Part 1

10.2K 625 198
                                    

"Em.. Em.." Gumam Mark sembari memainkan jarinya.. Menatap sang dom yang tengah sibuk memasak di dapur..

Dan itu semua tak luput dari penglihatan serta pendengaran Haechan yang tajam..
"Loh, udah bangun? Ngapain masih di situ? Kesini aja nemenin aku.." Ujar Haechan menyuruh sang sub untuk menghampirinya.. Sambil tersenyum hangat..

Iya, HyuckMark ini sepasang susu a.k.a sepasang suami-suami.. Untuk posisi mereka silahkan baca deskripsi book ini, yaw!! Xixixixixi.. Jangan sampai ada yang salpak..

Oke, lanjut..

Mark pun langsung menurutinya karena sebagai submissive yang baik ia akan menuruti semua perintah suaminya itu selama itu semua bersifat positif..

"Em.. E-Echan.. Em.." Gumam Mark lagi..

"Kamu kenapa? Daritadi kok kayak gitu, hm??" Tanya Haechan..

"Semalam.. Em.. Markiee.. Maluuuu.." Mark sambil menutup mukanya dengan kedua telapak tangannya..

Dan ajaibnya Haechan langsung mengerti apa yang di maksud, Marknya itu..

"Hahahahaha.. Kenapa harus malu? Itu wajar kok.. Lagipula itu kan hal biasa yang di lakukan sepasang pengantin saat malam pertama.. Jangan malu, lagi ya.. Markiee.." Haechan gemes terhadap tingkah sub nya itu..

Memangnya apa, sih?? Yang mereka lakukan semalam sampai-sampai Mark merasa malu sekaliiiii..

Hal yang mereka lakukan berdua semalam saat malam pertama, yaitu.. Ngitungin amplop duit sumbangan pernikahan mereka sambil mengghibahi hal-hal yang random dari ke topik itu ke topik lainnya dan bukannya unboxing..

Dan Mark merasa malu karena semalam itu adalah pertama kalinya ia berghibah dalam hidupnya.. Sebelum-sebelumnya ia tidak pernah mengghibahi apapun itu namun setelah menikah ia di ajarkan bergosip/ghibah oleh suaminya itu, Haechan..

Kalau ngitungin duit mah Mark nggak malu karena dia suka duit soalnya.. Materialistis aja say, bukan matre.. Kalau orang bilang uang itu bukanlah segalanya itu tidak sepenuhnya benar karena segalanya itu masihlah membutuhkan uang.. Xixixixixi..

Hanya satu yang tidak bisa di beli dengan uang, yaitu..

Harga diri..

Sesuka apapun itu kamu dengan uang, jangan sampai kamu menjual harga dirimu hanya demi uang..

Itu sangat.. Sangat.. Tidak boleh..

Dan begitu pula dengan Mark sesuka apapun dia dengan uang ia tidak akan pernah menjual harga dirinya..

Karena ia tahu bahwa harga dirinya jauh lebih berharga di banding apapun..

"Tada.. Makanannya sudah siap ada sayur jengkolnya juga loh.. " Kata Haechan menyelesaikan masaknya..

"Wah.. Tapi kenapa kamu yang masak? Harusnya kan Markiee aja yang masak Markiee kan istri Echan.. Em.." Balas Mark.. Sembari sedikit merasa bersalah..

Haechan hanya membalasnya dengan tersenyum tipis namun terselip sebuah kehangatan di senyumannya..

"Kalau kamu pengen memasak.. Kita masaknya bareng aja, ya??" Usul Haechan..

"Loh, kenapa? E-echan tadi sendirian masaknya.." Balas Mark.

"Justru lebih bagus lagi kalau kita masaknya berdua.. Bukankah ini akan terlihat sangat romantis dan kita dari saling cinta akan menjadi semakin mencintai satu sama lain hingga para jomblo pun iri melihat kita.. Contohnya, yang lagi baca cerita kita.."

"Kalau gitu.. Markiee mau.." Mark pun setuju dengan usul Haechan tadi.. Lagipula siapa, sih?? Yang tidak mau makin terlihat mesra bersama suaminya.. Bukan, Mark tentunya..

Haechan pun tersenyum lagi sembari mengusak rambut submissivenya itu.. Setelah itu mereka berdua pun mulai sarapan sembari berghibah.. Ya, tiada hari tanpa ghibah kurang afdol rasanya dalam kehidupan rumah tangga mereka.

Mengapa Haechan tidak ingin membiarkan istrinya itu memasak sendiri??

Karena sesungguhnya Haechan tau.. Jika sampai ia membiarkan istrinya itu memasak sendiri.. Maka, niscaya.. Percayalah dapurnya itu akan segera meledak.. Alias siap-siap mbledos dos todos todos dos..

Shy Shy Wife || HYUCKMARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang