4th Effect

743 160 147
                                    

Any votes and comments would be appreciated.

*

100 votes dan 350 comments buat next part bisa kan? Keren banget kemarin targetnya tembusss huhu terharuu!!

Ohiya, fyi aja, aku kelahiran tahun 2000 guys, jadi kalau kita seumuran atau kalian di atasku panggil adel aja^^ okeee? Kalian umur berapa nih?

Komen baris ini dengan username temen kalian, ajak buat baca cerita ini dan ramein komennya!
Biar makin cepet update^^

*

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

USAI menutup pintu mobilnya, Jesinda mematri langkah memasuki sebuah gerai kopi langganannya. Gadis yang mengikat rambutnya dengan scrunchie merah jambu itu baru saja pergi ke supermarket untuk membeli bahan makanan sekaligus isi kulkasnya. Setelah berkutat dengan dunia perkuliahan yang semakin padat selama seminggu, Jesinda butuh menyegarkan tubuhnya dengan segelas kopi. Pun, langit sore itu yang mendadak mendung, membuat Jesinda tidak ragu untuk berbelok ke tempat ini.

Gadis itu berdiri di depan kasir dan mengeluarkan dompet dari dalam tas sembari mengatakan pesanan yang ia mau.

"Venti iced americano."

"Atas nama siapa, Kak?"

"Je."

Barista tersebut mengerutkan dahi. "Sorry?"

"J .... E," jelas Jesinda sembari mengeja namanya.

Barista tersebut mengangguk paham seraya tersenyum ramah. "Oke, silakan ditunggu ya, Kak."

Jesinda balas tersenyum dan menggeser tubuhnya ke depan meja pengambilan. Namun, di tengah dirinya menunggu pesanan selesai disiapkan, suara laki-laki yang baru saja datang dan berdiri di sebelahnya membuat Jesinda spontan mendongak.

Tidak hanya terkejut karena sosok yang ia lihat adalah Satya si kakak tingkat galak, tetapi gadis itu pun tampak bingung melihat laki-laki itu langsung menuju meja pengambilan alih-alih ke meja kasir untuk memesan.

"Mas, pesanan saya tadi udah?"

Satya sempat tersenyum singkat kepada Jesinda setelah sadar jika dirinya sedang diperhatikan. Sementara, Jesinda buru-buru melempar pandangan ke sisi lain.

"Atas nama J, ya, Kak?" tanya Barista yang langsung dibalas anggukan kepala dari Satya.

Jesinda yang ikut menyimak obrolan tersebut menatap Satya bingung lantaran nama yang digunakan oleh laki-laki itu.

Halo EffectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang