2

1.3K 53 3
                                    

"Sayang, ayo bangun kita sudah sampai diterminal " kata ibuku seraya mengguncang-guncang bahuku hingga akhirnya aku bangun dan meregangkan tubuhku utk melepaskan lelah setelah semalaman duduk dibus antar kota antar propinsi .

Aku melihat jam ditanganku waktu menunjukkan pukul 8.10 menit .

"Ayo turun "ajak ibuku kemudian dia memberesi barang2 kami dan melangkah pergi keluar menuju pintu bus .

Aku segera berdiri dan mengangkat tas yg sudah ditaruh ibuku dikursi dan melangkah keluar .

Setelah turun dari bus, aku melihat ibuku sedang menelpon seseorg, aku lalu menghampirinya, ibuku lalu tersenyum padaku dan menutup telponnya .

"Kita kemana sekarang bu..huwaaa "

"Kau sepertinya masih ngantuk, tunggu sebentar nanti ada org yg menjemput kita "

"Siapa bu ?apa dari keluarga itu ...."

"Iya,....nah itu dia itu dia orgnya ...."aku mengikuti arah yg ditunjuk ibuku, dari jauh aku melihat seorg pria berjalan kearah kami dan menunjuk kami sambil memegang sebuah kertas besar ibuku lalu melambaikan tangan kearah pria itu .

"Nyonya ......?"tanya pria itu .

"Metinee ...."

    (Metinee king payom 53 thn)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    (Metinee king payom 53 thn)

"Nyonya metinee, silahkan ikuti saya nyonya, ini anak anda nyonya...?"

"Iya, namanya bright ...?"

"Berapa usianya ?dia .....masih begitu .....muda ?"tanya pria itu memandangiku dari ujung rambut sampai ujung kakiku .

"Dia masih 17 thn, maaf ..."

"Kenapa anda minta maaf nyonya ?"

"Mungkin anda berpikir diusia saya yg lebih dari 50 thn ternyata anak saya masih remaja bukan pria dewasa "

"Maaf nyonya, aku tdk berpikir kesana, silahkan nyonya, tuan bright "

"Jgn panggil aku tuan.....dan ibuku dgn nyonya, apa itu ?"tanyaku ketika kulihat dia masih memegang sebuah kertas besar, dia lalu buru2 membalik dan menyobek kertas itu lalu menuju kesebuah tempat sampah dan membuangnya .

Kami berdua lalu mengikutinya berjalan keluar dari terminal menuju pinggir jalan yg terparkir sebuah mobil mewah, ketika kami masuk kedalam ternyata sudah ada sopir yg menunggu, setelah saling memperkenalkan diri mobil segera pergi meninggalkan tempat itu .

"Kakak apakah perjalanannya masih lama ?"tanyaku pada pria itu ketika 5 menit keluar dari terminal bus .

"Sekitar 30 menit tuan bright ?"

"Bisakah kita mampir ketoilet dulu, perutku sakit ...."

"Tolong tuan ...anak saya .."

"Baik nyonya kita berhenti ditempat pengisian bahan bakar ."

Sekitar 20 menit aku ditoilet utk buang hajat dan membersihkan muka, ketika keluar ibuku dan org2 suruhan majikan ayahku sudah menungguku .

"Sudah selesai nak ?"

"Sudah bu....?"

Kami lalu masuk lagi kemobil menuju tempat tujuan, disepanjang perjalanan aku memikirkan kata2 ibuku diterminal bahwa putranya masih remaja sedangkan ibuku sudah setengah baya .

Yg aku ingat sewaktu aku dan ibuku pergi kekota terdekat, dia pernah bertemu dgn temannya dan temannya sangat terkejut ketika melihatku yg masih remaja sedangkan usia ibuku lebih pantas punya seorg cucu, akhirnya ibuku menjelaskan bahwa pernikahannya sangat lama dikaruniai momongan .

Kami tinggal disebuah desa dipegunungan yg sejuk, ayahku bekerja dikota sebagai sopir pribadi itulah yg pernah ibuku katakan ketika aku bertanya, walau begitu ayahku sangat sangat sayang dan memperhatikanku layaknya seorg ayah .

Hanya 3 atau 4 thn sekali dia pulang dan setiap bulan ibuku menerima uang transferan dari beliau, walau begitu uang yg diberikannya sangat besar perbulannya hingga kami tak pernah kekurangan walau tinggal ditempat pedesaan kami hidup berkecukupan .

Setelah 30 menit akhirnya kami sampai disebuah perumahan mewah dan elit dipinggiran kota .

Mobil akhirnya memasuki sebuah pintu gerbang, lalu tampaklah sebuah rumah besar dan mewah dgn halaman yg luas .

Mobil akhirnya memasuki sebuah pintu gerbang, lalu tampaklah sebuah rumah besar dan mewah dgn halaman yg luas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kami lalu turun dan dipersilahkan masuk kedalam .

"Tuan sedang pergi dgn istrinya dan mereka dipersilahkan istirahat dulu dikamarnya "kata salah seorg pria mungkin pegawai pemilik rumah ini.

Kami lalu diajak kebelakang sisi rumah itu yg ternyata dikhusukan utk para pegawai rumah tangga dan disana kami diberi kamar terpisah dgn ibuku

Walau tak seluas kamarku dipedesaan yg sejuk tapi setidaknya disini ibuku tak perlu khawatir dgn biaya hidup kami .

"Sayang, apa kau sedang tidur ...tok..tok..."

"Tidak bu....."aku lalu membuka pintu dan terlihat pria yg tadi bersama ibuku .

"Kau belum mandi dan berganti baju ...."

"Iya, bu tadi aku rebahan dulu dikasur "

"Tuan bright tolong sarapan dulu ..."kata pria itu yg bernama gunsmile .

"kata pria itu yg bernama gunsmile

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Gunsmile )

"Tuan gunsnile tolong pergilah biar aq menunggunya selesai mandi "

"Baiklah, aq pergi dulu "

Ptia itu lalu pergi dan aku segera masuk lagi menuju kamar mandi yg ada dikamarku, hanya ruangan kecil tempat toilet dan shower cukup utk satu org .

Setelah selesai mandi aku keluar dan mendapati ibuku sedang duduk melamun dan kulihat dia seperti sedang menyusun baju2 ku disebuah lemari .

"Ibu....."

"I..iya ada apa ...?"

"Ibu melamun...?"

"Ti...tidak....ibu teruskan dulu menyusun bajumu kau pilih satu setel utk kau pakai "

Aq lalu memilh kaos dan celana pendek setelah itu masuk lagi kekamar mandi utk kupakai .

"Sudah selesai .....?"

"Iya, bu ayo keluar...aku lapar ."








MY JENIUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang