Part 4 S2

1.8K 168 9
                                    

"Johnny oh Johnny kemana engkau pergi?" panggil Mark pada kucingnya yang baru dia pelihara kemarin alias si kucing nyasar itu.

Iya, dengan kesepakatan bersama dengan Haechan. Akhirnya kucing itu resmi diberi nama Johnny oleh keduanya
karena terinspirasi dari salah satu member grup kesukaan Mark.

"Gak ada di dalam rumah dia, chagiya." Ucap Haechan menyahut yang tiba-tiba saja sudah berada disamping Mark.

"Terus dimana dong? Padahal Markie udah nyiapin makanan enak buat dia."

"Sini ikut aku. Aku tau ada dimana si kucing nyebelin itu." Ucapnya mengajak Mark untuk mengikutinya ke taman belakang rumah.

Mata Mark memicing tak suka saat Haechan menyebut kucing kesayangannya itu dengan sebutan nyebelin."Ish.. Nggak boleh gitu.. Kan udah janji buat nggak cemburu lagi.. Panggil dia Johnny jangan nyebelin lagi." Ucapnya pada suaminya, Haechan.

Haechan pun mangguk-mangguk pasrah menanggapinya, kalah sudah dirinya dengan kucing."Iya.. Aku minta maaf, ya sayang."

"Pintar, Markie sayang Echan tapi Markie lebih sayang lagi ke Johnny soalnya Johnny lucu nggak kayak Echan hehe." Balas Mark pada Haechan.

Haechan hanya tersenyum pasrah saja lalu mengkode Mark agar mengikutinya lagi sambil menggandeng tangan Mark.

'Ngehe.. Kalah sama kucing terus.. Kesel anjim.. Awas ya kamu, Johnny!'
Batin Haechan dalam hati.

Manusia=0 vs Kucing=1

Haechan = Lost || Kucing = Winner

(✿❛◡❛)


"Tuh, ada disana tuh dia lagi enak-enaknya tiduran." Ujar Haechan sambil menunjuk ke arah dimana kucing tersebut berada yang disambut raut terkejut oleh Mark.

"Oh my gosh.. Itu siapa yang naruh kucingku disana mana ada baby Ren sama baby Injun juga." Ujar Mark lalu menatap Haechan penuh curiga. Sedangkan sang suami malah cengengesan saja.

"Hehe.. Aku.. Toh mereka semua juga seneng-seneng aja tuh apalagi Johnny juga pulas tidurnya hehe."

Mark tak habis pikir lagi dengan tingkah suaminya ini. Dia memijit pelipis dahinya lelah lalu menatap pada Haechan lagi yang ada disampingnya lalu tanpa babibu lagi langsung menjewer telinga suaminya itu yang disambut dengan teriakan kesakitan oleh Haechan karena telinganya tengah mendapat jeweran maut dari si manis pujaan hatinya itu.

"SAYANG.. JANGAN DI JEWER JUGA DONG SAKIT EUY." Keluh Haechan.

"MAKANYA KALAU NGGAK MAU DI JEWER JANGAN SUKA JAHILIN ANAK-ANAK SAMA KUCING AKU DONG! SEKARANG CEPETAN TURUNIN MEREKA SEMUA DARI SANA TITIK!" balas Mark teriak balik sambil melepaskan jewerannya pada telinga Haechan.

Gimana Mark nggak marah coba? Masa bayi-bayinya sama kucingnya ditaruh di atas genteng sama Haechan. Mentang-mentang dia lagi jemur kasur disitu Haechan seenaknya aja naruh anak-anaknya sama kucingnya di atas genteng. Punya suami kok tengilnya kebangetan mana baby Ren sama baby Injun seneng-seneng aja lagi nggak nangis padahal normalnya kan biasanya semua bayi pada nangis lah ini!? Aneh bin ajaib anak-anaknya malah makin suka dijahilin sama daddynya. Terus juga si Johnny juga malah pasrah-pasrah aja dijahilin sama Haechan. Sungguh Mark tak habis pikir memikirkannya. Bisa-bisanya cuma hanya ada dia yang paling waras di rumah ini.

"Lain kali jangan taruh anak-anak diatas genteng lagi, awas kalau kamu ketahuan bakal aku cincang-cincang kamu jadi perkedel tempe." Ancam Mark sembari menggendong baby Ren dan baby Injun dan membawanya masuk ke dalam kamar untuk ditaruh di box bayi dan berjalan meninggalkan Haechan dan Johnny yang ada dibelakangnya.

Haechan meneguk ludahnya dalam-dalam agak merinding mendengar ancaman dari si manisnya itu."John, bundamu serem yah.. Hari ini kita damai dulu deh mau open sesi curhat aing." Ujar Haechan sambil menatap Johnny yang ada di dalam gendongannya. Namun malah dibalas tatapan jengah oleh kucing itu.

Tatapan kucing itu seolah berkata, 'Kenapa sih? Au ah iya in aja yang penting aku dapat makanan enak sehat dan bergizi bagai biskuat.' Batin kucing itu menatap Haechan.

"Miaw miaw." Ngeongnya sambil membersihkan kuku-kuku tajam ditangan mungilnya itu lalu menatap Haechan lagi.

"Pintar. Kuy curhat tapi di ruang kerja aja ya sambil WFH aing. Gara-gara pororong aing harus kebanyakan ngehandle dari rumah tapi gakpapa deng bonusnya bisa lebih lama sama si manis ya nggak, John?" tanyanya pada kucing embul itu.

'Euwh.. Keuwuan macam apa ini!? Tuhan mengapa aku jadi kucing jones sih? Aku kan juga pengen.. Miaw.. Miaw.' Arti tatapan kucing embul itu pada Haechan yang sekarang sudah menaruhnya di sofa empuk dekat meja kerjanya. Kucing itu pun langsung duduk manis ala kucing setelahnya.

"Napa, John? Iri yaw? Cian deh yang jomblo mana jones lagi kasian deh lu, John." Ejek Haechan yang seolah mengerti arti tatapan kucing itu.

"Meow!" Ngeong kucing sedikit garang.
[Sialan!]= translate.

Shy Shy Wife || HYUCKMARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang