5th Effect

1.1K 171 214
                                    

Any vote and comment would be appreciated

*

Part ini panjang. Jadi bacanya pelan-pelan aja dan pastikan dalam keadaan ter-nyaman yaa!^^

*

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

BISA dipastikan jika sore ini adalah sore yang paling menyenangkan selama Jesinda menjadi mahasiswa. Beberapa menit lalu, ia dan teman se-angkatannya telah dinyatakan resmi menjadi bagian dari Fakultas Kedokteran Zenius University.

Setelah hampir satu semester mengikuti kegiatan kaderisasi fakultas dan jurusan setiap akhir pekan, sore ini mereka telah dinyatakan bebas dari beban penugasan kaderisasi dan ditandai sebuah ucapan penutup yang diucapkan dengan lantang oleh Ketua Pelaksana Kaderisasi.

"Selamat datang di keluarga Fakultas Kedokteran Zenius University!"

Gadis yang mengenakan rok span hitam panjang dan atasan batik berwarna biru itu melangkah ringan menuju gazebo fakultas untuk sekadar mengistirahatkan tubuh sejenak, sebelum memutuskan kembali ke apartemen. Di sampingnya, Alea pun tengah melakukan hal serupa. Sementara teman satu kelompoknya--sekaligus teman tutorialnya--telah memisahkan diri dengan mereka dan pulang ke tempat tinggal masing-masing.

"Lega banget nggak, sih, Je?"

Jesinda menoleh dan tanpa pikir panjang ia mengangguk. "Banget."

"Tapi, udah jalan hampir satu semester gue masih ngerasa salah jurusan. Gue selalu mikir, gue salah nggak, ya, selama masuk di jurusan ini? Kalau ternyata nanti waktu udah lulus, apalagi waktu udah sumpah dokter gue masih belum ngerasa pantas dan mampu gimana, ya?"

Ucapan Alea tersebut ada kalanya juga sempat melintas di kepala Jesinda. Semua mahasiswa seperti mereka pasti sering mengalami fase merasa salah jurusan. Setelah beberapa saat memikirkan jawaban, Jesinda akhirnya kembali bersuara.

"Wajar kalau ngerasa salah jurusan di semester awal." Gadis itu menghela napas sejenak. "Pilihannya cuma dua, mau pindah jurusan yang otomatis lo harus ikut tes lagi atau tetap berjuang di jurusan ini sampai akhir walaupun sambil nangis-nangis darah."

Alea menatap Jesinda takjub. "Agak serem juga, ya, perumpaman lo."

Jesinda hanya terkekeh mendengarnya, membuat Alea melemparkan pertanyaan baru. "Lo kenapa mau masuk Kedokteran?"

Belum sempat Jesinda menjawab, Alea kembali melanjutkan, "Oke, gue tahu pertanyaan ini kayaknya udah kedaluwarsa banget gue tanyain ke lo. Tapi, nggak apa-apa, gue tetap pengen dengar jawabannya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Halo EffectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang