Keempat dan Hari Pertama Pindah

37 6 66
                                    

Jam dinding yang berada di kamar Kala telah menunjukkan pukul 10 malam dan Kala masih setia duduk di balkon kamarnya seraya mendengarkan lagu melalui speaker kecilnya.

"KALA-BANG, BENGONG AJA" Teriak Jeongwoo dari dalam kamarnya.

Sial, Kala kaget setengah mati sama teriakan Jeongwoo. Posisinya Kala sedang melamun memikirkan nasibnya besok karena ia harus pindahan dan juga masuk kelas perdananya sebagai mahasiswi.

"HAHAHAHA MUKA KAGET LO JELEK BANGET" Jeongwoo kembali teriak saat melihat bahwa Kala kaget karena teriakannya.

"MAU LO APASIII MONYEETTT?" Teriak Kala balik.

Jeongwoo kembali tertawa dan segera meredakan tawanya saat melihat Kala mulai beranjak dari balokonnya.

"WOI KAL KAL, TUNGGU" Teriak Jeongwoo kembali dan segera meloncat untuk sampai ke balkon kamar Kala seraya menenteng plastik yang berisikan martabak manis.

"Apa?" Tanya Kala galak.

"Hehehe ini mau martabak ga?" Jawab Jeongwoo sambil menggoyang goyangkan plastik yang berisikan martabak itu di depan muka Kala.

"Ini lu lagi nyogok gua ya!?" Selidik Kala, soalnya kalo Jeongwoo baik ke dia pasti ada sesuatu.

Tapi Jeongwoo segera menggelengkan kepalanya, "Ngga, ini sebagai pesta aja gitu. Mulai besok kan kita ga bisa ngobrol di balkon lu atau gua lagi tapi di kost-an"

Kala segera mengambil plastik yang Jeongwoo pegang seraya menjawab, "Lebay"

Jeongwoo dan Kala duduk di balkon kamar Kala tadi seraya memakan martabak manis kesukaan Kala. Jeongwoo juga suka sih tapi kalo bisa milih mah mending martabak telor tapi ya karna ini kesukaan Kala... Yaudah.

"Besok sisa apa yang lu bawa?" Tanya Jeongwoo memulai pembicaraan.

"Buku sama barang barang kecil aja, itu tuh" Jawab Kala seraya menunjuk barang-barangnya.

Jeongwoo melihat ke arah barang-barang yang akan Kala bawa dan melihat sesuatu yang tidak asing.

"Kal, itu gantungan ikan yang waktu SMP gua kasih bukan sih?" Tanya Jeongwoo seraya menunjuk ke arah gantungan tersebut.

Kala melihat gantungan ikan yang Jeongwoo tunjuk dan menjawab, "Betul sekali, 100 buat Jeongwoo"

"DEMI APASI?? Kirain gua udah ilang tuh gantungan" Balas Jeongwoo kaget.

Kala tertawa, "Kaga lah, masa gua ilangin sih pemberian lo"

"Ya siapa tau aja kan gitu"

"Btw besok lu ke kost-an jam berapa?" Tanya Jeongwoo sesaat setelah obrolan mereka berakhir.

Kala tampak berpikir, "Kayaknya pagi deh, soalnya gua siang ada kelas"

"Pagi nya jam berapa? Mau bareng gua?" Tanya Jeongwoo, lagi.

"Jam 8 sih, gua males juga kalo pagi pagi banget. Lu kelas jam berapa emang?"

"Yah, gabisa bareng gua. Gua kelasnya jam 9" Jawab Jeongwoo kecewa.

"Yaelaah Woo, gua bawa mobil sendiri juga gapapa elah. Sekalian naro mobil di kost-an biar ga bolak balik"

"iye iye, yaudah deh gua balik ya. Itu martabaknya abisin, awas aja kaga abis" Ujar Jeongwoo dan segera lompat menuju balkon kamarnya.

Kala hanya menggelengkan kepalanya, tipikal Jeongwoo banget bawel karena ia tahu kalau Kala pasti tidak akan habis.

✨✨✨

3 jam perjalan Kala tempuh sendirian, jenuh dan suntuk yang ia rasakan selam perjalanan tapi yaudah lah yang penting dia sampai di depan kost-an yang akan ia huni selama ia kuliah dengan selamat.

1 Step Forward, 3 Steps Back.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang