"JEONGWOOOOO!!! CEPET ANJIR INI KITA BISA SAMPE JAM 7 LEWAT BANYAK" Teriak Kala saat melihat bahwa arloji yang sedang ia pakai sudah menunjukan 4.33 pagi dan Jeongwoo masih sibuk untuk memasukan perlengkapan ospeknya.
Sebenernya sih jam segitu juga mereka harusnya telat tapi karna Jeongwoo cukup cepat saat mengemudi, jadi waktu perjalan mereka juga bisa lebih cepat 30 menit.
"Maaf Kal maaf, tadi gua harus masukin sesuatu ke dalam tas jadi ya bongkar lagi dah" Jawab Jeongwoo setelah ia berhasil mengeluarkan mobilnya dari garasi rumah.
"Udah gapapa, sekarang lu tancap gas secepatnya supaya kita ga telat" Balas Kala dan Jeongwoo segera tancap gas dengan kecepatan cukup tinggi.
Jam menunjukan pukul 6.59 pagi yang dimana Kala dan Jeongwoo berhasil sampai kampus sangat amat tepat waktu dan berhasil untuk tidak kena omel kakak tingkat yang menakutkan itu.
"Woo walaupun gua udah mau hampir mati di jalan tapi gapapa yang penting kita ga telat" Kata Kala seraya berjalan untuk menuju lapangan.
Seharusnya mereka lari tapi Jeongwoo dan Kala memilih jalan saja daripada harus cape lari karena jarak pintu masuk dan lapangan yang cukup jauh.
"Kita juga kaga mati ditangan kakak komdis galak itu Kal" Balas Jeongwoo dan Kala mengangguk setuju.
Karena kalau mereka berdua sampai telat, mereka bakal habis diomelin seperti yang sedang terjadi di gerbang sekarang. Serem deh suaranya kenceng banget, padahal posisi mereka sudah cukup jauh dari gerbang.
"Eh Kal, barang-barang ospek lu ga ada yang ketinggalankan kan?" Tanya Jeongwoo sebelum mereka berpisah karena harus ke kelompok masing-masing.
"Kaga ada, malahan gua ada yang kebawa double ni permen teka teki kaga jelas itu" Jawab Kala sebal.
"Gapapa bagus, berarti hari ini kita aman dari hukuman. Yaudah gua ke kelompok gua ya. Lu jangan pasang muka jutek ntar dihukum kakak tingkat" Kata Jeongwoo dan segera kabur karena Kala pasti akan memarahinya.
"Jeongwoo monyet, muka gua emang begini dari sananya kalo diem" Gerutu Kala dan segera pergi untuk menemui kelompoknya.
✨✨✨
"Woi Juleha, ayok ini bantuin gua ambil minum di aula" Kata Harsha.
"Nama gua tuh July ya, lu main Juleha Juleha aja" Balas Juleha dan tidak ditanggapi oleh Harsha.
"Ayok Jul keburu rame" Ajak Harsha sekali lagi tapi July tetap tidak bergerak sedikit pun dari tempatnya.
"Sha, ayok sama gua aja" Sahut Kala dan segera berjalan mendahului Harsha.
Kala dan Harsha berjalan menuju aula tanpa saling bicara. Sebenernya sih Harsha mau ngajak Kala ngorol tapi aduh gimana ya raut wajahnya Kala tuh ga bersahabat banget.
"Sha, sini botol yang satu lagi biar gua yang ngisi sekalian" Kata Kala dan Harsha segera memberi botolnya kepada Kala.
Tidak lama botol yang Kala bawa sudah terisi penuh dan Kala melihat ke arah Harsha yang ternyata masih sibuk mengantri untuk mengisi botol minumnya.
"Harsha, gua tunggu di depan aula ya" Kata Kala dan dijawab dengan ancungan jempol.
Saat Kala sedang duduk di depan aula dan melihat beberapa orang yang terburu-buru mengantri untuk mengisi minuman, atensi Kala jatuh kepada seorang pemuda yang dari raut wajahnya seperti sedang mendapat masalah.
"Mampus aja deh gua sama kakak tingkat, mana tadi gua juga telat haduh udah jadi makanannya dah gua" Jelas si laki-laki yang tidak sengaja Kala dengar.
"Ya lu tolol si, permen satu aja pake segala ketinggalan" Omel temannya.
Kala refleks merogoh kantong rok nya dan mengambil 1 permen yang tadi ingin dia makan karena ia membawa lebih. Tanpa pikir panjang Kala berjalan menghampiri laki-laki tersebut dan memberikan permen yang ia punya kepadanya.
Tindakannya ini memang terkesan aneh dan terlalu mencampuri urusan orang lain sih. Apalagi Kala juga jatohnya menguping pembicaraan orang walaupun ia tidak sengaja, tapi entah mengapa menurut Kala ini adalah tindakan yang tepat buat situasi sekarang dan juga entahlah firasatnya aneh.
Kala telah sampai dihadapan lelaki tersebut dan segera menyodorkan permen yang ia miliki. "Nih buat lo" Ujar Kala.
Bingung. Itu yang tergambar diwajah laki-laki tersebut.
"Lama" Sahut Kala kembali dan segera menaruh permen tersebut pada kantong kemeja laki-laki itu.
Laki-laki itu belum sempat untuk bilang terima kasih karena Kala langsung berlalu begitu saja saat Harsha memanggil dirinya karena ia sudah selesai mengisi botol minumannya.
Berlalunya Kala meninggalkan banyak pertanyaan dan juga hutang terima kasih dalam diri laki-laki tersebut, ya karena Kala telah menyelamatkannya dari teriakan serta hukuman kakak tingkat yang menjadi panitia ospeknya.
"Yosh, lu kenal?" Tanya Asa selaku temannya kepada laki-laki yang tadi diberikan permen oleh Kala. Yoshi, namanya.
"Kaga anjir, makanya gua bingung pas dia nyamperin dan ngasih permen ini. Apa malaikat ya? Sengaja bantuin gua" Balas Yoshi dan Asa hanya bisa menghela nafas lelah dengan kelakuan temannya.
Setelah semua mahasiswa baru yang menjadi peserta ospek sudah kembali ke lapangan, kegiatan selanjutnya ialah pemeriksaan perlengkapan ospek hari terakhir ini.
"Yang merasa perlengkapan ataupun persyaratannya tidak lengkap, silahkan maju kedepan" Seru salah satu panitia ospek yang diyakini menjabat menjadi komisi disiplin untuk ospek tahun ini.
"Tolong kesadarannya ya, jangan harus ditarik dulu baru maju" Sambungnya saat merasa bahwa banyak mahasiswa baru yang kurang lengkap perlengkapannya tidak maju.
Beberapa panitia ospek mulai menarik mahasiswa baru yang tetap berdiam diri di tempatnya seperti tidak merasa melanggar peraturan.
Yoshi cukup kaget saat melihat teman kelompoknya ditarik untuk maju karena melanggar peraturan, ia sangat bersyukur karena perlengkapan yang ia punya lengkap berkat cewek yang tadi memberinya permen.
Yoshi tidak mendengarkan apa yang selanjutnya terjadi, entah bentakan ataupun hukuman apa yang diberikan panitia komdis itu. Pokoknya yang ia tahu adalah ia harus mencari tau siapa nama cewek yang tadi menolongnya dari hukuman ospek hari terakhir ini.
Sedikit cuplikan dari Jeongwoo, Kala, dan Yoshi setelah hari terakhir ospek.
Pertanyaan : Permen permen apa yang punya kita?
Jawaban : Permen milik kita alias permen milkita.
KAMU SEDANG MEMBACA
1 Step Forward, 3 Steps Back.
FanfictionDulu mungkin hanya akan ada cerita tentang Kala Aksara Bumi seorang, tetapi kalau sekarang harus ada penambahan. Cerita tentang Kala Aksara Bumi, Yoshi Abian Dirgantara, Jeongwoo Keva Aditya dan kehidupan perkuliahannya.