XXXX - Terima Kasih

3.4K 505 164
                                    

Happy reading! Typo adalah seni, seni adalah Typo :"D

.

Romeo menghela napasnya ketika sadar bahwa sudah tidak ada lagi Justin dan Liu ketika dia kembali. Kepribadian Fabio ini ternyata sulit untuk dihilangkan.

Meski sebenarnya Romeo lebih ingin dialah yang menghilang.

Kenapa ya, Tuhan tidak mencabut nyawanya saja di hari itu. Tapi kemudian dia menggelengkan kepala, pemikiran konyol, jika Fabio yang hidup dia hanya akan menjadi beban orang lain bukan? Dia tidak bisa hidup sendiri dengan keadaan sakit-sakitannya seperti di akhir hayat begitu.

Pria tersebut bersandar pada dinding ruangannya, hidup sangat melelahkan. Padahal dia sudah cukup senang berada pada titik dimana dia bisa melewati momen hidupnya. Maksudnya dengan adanya Fabio, dia tidak tahu berapa banyak waktu yang sudah dia lewati dan dijalankan oleh pribadi yang itu.

Hahh... Jika kalian bertanya tentang bagaimana Romeo memiliki kepribadian bernama Fabio, padahal Fabio adalah seseorang yang nyata sebelum kematiannya. Maka itu adalah sesuatu yang hanya bisa dijelaskan oleh Romeo. Rasa trauma dan sedihnya begitu mendalam sampai-sampai dia menciptakan sebuah pertahanan dirinya yang baru, menganggap bahwa Fabio masih hidup, berangan-angan menjadi Fabio dan bisa lari dari kobaran api pada hari itu.

Tanpa sadar—atau mungkin disengaja, dia mulai mempertanyakan identitas dirinya hingga tercipta sebuah kepribadian baru.

Sejujurnya, kepribadian baru ini bukanlah sosok Fabio itu, mana mungkin jiwa Fabio tiba-tiba merasuki tubuh Romeo dan menjadi pribadi baru bukan? Itu konyol. Tidak, jika begitu kejadiannya Romeo tidak akan dibawa ke rumah sakit, tapi mungkin akan dibawa ke dukun untuk mengusir roh gentayangan Fabio.

Kepribadian ini adalah kepribadian asing, bentuk pertahanan diri dari Romeo. Namun kepribadian ini justru dibentuk menjadi duplikasi Fabio. Siapa yang melakukannya? Tentu saja oleh wanita yang paling dihormati oleh semua pelayan, si permaisuri.

Karena sebuah fakta bahwa setiap kepribadian punya ingatan yang berbeda, maka dari itu sang permaisuri memanipulasi kepribadian baru ini dan menjadikannya sebagai Fabio.

Sangat panjang untuk dijelaskan secara rinci. Singkatnya, ini hanyalah sebuah bentuk denial tingkat tinggi. Dengan adanya sosok 'Fabio' ini, Romeo merasa bahwa Fabio selalu berada disisinya.

Tapi sekarang itu hal yang sia-sia, Romeo terlalu dimanja oleh keberadaan Fabio sampai-sampai dia mulai mempertanyakan siapa sebenarnya yang asli di antara mereka.

Siapa yang mati pada kebakaran itu?

Fabio atau Romeo?

"Argh!" Romeo mengacak rambutnya frustasi. Sekarang salah satu dari mereka akan dihilangkan, di saat Romeo ragu apakah dia asli atau tidak.

"Jika kau terus bersembunyi dibalik Fabio, bagaimana kau bisa membalaskan dendam pada orang yang menghancurkan keluargamu?" itu adalah kalimat paling panjang terakhir yang diucapkan sang permaisuri padanya sebelum Romeo memulai rehabnya.

Apa sebaiknya dia mati saja ya?

Rasanya mustahil dia bisa menjalani kehidupan secara normal sendirian.

Jika Liu mendengar ini, Liu akan memukul kepalamu, Romeo. Tentu saja dia tidak sendirian, dia punya rekan yang hebat dan budak yang bodoh, bukan?

Belum selesai perkelahian batin Romeo, tiba-tiba saja terdengar sebuah ledakan.

Ledakan di tempat seperti ini? Maksudnya, apa penjahat jaman sekarang senang membunuh orang-orang yang sakit jiwanya?

Lebih baik kau bunuh para penjahat negara yang hanya senang memakan uang rakyat saja sana.

HELLO, BITCHES!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang