Johnny

273 5 0
                                    

Hujan dan kamu....

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Adalah candu bagi seorang Johnny

-

Kerap kali Johnny berkata dunia ini akan terasa teduh jika hujan turun dan terasa berwarna jika kamu ada. Mungkin yang ia rasakan saat itu hanya kegembiraan dan kebahagiaan. Mencintai dan dicintai adalah harapan semua insan di dunia ini.
Begitu juga dengan Johnny.

Ketika tubuh dan pikiran terasa lelah, ia akan kembali pulang ke pelukan wanitanya. Disanalah tempat ia bercerita, berkeluh-kesah serta meluapkan emosinya.
Elena adalah obat sekaligus candu baginya.

Lima tahun bukanlah waktu yang singkat untuk di lalui bersama. Suka duka, tangis, canda tawa mengisi hari-hari keduanya. Bahkan sejauh ini tak pernah terpikirkan untuk berpisah.

Dua sejoli ini sudah sangat serasi. Keduanya saling mengisi dan melengkapi. Johnny dengan seribu kesabarannya dan sikap kedewasaannya membuat hati wanitanya selalu melunak dan semakin mengkokohkan kepercayaannya. Mereka jarang berselisih bahkan tak pernah bertengkar hebat.

-

Akan tetapi kepercayaan yang kuat dan kokoh pun pasti melebur hancur ketika terhalang restu orang tua. Johnny yang notabene adalah seorang pewaris tunggal Harborside Golf Center di paksa kembali ke Chicago oleh orang tuanya. Alih-alih meneruskan jabatan Ayahnya sebagai CEO, tak hanya itu saja. Johnny harus siap di jodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya.

-

Direngkuhnya tubuh wanita itu, "El... Kelemahan terbesarku di dunia ini adalah orang tuaku. Ketika aku di hadapkan dengan dua pilihan, orang tuaku atau kamu... Percayalah aku sedang tidak baik-baik saja..."

Kalimat yang di lontarkan Johnny membuat tangis wanitanya semakin pecah. Dadanya kian sesak, nafasnya tak beraturan. Ia seakan tak sanggup mengucapkan sepatah katapun dari bibirnya.

"Elena... Bagiku, kamu satu-satunya. Sejauh aku pergi, namamu tak akan pernah terhapus dari ingatanku. Aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi El.. Demi orang tuaku." --jelas Johnny dengan pelukan yang begitu erat, tangannya yang kekar mengusap-usap punggung wanitanya.

Yang didalam pelukan lebih mengeratkan lagi dekapannya, seperti tak rela melepaskan laki-laki di hadapannya itu. Isak tangis tak kunjung berhenti, matanya sembab, tubuhnya mulai lemah, seakan tak ada kekuatan lagi untuk menopangnya.

"Jo.. Johnny... Aku gak bisa...." --kalimat yang diucapkan terputus oleh tangis yang semakin menjadi. Entah sudah berapa puluh tetes air mata yang dikeluarkannya.

"Menangislah... Karena air mata bukanlah kelemahan. Aku tau kamu kuat El..." --masih dengan posisi yang sama. Memeluk dan mengusap surai panjang sang kekasih.

-

Malam itu adalah malam terakhir yang mereka lalui bersama. Esok hari, Johnny akan kembali ke Amerika. Meninggalkan wanita yang dicintainya.

Johnny pun merasakan sakit yang sama. Ia ingin menangis tetapi ia tahan agar tak menambah beban pikiran sang kekasih. Sudah cukup menyakitkan melihat wanitanya tak berhenti menangis. Ia merasa amat sangat berdosa telah melukai hati Elena.

________________________________________

Sedikit flashback kisah Johnny dan Elena.

To be continue, see you..

KALOPSIA || 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang