Two

2.3K 251 157
                                    

2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2. WHAT HAPPENED TO LALICE

=======≠=======

Roseanne sebenarnya menyesal tidak menyesal meninggalkan Suzy begitu saja di kost-an.

Kenapa?

Pertama, dia sama Suzy jelas kena tanggung gara-gara insting pertemanannya terhadap Lisa. Padahal ini pertamakalinya lagi mereka berdua ketemu setelah 1 bulan berpisah akibat liburan keluarga Suzy di luar negeri.

Dan yang kedua, akibat kena tanggung, sekarang Roseanne harus nyetir mobil sambil membuka resleting jeans yang ia pakai.

Iya, betul, persis seperti apa yang ada dibayangan kalian.

Rasanya sakit sekali karena The Rock belum kunjung lemas juga. Biarkan teman kecilnya bernapas dari kurungan menyakitkan, sementara dia masih di mobil.

"Bela-belain gagal nikmat, awas aja kalo lo udah mati duluan, Lisa!" geram Roseanne.

Matanya mulai was-was liat kanan kiri jendela mobil karena ini sudah dekat dengan titik lokasi di mana ponsel Lisa kasih sinyal.

"Mana sih, astagaaa."

Jalan mobil sudah pelan-pelan di atas jalan layang membentangi laut.

Lagak tidak peduli, padahal rasa panik menyergap Roseanne yang tak menemukan batang hidung Lisa ataupun (amit-amit) batang mayat gadis itu.

Bergumam pelan sembari menelisik jalur pejalan kaki di tepian laut, "Lisa, Lisa, Lisa, ada-ada aja tuh anak kenapa lagi si-ANJIR!"

Roseanne langsung rem mobilnya, eh mobil Suzy, setelah banting setir ke pinggir melihat sosok tinggi berambut ash grey manaiki tiang pembatas laut dengan satu kaki.

Mata melotot lepas kasar sabuk pengaman, Roseanne buka pintu mobil dan langsung lari ninggalin mobil dalam keadaan terbuka.

Resleting celananya juga.

"LALISA!"

"LICE!!!"

Kaki Lisa satunya sudah naik juga hingga terlihat menemplok pada tiang saat Roseanne berhasil cengkram punggungnya.

"Jangan gila! Lo mau ngapain, sarap?!" Roseanne tarik kuat baju Lisa buat turun, tetapi lengan gadis ash grey berponi itu terlalu kuat peluk tiang pembatas.

"Lepasin gueeeee...! Mau ke laut ajaa, enak pasti dingin hehehe seger."

Dia meracau, pipinya menempel ke tiang yang dingin, perhatiin pemandangan laut malam hari plus lampu-lampu gedung dan bangunan kota di atasnya.

Mata menyipit damai sekali, berbeda dengan manusia blonde di belakangnya yang justru panik tidak berhenti menarik-narik punggung Lisa. Lisa mengabaikan, jarinya terangkat naik menyentuh khayal titik-titik lampu di depan matanya.

Hi, Baby!  | chaesoo |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang