2. cafe dan awal pertemuan?

32 3 0
                                    

Hai semoga sehat kalian, aku updated lagi nih, semoga kalian suka sama part ini.

Jangan lupa taburkan komen kalian di setiap kalimat, komen kalian support bagi aku.

Dan jangan lupa setelah baca part ini tinggalkan bintang kalian juga hehe.

"Happy reading"

Cafe dimana tempat yang sering di datengin oleh Bintang dan keempat temannya itu. Bercengkrama di tempat itu dan tempatnya memang ramai, banyak seorang remaja yang pergi ke cafe itu.

"Hahaha anjir udah gila ya lo ga" kata Andra.

"Lagian jadi cewe nempel mulu, risih gue lama-lama. Lagi juga gue nggak suka sama tuh cewe" balas Saga.

"Terobsesi tuh cewe sama lo ga" kata Erik.

Bintang yang mendengarnya geleng kepala, tidak habis pikir dengan teman yang satu ini.

Lalu dirinya melihat sekitar dan tertuju pada tempat yang ada di depan, dimana Bintang dan temannya duduk.

Terlihat seorang perempuan yang asik memegang ponselnya dan datang bersama satu perempuan dan satu laki-laki. Bintang langsung tertarik sama seorang perempuan yang ada di hadapannya, entah kenapa dirinya langsung tertarik dengan perempuan itu.

Rigan melihat Bintang yang terus tersenyum memandang ke arah depan lalu ia mengikuti arah pandang Bintang.

"Woi, tang. santai dong liatinnya" ucapnya dan menyenggol Bintang, dengan kekehannya.

Bintang tergelonjak kaget saat dirinya disenggol dengan Rigan. "Apaan sih gan, bikin gue kaget aja"

"Ya lo lagian, liat tuh cewe nggak bisa santai. Kenapa? Suka lo sama dia, tertarik?"

"Nggak, apaan sih lo gan"

"Udah jujur aja, nanti keburu di ambil orang loh tang"

Ucapan Rigan membuat ketiga temannya menoleh ke arah Bintang.

"Tang, deketin dong kalo punya nyali" nimbrung Erik.

"Tapi itu dia bareng cowo, gue takut itu pacarnya. Ntar yang ada gue abis lagi sama tuh cowo" balas Bintang, dengan melas.

"Nggak deh kayaknya tang, itu paling teman atau sodaranya" sahut Saga.

"Tau nethink aja lo jadi Bintang di langit" kata Rigan.

Terlihat seorang cowo dan perempuan itu meninggalkannya sendirian. Mungkin yang sedang di bicarakan merasakan, sehingga dirinya terus menunduk tanpa ada niatan untuk mendongakkan kepalanya.

•••••••

"Dek tinggal dulu bentar gpp kan?" tanya Revan.

"Iya gpp bang, sebentar doang kan?" sahut Agratta.

"Iya cuman pesan minuman buat dirumah nanti" balas naira.

"Ya udah sana"

Setelah Agratta menyetujuinya, dua orang tersebut pergi meninggalkannya sendirian.

Bintang BagaskaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang