*
*
Jika bisa memilih untuk kembali pada waktu belum mengenalmu, aku akan tetap berbelok menuju tempatmu. Ingin kuulang semua, walau sejak awal aku sudah tahu kau tidak pernah menjadi milikku.
*
*
*
*
(Flashback On)
Klinik
Ctak! Ctak! "Helloo... Jiwonieee..."
Song Joongki menjentikkan jarinya tepat di depan sepasang mata yang tak berkedip, "... kau hamil, Jiwonie!" ujarnya lagi sangat sumringah.
Sedang si calon mama masih melongo kehilangan kata.'b-benarkah?'
Pria Song menarik dua sudut bibirnya tersenyum sangat lebar, dua tangannya memegang bahu Jiwon. "Kau akan memiliki seorang anak. Di dalam rahimmu, sedang tumbuh bayi mungil benih cinta kalian, Jiwonie. Kau dan suamimu."
Jiwon menatapi roman tampan si oppa yang amat berbinar. Menangkap sepasang iris yang berkilau oleh air mata sedang menatapnya dalam-dalam. Bahkan ia amat tahu suara Joongki bergetar ketika bicara padanya barusan.
".... bertambah lagi seseorang yang akan memanggilku paman," lanjut Joongki lagi.
Entahlah, walau bukan ayah dari janin kecil yang sedang dikandung Jiwon tapi hati yang begitu lembut dan perasaan bahagianya tak mampu terbendung hingga ia tak kuasa menitikkan air mata.Nyonya Ji menelan ludah. "Benarkah? Benarkah, oppa?" Jiwon cukup terbata. Aamber-nya sendiri sudah tergenang oleh binar kebahagiaan.
Jiwon meraba perutnya yang masih rata, "benarkah? Benarkah aku dan Changwook oppa, kami, akan memiliki bayi?" tanyanya dengan bibir yang bergetar, menatap Song Joongki yang masih tak mengalihkan atensi padanya.
"eheumb...." Joongki mengangguk, meyakinkan. Terlebih ketika mendengar kata 'kami' sesuatu dalam hatinya sedikit menggeliat, sementara bibirnya masih ingin dan harus tetap menyungging senyum lebar.
Jiwon mengusap pipinya yang basah teraliri buliran kristal penuh haru.
"hei, jangan menangis. Wanita hamil tidak boleh menangis," canda Joongki sekuat hati menahan air matanya sendiri.
"Hiks... ini air mata bahagia, hiks."
Cihh! Situasi macam apa ini.
Pilu. Iba.
Mungkin begitu jika orang lain berada dalam ruangan itu dan sedang menyaksikan pemandangan 'aneh' ini. Pria bermarga Song tersebut jelas-jelas bukan ayah dari bayi yang sedang dikandung Jiwon. Ia hanyalah sebatas rasa milik Jiwon di masa lalu dengan keyakinan 'hubungan apapun bisa terputus, tapi tidak dengan kakak dan adik' lantas berjanji demi apapun akan selalu menjadi garda terakhir pelindung untuk adik tercintanya itu. Tapi sense dan takdir membawanya pada peristiwa ini, menjadi orang paling pertama yang mengetahui tentang kehamilan wanita kesayangan yang sayangnya menyandang marga pria lain tersebut.
"Akan kukabari suamimu," Joongki dengan antusias segera mengeluarkan ponselnya dari dalam saku.
"Oppa, jangan!" seru Jiwon cukup lantang.
Joongki yang cukup terkejut atas seruan Jiwon lekas menoleh, mengernyitkan dahi heran, "waee? Changwook harus segera tahu kalau istrinya sedang hamil."
KAMU SEDANG MEMBACA
FLOWER LANGUAGE
RomanceKenangan adalah bukti, bahwa tak ada yang benar-benar selesai dalam hidup ini.