1st Effect

1.2K 167 117
                                    

any vote and comments would be appreciated.

any vote and comments would be appreciated

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

JESINDA berjalan di sela kerumunan mahasiswa baru dengan tergesa. Sambil mencari keberadaan deret kursi Fakultas Kedokteran, batin gadis berambut ekor kuda itu terus menggerutu panik.

"Duh, mati gue ... mati gue ...."

Akibat tidak tahu waktu dan memutuskan untuk tetap membaca novel semalaman meskipun tahu jika masih ada tanggungan orientasi, Jesinda harus menghadapi paginya dengan rasa panik yang menyertai.

Hari ketiga pelaksanaan METAMORPH ditandai dengan pelepasan dari pihak rektorat Zenius University dan panitia orientasi. METAMORPH adalah Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) di Zenius University.

Jesinda telah melewati rangkaian kegiatan pada dua hari sebelumnya. Hari pertama adalah pengukuhan mahasiswa baru, sementara hari kedua adalah kegiatan outdoor, di mana mahasiswa baru diminta untuk berkumpul dengan anggota kelompoknya yang lain didampingi oleh seorang mentor.

Sambil sesekali tersenyum basa-basi pada panitia orientasi, Jesinda terus melangkah. Tubuhnya pun selalu terdorong dan terhimpit mahasiswa lain.

Tepat setelah gadis itu menghela napas panjang seolah menahan kesabaran, sebuah pekikan suara yang ia kenal memasuki pendengarannya.

"Je, sini. Ada space kosong!"

Seruan yang berasal dari seorang gadis berjarak lima meter darinya itu langsung disambut oleh anggukan kepala Jesinda.

Jesinda mengembuskan napas kasar saat mendengar tanda-tanda acara akan dimulai, tepat saat dirinya baru saja merebahkan punggungnya ke sandaran kursi.

Tepat waktu.

"Eh, Le, minta minum dong. Lo bawa nggak?"

"Nih, nih, minum dulu," balas Alea sambil menyodorkan botol minumnya.

Setelah Jesinda berhasil meneguk air hingga tersisa setengah, ia meringis sambil menatap Alea dan botol minum biru di tangannya secara bergantian.

"Le, kebablasan gue minumnya! Duh, Le ... lo marah ya sama gue?"

Alea berdecak dan mengambil botol minumnya. "Santai aja, lagian cuma air putih. Nanti bisa minta refill sama kakak panitia."

Jesinda tersenyum geli kepada Alea. "Beneran? Ya ampun Le, serius deh ya, kalau selama tiga hari METAMORPH ini gue nggak ketemu lo, kayaknya gue sekarang udah tipes, deh!"

Alea menoyor kepala Jesinda. "Heh, sembarangan!"

Jesinda menyemburkan tawa dan kini mulai mengarahkan fokusnya ke panggung convention hall di depan sana.

"Emang kenapa, sih, bisa nyaris telat?"

"Kesiangan gara-gara semalem ketemu cowok fiksi. Cakep banget sialan!"

Halo EffectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang