"Sebelumnya aku berpikir aku telah jatuh cinta padamu. Tapi sepertinya aku terlalu cepat menyimpulkan, sekarang aku baru menyadari jika aku salah mengartikan perasaanku saat itu." Jelasku.

" _____ " Tidak ada jawaban dari Hanbin di seberang sana.

Aku melepaskan ponselku dari telingaku. Panggilannya masih tersambung, aku kembali menempelkannya pada telingaku.

"Jinjja mianhae, seharusnya aku mengatakan ini sedari awal, tapi aku terlambat menyadarinya." Sesalku.

Terdengar suara helaan napas dari Hanbin.

"Walaupun aku benci harus mendengar ini, tapi terimakasih atas kejujuranmu! Aku akan menerima ini, tapi karena kau begitu terlambat, aku tidak bisa memaafkan hal ini." Ujar Hanbin.

Aku tidak sempat mengatakan apapun lagi, Hanbin dengan cepat memutuskan panggilannya.

Tanpa aku sadari mataku berkaca, dan aku baru menyadari jika aku menangis saat ada tetes air yang mengalir di kedua pipiku. Namun bukan karena perkataan Hanbin barusan, melainkan aku merasa kesal pada diriku sendiri. Bisa-bisanya aku salah mengartikan perasaanku sendiri. Bodoh.

Kini aku tengah terduduk diatas tempat tidurku. Tangis ku semakin pecah.

 Tangis ku semakin pecah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haru, aku jatuh cinta. ( Lisa X Haruto ) -ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang