Hilang

346 49 1
                                    

Aku terbangun di minggu pagi dengan senyuman semalam yang masih melekat di bibirku. Aku menggeliat meregangkan otot-ototku. Setelahnya, aku menoleh kearah tempat tidur Haru, untuk mengucapkan selamat pagi.

Ou! Aku terkejut mendapati tempat tidur Haru telah rapi, dan Haru tidak ada di sana. Aku segera berdiri, melangkah menuju kamar mandi. Haru tidak ada di kamar mandi.

Aku terdiam. Berpikir sejenak, memikirkan kira-kira kemana perginya Haru, pagi-pagi sekali di hari libur.

"Dia tidak pernah pergi kemana-mana." Aku melangkah kembali ke tempat tidurku, mengambil ponselku. Entah kenapa aku merasa sedikit panik, terlebih saat menyadari ransel dan buku-buku bacaan yang biasanya bertumpuk di samping tempat tidur Haru, kini juga tidak ada. Aku memutuskan untuk menelepon Haru, menanyakan kemana perginya dia. Panggilannya tidak terhubung, aku mencoba kembali untuk kedua kalinya. Namun tetap tidak terhubung, ponselnya tidak aktif.

Aku kembali terdiam.

Tidak mungkinkan? Dengan tergesa aku membuka lemari pakaian Haru. Lututku mendadak terasa lemas, aku terduduk menatap lemari pakaian Haru telah kosong. Dia pergi, tapi wae? Bingung ku.

Tidak ada hal aneh terjadi semalam. Aku mengatakan jika aku jatuh cinta, Haru merespon dengan memberikan senyuman kecil padaku dan mengatakan selamat. "Chukkae!" Katanya. Kemudian aku mengiyakan ajakan kencan dari Hanbin. Lalu kita lanjut menonton hingga film berakhir. Ini benar-benar sangat aneh, pasti sesuatu telah terjadi, hingga Haru tiba-tiba pergi meninggalkan rumah. Aku harus mencarinya.

•      •       •       •       •

Aku melupakan rancana kencan ku bersama Hanbin. Aku bahkan mengabaikan pesan dan panggilan telepon dari Hanbin. Dia pasti menungguku, tapi karena menghilangnya Haru, aku seperti tidak punya waktu, hanya untuk membalas pesan dan mengangkat telpon dari nya, lalu mengatakan kalau aku tidak bisa datang. Aku terlalu kalut mencari dimana keberadaan Haru.

Aku pergi mengunjungi tempat kerja Haru. Sampai tempat bowling tersebut tutup, Haru tidak datang ke sana. Aku pulang dengan perasaan kecewa.

00:00. Aku tidak bisa tidur. Aku berharap pagi cepat datang. Aku ingin segera pergi ke sekolah. Haru pergi meninggalkan rumah, tapi aku yakin dia tidak mungkin meninggalkan sekolahnya. Aku akan berteriak padanya nanti, meminta penjelasan kenapa tiba-tiba ia pergi meninggalkan ku.

 Aku akan berteriak padanya nanti, meminta penjelasan kenapa tiba-tiba ia pergi meninggalkan ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti kemarin malam, hujan kembali turun dengan deras. Aku sedang terduduk, memeluk kedua lututku menatap air hujan yang turun dari balik jendela. Semakin lama entah kenapa buliran air yang mengalir di jendela itu membuatku ingin menangis. Aku menunduk, menenggelamkan wajahku di lututku.

Kencan pertamaku telah gagal, tapi aku tidak peduli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kencan pertamaku telah gagal, tapi aku tidak peduli. Bahkan jika Hanbin marah dan membenciku, aku tidak peduli. Sekarang aku hanya menginginkan Haru, aku tidak bisa membayangkan bagaimana aku harus menjalani hidup tanpa kehadiran Haru disisi ku. Aku sudah terlalu terikat dengan nya. Aku tidak tahu kenapa Haru tiba-tiba pergi?. Tapi bagaimana pun, kumohon jangan tinggalkan aku. Jangan sekarang, jangan juga nanti.

Air mata yang sedari tadi ku tahan, akhirnya keluar begitu saja. Hingga menit selanjutnya, tangisanku yang semula hanya isakan-isakan pelan, berubah menjadi raungan yang begitu memilukan.

•      •       •       •       •

Pagi-pagi sekali aku sudah berdiri di depan gerbang sekolahku, menantikan kedatangan Haru. Bel masuk kelas sudah hampir akan berbunyi, namun aku belum juga melihat kehadiran Haru di sekolah.

Ah, dia pasti terlambat. Pikirku.

Ternyata aku salah. Hingga kelas berakhir, Haru tidak kunjung datang ke sekolah.

Satu sekolah sudah tahu, jika aku dan Haru berteman begitu dekat. Guru kelas dan teman-teman sekelas ku bertanya, mengapa hari ini Haru tidak masuk sekolah?. Semua menatap aneh kearah ku, ketika aku hanya menggelengkan kepalaku, entah jawaban apa yang harus aku katakan? Karena aku sendiri tidak tahu dimana keberadaan Haru sekarang.

Sepulang sekolah, alih-alih pergi ke minimarket untuk bekerja, aku malah kembali datang ke tempat bowling, dimana Haru bekerja. Dan seperti hari kemarin, Hari itu aku kembali pulang dengan perasaan kecewa.

•      •       •       •       •

Haru, aku jatuh cinta. ( Lisa X Haruto ) -ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang