Khusus

73 65 24
                                    

"Mama,AL rindu..."
@Satria

Happy reading...
 

  jangan lupa vote and komen guys.....

"Hay..my ice prince"

"ngapain lo disini" Satria bertanya kepada Sasha yang tiba tiba berada disampingnya,dan menghadap bendera

"nemenin kamu" Sasha menjawab pertanyaan Satria tanpa menoleh ke Satria

"nemenin kamu" Sasha menjawab pertanyaan Satria tanpa menoleh ke Satria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anjayyy" Chandra menggoda Satria

"anjirrr uwwu bngt...nggk kuat gue" Dion tertawa melihat Satria yg seperti Kulkas, selalu bersikap dingin sedangkan Sasha selalu ingin melelehkan nya.

"mas nya kok diem aja nih,, mas nya di samperin mbak nya loh ini" Fauzi tertawa bersamaan dengan Dion dan Chandra

Satria menatap tajam Sasha,karena merasa tidak nyaman jika ada Sasha, sedangkan Dion,Fauzi dan Chandra terus mendukung Sasha,untuk melanjutkan usahanya

"udahlah biarin mereka ngomong apa,yang penting kamu tau aku suka sama kamu" Sasha menatap balik Satria.yang membuat mereka bertatap tatapan

"anjirr klo gini Satria pasti denger detak jantung gua,jantung gua anjjrrr mau copot"Sasha memegangi dada sebelah kirinya,sambil terus menatap Satria

kini Satria semakin mendekatkan wajah nya ke wajah Sasha.
semakin dekat dan semakin dekat
Sasha menelan ludahnya

"Gue Nggk Suka Sma Lo" Satria berbisik tepat ditelinga Sasha

membuat Sasha bisa merasakan dengan jelas hembusan nafas dari seorang Satria alvaro,bahakan aroma parfum Satria begitu jelas bisa di rasakan oleh Sasha

"huhhhhh" Sasha jatuh kebelakang karena tidak kuat diperlakukan Satria seperti tadi.untung saja Sasha ditangkap oleh Dion dan Fauzi sehingga Sasha tidak jatuh ke tanah.

"anjayy emang si Kulkas" Chandra menggelengkan kepalanya,karena melihat Satria yang selalu bersikap dingin itu

"woyy bangun woyy berat ini" Dion menyuruh Sasha bangun karena tangannya dan tangan Fauzi tidak bisa terlalu lama menahan tubuh Sasha.

"tadi Satria bikin gue jantungan sumpah" Sasha berdiri kembali sambil menatap Satria

"kejarr terosss" Chandra memberi semangat

Satria menatap satu orang yang dari tadi melihat nya.dari jarak jauh,

Satria berjalan mendekati orang itu,
"gue nggk pernah liat orang itu" Satria meneruskan perjalanan nya,Satria khawatir jika orang itu adalah mata mata dri Rian musuh besar nya

"Satria kesini" Panggil pak Dharma saat Satria mencari orang yg di curigai tadi

"ada apa pak?" Satria sedikit kesal krna gagal menemui orang misterius itu

"kamu ikut saya ke kantor kepala sekolah,Saya ada tugas khusus buat kamu" Pak Dharma kini tidak se galak dikelas,memang semua guru menyukai Satria karena Kepandaian,kedisiplinan,yang dimiliki Satria

tanpa berbicara apapun Satria mengikuti pak Dharma ke kantor kepala sekolah.

"Satria semua orang tau kamu siswa terbaik disekolahan ini,ada anak baru yang akan masuk sekolah ini,dan sekelas sama kamu."saat diperjalana ke kantor kepala sekolah,Pak dharma nemberitahu sedikit info untuk Satria

"njirr..banyak omong" batin Satria, malas mendengarkan pak Dharma berbicara

"dan orang tua anak itu minta kamu agar bimbing anak itu dilingkungan sekolah" Pak Dharma melanjutkan bicara nya

"bukannya itu tugas guru?" Satria bertanya ke Pak Dharma

"udah masuk cepet" tanpa menjawab pertanyaan Satria,Pak Dharma menyuruh Satria masuk ke Ruangan kepala Sekolah

"permisi" Satria membuka satu pintu

"masuk" pak Arman mempersilahkan Satria masuk ke ruangan

"Jdi ini anak nya??ganteng ya,kelihatannya pasti baik" seorang wanita yg duduk dikursi itu mulai mengintai Satria

"iya,ini Satria...Satria Alvaro,siswa kebanggaan sekolah ini,bukan begitu Satria??" Arman menatap Satria

"brengsekk,apa yg anda pikirin sebenarnya??" batin Satria,bukan senang dengan pujian yg dilontarkan Arman,Satria justru heran.

"saya nitip anak saya ya..bantu dia agar jdi murid teladan seperti kamu" wanita itu memenggenggam tangan Satria,

membuat Satria luluh,bagaimana tidak Satria tidak pernah mendapat sentuhan hangat dri seorang Ibu.

berusaha menyembunyikan rasa sedihnya,Satria berusaha tetap ber ekspresi datar

"Satria pasti bisa diandalkan" menyadari Satria mrsa sedih,Arman berusaha mencari topik kembali

"nama kamu siapa?..nama tante Mentari, panggil saja tante Tari" Tari memberikan tangannya untuk berjabat tangan

"Satria..Satria alvaro" Satria menjabat tangan Tari

yukk scrolll sampai habis ceritanya..

jangan lupa untuk vote,komen,and share ya.....

ikutin akun wattpad aku ya guys biar kalian nggk ketinggalan cerita lanjutannya...

thanks udah mampir....

Satria Alvaro❄️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang