"Saya sangat sayang sma kamu
bahkan melebihi papa kamu
tapi ini cara saya untuk menjaga kamu"
@ArmanHappy reading...
jangan lupa vote and komen guys....."Maaf pak" Satria mengulangi permintaan maaf nya,
dan masih menahan amarah nya kepada kepala sekolah,dengan menyembunyikan kepalan tangannya dibawah meja.Brakkk
Dion memukul meja dengan keras
karena tidak diterima Satria terlalu diremehkan.
oleh sang Kepala sekolah yang seharusnya tidak menegur Satria dengan segitunya.
Dion menatap sang kepala sekolah dengan tatapan yang tajam."seharusnya lo nggk ngerendahin diri lo segitunya" Dion menepuk pundak Satria
"apakah ini ajaran bapak untuk kita,agar kita pandai untuk memojokkan orang??"Fauzi bertanya kepada Arman
plakkk
Satu tamparan mendarat dipipi Satria dari kepala Sekolah alias kakek kandungnya sendiri."ini yg kamu ajarkan kepada temanmu" Arman malah menyalahkan Satria atas perbuatan Dion,yang memang itu dilakukan Dion bukan karena perintah dari Satria.
''yang memberontak bukan Satria.. tpi knpa Satria yg dipukul" Chandra buka Suara,tidak terima perlakuan Kepala sekolah nya itu
Satria masih saja diam,menundukkan kepalanya karena masih menghormati Arman sebagai kakeknya.
iya,Arman adalah kakek nya,kakek kandung nya tapi tidak ada yg tau bahwa Arman adalah kakek nya"maaf pak,tapi kita melakukan ini atas keinginan kita sendiri,dan asal bapak tau, Satria tidak pernah mengajarkan saya dan teman teman yg lain, untuk melewati batas sebagai pelajar" Fuazi berusaha sedikit menjelaskan kesalah pahaman itu dengan baik baik.
"yang bapak fikirkan tidak seperti kenyataan pak,Satria tidak sebrengsek itu" Chandra juga kesal atas tuduhan Arman kepada Satria
Arman sedikit bungkam saat Fauzi dan Chandra berbicara,
Arman tau apa yg dilakukannya itu salah,tapi ada niat tersendiri dipikirannya"Satria,kamu hebat bisa mendapatkan anak buah seperti merka,sekarang kamu berdiri dilapangan sambil hormat ke arah bendera"
lagi lagi Arman menekan Satria dan memberikan hukuman ke SatriaSatria menghembuskan nafas nya dan memejamkan matanya.
membuat Satria bisa lebih menahan amarah nya.Setelah sedikit Rilaks,Satria berjalan keluar dari kelas.
disusul dengan Dion,Chandra dan Fauzi serta anggota Tiger lainnya.
"benar benar rasa solidaritas yang besar" ucap salah satu siswa melihat kejadian dikelasnya
"kalian kemana??" Tanya Arman kepada Dion,Chandra dan Fauzi
"maaf pak kita ada disaat Satria bahagia,dan kita harus ada disaat Satria terluka" Fauzi dan yg lainnya melanjutkan berjalan menyusul Satria.
Arman menyeringai tipis melihat teman teman Satria.Sejujurnya Arman sangat menyayangi Cucu nya itu tapi dengan caranya sendiri
"kalian semua lanjutkan pekerjaan kalian,saya ke ruangan saya" Arman berjalan ke luar kelas
"astaga kasihan Satria" batin Hani merasa bersalah
**********
"ngapain kalian disini" Tanya Satria kepada Dion,Chandra,Fauzi dan anggota Tiger lainnya
"Kita bakal selalu ada disamping lo" Dion menjawab pertanyaan Satria dengan bangga
"Dion bener,Kita kan keluarga" Sambung Chandra sambil menepuk pundak Satria
"Jangan pernah merasa sendiri,karena kita itu keluarga" Fauzi menyakinkan Satria
"Thanks" Satria kembali menghadap ke arah bendera
sambil mendongakkan kepalanya ke arah bendera,Satria juga memejamkan matanya sambil bertanya tanya.
"segitunya Dia membenci Gue""eh eh Satriaa" Sasha melihat Satria dan teman teman yg lain sedang dihukum dilapangan.
"itu satria ngapain disana" Sasha bertanya Sahabatnya yaitu Diana,Diana adalah wakil osis yang ketuanya adalah Satria"main panas panasan" jawab Diana sambil tertawa kecil
"ih malah bercanda nggk lucu tau" Sasha kembali melihat Satria dari lantai atas
yukk scrolll sampai habis ceritanya..
jangan lupa untuk vote,komen,and share ya.....
ikutin akun wattpad aku ya guys biar kalian nggk ketinggalan cerita lanjutannya...
thanks udah mampir....
KAMU SEDANG MEMBACA
Satria Alvaro❄️
Teen Fiction"Lo harus nurut sama Gue,karena Gue peduli sma lo " dengan ekspresi datar nya, Satria memaksa Aurel untuk mengikuti arahannya. terlahir dari keluarga ALVARO menjadi impian semua orang,tpi berbeda dengan Satria,krna dia tidak terlalu bahagia ada...