Mengudara....
•
•
Burung besi berwarna putih biru itu mengudara membumbung tinggi di angkasa meninggalkan langit Seoul dengan sempurna. Awan putih nan sendu menjadi kawan di perjalanan panjangnya. Tubuh lelaki kekar itu bersandar terasa lelah, matanya terlihat sembab. Semalaman ia tak bisa memejamkan matanya barang semenit pun. Pikirannya sangat kacau, ia seperti dipaksa meninggalkan sang kekasih. Baginya, yang ia lakukan saat ini adalah kesalahan terbesar.
-
Johnny adalah anak semata wayang Mr. Seo . Seorang anak laki-laki yang penurut. Apapun yang di perintahkan oleh kedua orang tuanya pasti akan ia lakukan tanpa ada tawar menawar. Sampai pada akhirnya ia seakan terjebak dalam satu keadaan yang membuatnya dilema.
•
•
Chicago.
Langkahnya sedikit gontai dengan membawa satu koper berukuran besar. Di pintu keluar Chicago O'Hare International Airport sudah menunggu seorang supir pribadi ayahnya. "Selamat datang kembali di Chicago, Tuan..." Begitulah ucap laki-laki berambut coklat itu. Kemudian dengan sigap membukakan pintu, mempersilahkan tuan-nya memasuki mobil.
-
Perjalanan tak kurang dari tiga puluh menit menuju wilayah paling utara yang di kenal dengan Near North Side of Chicago.
Ini adalah wilayah paling utara dari tiga
wilayah yang membentuk Chicago tengah,
yang lainnya adalah Loop dan Near South
Side. Near South Side memiliki total area
terbesar kedua setelah Near West Side.
Jumlah gedung pencakar langit tertinggi
kedua (setelah Loop) dan populasi terbesar.*
Gold Coast.
Sang ayah telah membelikannya satu unit apartemen mewah di Gold Coast. Sungguh menakjubkan, karena hampir di setiap bulevar Gold Coast memiliki butik dan toko kelas atas seperti Giorgio Armani, Bulgari, Prada, Versace, Louis Vuitton, Yves Saint Laurent, Chanel, Christian Dior, Tom Ford, Gucci, dan masih banyak lagi. Tentu saja mata yang melihatnya akan dimanjakan dengan suguhan berbagai macam barang branded dengan berbagai merk terkenal. Juga Aston Martin, BMW, Bentley, Bugatti, Lamborghini, Maserati, Rolls-Royce dan Tesla, semuanya memiliki dealer di Gold Coast.
-
Rolls-Royce bernuansa hitam itu melaju perlahan membelah keramaian kota. Tuan-nya yang duduk di belakang hanya menatap kosong tiap sudut gedung pencakar langit yang tampak megah. Tak lama, mobil tersebut berbelok dan memasuki basement gedung apartment yang menjulang tinggi, memiliki 36 lantai.
Johnny tak merespon apapun, ia hanya mengikuti kemanapun supir ini mengantarnya. Padahal jelas ia tak di pulangkan ke rumah orang tuanya. Justru malah diantarkan ke sebuah apartemen mewah. Keduanya turun dari mobil, setelah si supir membukakan pintu untuk Johnny, lalu menurunkan koper yang cukup berat itu.
"Mari tuan, saya antar." --ucap si supir dengan gerakan mempersilahkan Johnny untuk mengikutinya. Johnny tak menjawab, hanya menganggukkan kepala saja. Raut wajah yang lelah dan sendu tak bisa ia sembunyikan. Mereka lalu memasuki gedung menuju lift untuk naik ke lantai 29.
Beberapa menit kemudian lift berhenti di lantai 29, pintu pun terbuka. Nampak pemandangan malam Chicago yang begitu indah, bisa di lihat dari dinding kaca yang membentang. Si supir berjalan didepan dengan menarik koper besarnya, lalu Johnny mengekor mengikutinya dari belakang.
Melewati dua unit, sampailah di depan unit milik Johnny.
"Berapa pin-nya?" --Johnny menanyakan pin pintu smart lock pada supirnya.
"123456 tuan."
"Kamu bisa pergi." --ucapnya tanpa basa basi dengan posisi sedang menekan pin pada kunci pintu smart lock.
Hunian bernuansa hitam abu-abu muda itu nampak mewah. Dinding kaca yang luas menampilkan keindahan gedung pencakar langit nampak berjajar gagah. Pada siang hari pemandangan pantai North Avenue menjadi suguhan yang memanjakan mata.
Johnny merebahkan tubuhnya diatas sofa berwarna hitam dengan menatap langit-langit ruangan tersebut. Pandangannya kosong. Baru sebentar ia mencoba memejamkan matanya, ponsel yang berada di saku duffle coat-nya bergetar.
"Anakku... Kamu suka dengan apartemennya?" --ayah Johnny meneleponnya.
"Em.. yes dad.. kenapa aku tidak pulang kerumah aja?"
"Itu papa sengaja beli untuk kamu tinggali dengan istri mu nanti. Dua minggu lagi kita akan bertemu untuk membahas pertunangan kalian. Istirahat lah nak, kamu pasti lelah."
-
Dua minggu? Apa tidak terlalu cepat? Tentu saja tidak bagi Mr. Seo . Karena beliau sudah lama merencanakan pertunangan itu tanpa sepengetahuan Johnny. Mau tidak mau, suka tidak suka, anak laki-lakinya yang patuh jelas tak akan menolak permintaan sang ayah.
•
•
____________________________________________
*Source: Wikipedia
Mohon maaf jika ada salah penulisan nama atau tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALOPSIA || 🔞
Romance[18+] Mature content Sebuah khayalan tentang hal-hal yang lebih indah dari pada kenyataan yang sebenarnya. - El... Kelemahan terbesarku di dunia ini adalah orang tuaku. Saat aku di hadapkan dengan dua pilihan orang tuaku atau kamu, percayalah aku se...