XV - Malaikatku Yang Terluka [Zian's Side]

9.9K 1K 77
                                    

Typonya gausah dipikirin, nanti dia baper :< Happy Read >~<

.

"Ziaaan~"

Nampaknya kehidupan Feng atau sekarang yang sudah berganti nama dengan Zian menjadi lebih berisik daripada saat dia bersama dengan Qing. Ayolah, gadis ini jauh lebih berisik daripada Qing, dia terus merengek setiap saat untuk bertanya macam-macam kepada Zian.

Menghela napas lelah, dia menoleh dengan malas dan membalas tatapan memelas gadis yang seperti anak kucing itu. "Apa saja yang mereka lakukan disini? Aku deg-degan." Dia mengoceh. Rasanya Zian ingin tertawa, apa yang deg-degan?! Dasar bocah, pikirnya.

"Pertama-tama kau akan dibedah dan dimasukan berbagai macam senyawa aneh ke tubuhmu, yah kau bisa menyebutnya kita akan dijadikan semacam monster. Kedua, kau akan dimasukan sebuah batu mulia atau permata berwarna merah yang katanya hasil eksperimen mereka puluhan tahun, entahlah, lalu tubuhmu akan menyesuaikan dan itu sakit sekali. Ketiga, batu itu akan terus dimasukkan bertahap sampai 7 buah jika kau berhasil bertahan dari rasa sakitnya. Terakhir kau akan dilatih dengan sinkronisasi senjata dengan senjata yang juga ditanamkan benda aneh itu." Zian dengan sabar menjelaskan panjang lebar.

Hei gadis muda, berbanggalah karena kau sedang mendapat penjelasan dari percobaan terbaik yang ada disini! Zian berbangga diri untuk sebentar. Tapi ekspresinya tetap datar dan malas.

Gadis yang dipanggil 'Wei' oleh Zian itu mengangguk-angguk seolah paham. Tunggu, reaksi macam apa itu?! Seharusnya dia ketakutan dan panik bukan? Zian gemas sekaligus kesal melihatnya. Kemudian Zian melihat gadis itu tersenyum lebar, "Terimakasih, aku yakin itu hal berat untukmu, Zian."

Zian terdiam sejenak. Apa gadis ini baru saja bersimpati untuk apa yang menimpanya? Dia melihat tatapan gadis itu terasa sangat sedih sekaligus misterius. Sosok itu kemudian mengalihkan pandangannya ke seluruh ruangan besar tersebut, menatapnya dengan seksama seolah sedang melakukan pengamatan kecil. Sesekali dia melirik Zian dan tersenyum konyol, terserah. Zian pun kembali meringkuk memeluk lututnya.

Kemudian makanan pun dibagikan begitu pula dengan Zian dan Wei yang mendapatkannya. Zian segera memakan makanan anehnya itu seperti biasa namun berbeda dengan Wei yang nampak menyentuh dan mencium makanan itu terlebih dahulu. "Ini bukan nasi biasa kan, Zian?" tanyanya dan membuat Zian kaget. Maksudnya setahu Zian tidak ada bedanya tekstur dan baunya dengan nasi biasa. "Kenapa kau tau?" tanyanya agak penasaran. Wei hanya terkekeh, "Hanya menebak karena tempat ini mengerikan."

Lalu gadis itu kembali bertanya, "Jadi ini sejenis racun atau bukan?". Baru pertama kalinya Zian mendengar ada anak kecil berbicara selancar ini urusan hal-hak mengerikan. Zian menggidikan bahunya, "Yang aku tau makanan ini akan membantumu diseleksi untuk dibedah. Jika kau memunculkan reaksi buruk, kau akan segera dibawa pergi ke ruangan mengerikan." Jawab Zian dengan jujur.

Sekali lagi Wei tidak menampakkan kekagetannya, dia hanya mengangguk berulang kali dan memasang wajah tanpa dosa. "Apa Zian mau memakannya untukku?" dia tersenyum lebar seraya mendekatkan makanannya pada bagian kurungan milik Zian.

Ekspresi Zian jelas sekali menampakkan 'Hah?' namun gadis itu malah mengedip-ngedip seolah 'Jangan tolak aku atau senyuman lebar ini akan luntur, Zian.' Baiklah cukup, Zian terlalu banyak berpikir sehingga dia bahkan bisa berpikir tentang bahasa dari ekspresi seseorang.

"Jika ketahuan kita akan dihukum." Zian menghela napasnya berat. Wei melirik ke kiri dan ke kanan, "Tenang saja, tidak akan ada yang melihat. Kau hanya perlu mengambil nasi ini dengan menjulurkan tanganmu ke celah." Nampak sekali rasa percaya dirinya untuk menipu orang lain.

Zian nampak menimbang-nimbang sejenak. Jika di pikir-pikir, rasanya kasihan juga jika gadis ini lebih dulu dibawa ke ruangan bedah apabila reaksinya buruk. Dia nampak terlalu—murni? Entahlah, yang jelas Zian segera menghela napas lalu berniat untuk melakukan apa yang Wei pinta.

HELLO, BITCHES!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang