[18+] Mature content
Sebuah khayalan tentang hal-hal yang lebih indah dari pada kenyataan yang sebenarnya.
-
El... Kelemahan terbesarku di dunia ini adalah orang tuaku. Saat aku di hadapkan dengan dua pilihan orang tuaku atau kamu, percayalah aku se...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•
•
Nathalie adalah seorang perempuan berparas cantik, dan mempunyai tubuh yang sangat indah. Ia putri tunggal pemilik sebuah resort mewah yang terletak di antara Danau Michigan dan kawasan Streeterville, merupakan salah satu kawasan paling mewah di Chicago dan dikenal dengan real estate yang mahal.
Hidup berkecukupan dan sangat mewah, membuat seorang Nathalie menjadi perempuan yang manja dan keras kepala. Kurangnya kasih sayang dari seorang ibu juga membuatnya tumbuh menjadi 'sedikit nakal'. Ibu Nathalie meninggal disaat ia masih berusia 14 tahun. Dan ayahnya sibuk mengurus resort serta bisnisnya. Ayah Nathalie berkomitmen untuk tidak menikah lagi sejak sepeninggal istrinya. Karena beliau sudah berjanji dengan anak perempuannya untuk tetap melajang. Nathalie tidak mau mempunyai ibu tiri.
Tingkah laku Nathalie sedikit banyak meniru kelakuan sang ayah. Pria paruh baya itu tak hanya sekali atau dua kali berganti 'pasangan', tetapi berkali-kali membuat Nathalie muak. Ia seperti kehilangan kasih sayang dari seorang ayah. Sehingga ia berperilaku seenaknya sendiri. Membuang-buang uang untuk berfoya-foya. Datang dari club satu ke club yang lain hanya untuk minum-minum dan berpesta.
___________________________________________
*Lanjutan dari part sebelumnya.
-
-
Malam itu seperti bersahabat dengan Johnny. Suasana club yang tampak nyaman baginya, wine yang memabukkan serta Jeff dan Nathalie. Alunan musik semakin menderu, mereka bertiga larut di dalamnya. Jeff mengajak keduanya berpindah ke sofa agar lebih nyaman. Mereka terus berbincang, sesekali terlihat tertawa seakan tak ada beban. Johnny yang sengaja ingin melepas penat dan beban di pikirannya tampak menikmati. Ia juga terlihat akrab dengan Nathalie yang baru saja dikenalnya.
Johnny benar-benar mabuk. Mengangkat kepalanya sendiri saja tak sanggup. Telinganya masih bisa mendengar sayup-sayup orang berbicara disebelahnya, tetapi mata, dan tubuhnya seakan mati. Tubuh Johnny yang kekar tergeletak di atas sofa, rambutnya lumayan berantakan serta kemeja yang terlihat kusut dengan kancing baju yang terlepas dibagian atasnya. Nathalie yang berada di sebelahnya juga cukup mabuk, tetapi ia masih kuat berdiri dan masih nyambung bicara dengan Jeff. Mereka berdua sedang berpikir bagaimana membawa Johnny pulang ke apartemennya, sekaligus mengantarkan Nathalie juga.
Jeff berniat memanggilkan supir untuk mengantar Nathalie pulang, akan tetapi di tolak olehnya. Ia lebih memilih pulang dengan Jeff dan Johnny. Entah apa yang di pikiran Nathalie. Jeff pun menyanggupinya tanpa berpikir panjang. Yang di pikirannya saat ini hanya Johnny pulang dengan selamat. Dengan posisi seperti itu, Jeff berencana memapah Johnny sampai ke mobil . Pada saat Jeff dan Nathalie berdiri. Tanpa sadar tangan Johnny bergerak perlahan meraih telapak tangan Nathalie.
"Jangan pergi...." --ucap Johnny. Nathalie lalu menoleh kearahnya dengan tatapan nakal. Kemudian perempuan itu mendekati Johnny dan duduk diatas pangkuannya sambil berbisik di telinga Johnny,
"I won't go, baby...."
Jeff yang melihat pemandangan itu lalu menarik Nathalie sedikit kasar agar menjauh dari sahabatnya. Tapi bukan Nathalie namanya jika hanya menurut dan diam saja. Perempuan itu malah dengan sengaja mengalungkan tangannya di leher Jeff, tatapan dan senyumnya sangat menggoda.
"Why? Are you jealous? Do you want me, hah...?"
Jeff tak bereaksi karena perempuan itu sudah terlalu sering menggodanya. Dan Jeff tak pernah sedikitpun tertarik dengan Nathalie. Ia lalu melepaskan tangan Nathalie perlahan dan bergerak menghampiri Johnny. Dengan susah payah Jeff memapah sahabatnya itu sampai di depan mobilnya. Tanpa di suruh, Nathalie sudah paham apa yang harus di lakukannya, ia membukakan pintu belakang. Membantu Jeff memasukkan Johnny kedalam mobil, lalu perempuan itu mengikuti duduk di sebelahnya.
"Duduk di depan Nath.."
"No! " --Nathalie menolaknya.
Jeff yang tak mau ribut dengan hal sepele itu kemudian masuk ke mobil dan menyalakannya. Mobil tersebut melaju menuju apartemen Johnny.
-
-
Di tengah perjalanan, tiba-tiba Johnny menatap tajam wajah perempuan disebelahnya itu. Dalam bayangannya seperti melihat Elena. Perlahan diusapnya rambut panjang Nathalie tetapi dengan gerakan sedikit kasar menarik tubuhnya hingga menempel di dada Johnny. Kedua mata mereka bertemu, tanpa aba-aba Johnny menarik leher Nathalie dan melumat bibirnya dengan kasar.
Nathalie tidak menolak, justru ia sangat menikmati ciuman itu tanpa mempedulikan Jeff. Lumatan demi lumatan, lidah Johnny dengan lincah menelusuri sisi dalam bibir Nathalie, sesekali menggigit kuat bibir bawahnya. "Mmpph...." Nathalie berusaha menahan desahannya. Lelaki itu semakin gusar, tangannya tak tinggal diam. Dengan kasar meremas payudaranya dari luar, ciumannya berpindah ke telinga Nathalie. Ia memainkan lidahnya menelusuri daun telinga kemudian kebawah mengecupi leher Nathalie, sesekali menjilatinya.
"Mmpphh... Ahh..." Desahan pertamanya lolos begitu saja, ia frustasi dengan perlakuan lelaki di hadapannya itu. Tangan Nathalie yang tadinya mengalung di leher, kini beralih meremas kasar lengan Johnny. Dengan lincah tangan Johnny menerobos masuk kedalam dress-nya hingga menemukan payudara yang cukup besar tanpa ada bra yang menutupi. Ia terus meremas payudaranya dengan kasar dan sesekali memainkan putingnya. Sedangkan bibirnya kembali bertaut dengan bibir Nathalie.
Jeff sempat melirik dan melihat adegan itu dari kaca spion. Ia lalu memacu mobilnya lebih kencang agar cepat sampai ke tujuan. Tak kurang dari sepuluh menit mereka sampai di apartemen Johnny.
"John, Johnny... sorry... udah sampai di apartemen."
Nathalie kemudian mendorong tubuh lelaki kekar itu agar menjauh darinya. Ia merapikan kembali dress-nya yang terkoyak karena permainan yang sedikit panas dengan Johnny. Sedangkan lelaki di sebelahnya masih menatap lekat wajah Nathalie sambil mengusap surai hitamnya. Entah apa yang di pikirkan Johnny, Elena?? Atau memang saking stres-nya tiba-tiba ia bersikap liar dengan wanita yang baru dikenalnya.
