5.

181 19 1
                                    

Keesokan harinya, sesampainya disekolah, jennie langsung bergegas menuju kelasnya, ia sedikit datang terlambat hari ini dan untungnya gerbang sekolah belum tertutup tadi.

Sesampainya dikelas, jennie langsung berjalan menuju bangkunya namun sialnya ada seseorang yang sedang menduduki bangku tersebut, mungkin sedang tertidur dimejanya.

' Brakk '

Dengan kesal jennie menggebrak meja tersebut, hingga membuat orang yang sedang asyik tertidur dibangkunya tersebut jatuh dan terbangun.

" Lu apa-apaan sih!!" ucap lisa yang terjatuh dari bangkunya, karna kaget.

" Gue yang nanya, ini bangku gue lu ngapain disini?" tanya jennie judes.

" Gue, ya ini bangku gue, nah eunha.. eunha...!!" teriak lisa mencari eunha, eunha yang baru saja tiba dikelas juga kaget.

" Li-lisa.. jen- jennie.." ucap eunha gugup, sebenarnya eunha diam-diam menyukai lisa atau sekaligus teman sebangkunya, dan jennie, eunha juga ingin dekat dan bersahabat dengan jennie.

" Ini bangku gue kan?" tanya lisa yang sudah berdiri sambil memandang eunha lekat.

" I-iya ini bangku kamu," jawab eunha sambil menunduk.

" So, ini bangku gue dan lo murid baru silah-"

" Tapi Ms. hwasa yang minta dia duduk disitu," ucap rose memotong ucapan lisa.

" Cih, tapi gue yang duluan duduk dibangku ini, dan lo siapa? lo cuman ketua osis! ngapain ngatur tempat duduk gue," ucap lisa yang sudah mulai kesal dengan rivalnya yang satu ini.

" Dan lo siapa? siapa wali kelasnya? siapa yang nyuruh jennie duduk dibangku ini? Dan siapa yang bolos kemarin?!" tanya rose yang juga sudah mulai kesal, karna gadis yang dihadapannya ini membawa-bawa jabatannya.

Lisa mengepalkan tangannya, menahan pukulannya, andai tidak disekolah dia pasti sudah menghajar gadis sok pahlawan yang ada dihadapannya ini, dengan kesal lisa mengambil tasnya dan berjalan kebangku pojok yang paling belakang lalu duduk disana.

Rose yang melihat itu hanya menghela nafasnya, mencoba terlihat setenang mungkin, ia tidak ingin jennie melihat kemarahannya.

Jujur rose menyukai jennie dari awal pertama mereka bertemu, dan rose sudah berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan membuat jennie juga menyukainya apapun yang terjadi nanti.

Rose mendekati jennie dan mencoba tersenyum semanis mungkin.

" Kamu enggak apa-apa?" tanya rose melembut.

" Aku enggak, tapi ini bangkunya... gadis itu," ucap jennie sambil melirik lisa, ia sedikit merasa bersalah kepada gadis itu.

" Kamu bisa sebangku sama aku jika kamu mau, wendy bisa duduk disini.." ucap rose berharap, sedangkan wendy yang mendengar itu langsung melototkan matanya tidak percaya dengan ucapan rose, yang benar saja ia harus sebangku dengan mantannya.

" Rose kayaknya lu lagi kurang makan deh, yuk ngantin aja bentar lagi masuk nih," ucap wendy mengajak rose, ia tidak ingin sebangku dengan eunha.

" Kalo masuk belajarlah, ngapain ngantin?!" ucap rose tegas, ia tidak ingin terlihat buruk didepan jennie.

" Biasanya lu bolos jam pertama, Yuk lah udah ditungguin jihyo ma yerin nih," ucap wendy sambil menarik tangan rose keluar kelas.

" I-iya tapi kan kali ini gue mau belajar,"

" Gak ada belajar-belajar." ucap wendy yang kini suara mereka sudah tidak terdengar lagi.

Jennie hanya menggelengkan kepalanya, lalu duduk dibangku dan melirik kebelakang kearah lisa yang kini sedang tertidur dimejanya, ia harus minta maaf kepada gadis itu sepulang sekolah nanti, tapi dengan apa? jennie dapat melihat seberapa keras kepalanya gadis berponi itu.

Guru pun masuk bersamaan dengan Rose dkk.

Mulailah pembelajaran, jennie tidak terlalu begitu menyukai pembelajaran matematika karna menurutnya itu cukup membosankan, namun lihatlah apa yang dilihatnya sekarang, Lisa dan juga Rose, mereka sama-sama pintar, saling bergantian maju kepapan tulis memberikan jawaban, dan yang membuat jennie kagum, ia dapat melihat betapa kuatnya persaingan antara rose dan lisa dalam hal belajar.

Bell istirahat pun berbunyi, lisa dengan cepat keluar dari kelasnya menuju IPS kelas sahabatnya, sedangkan rose berjalan menuju kantor memang ini salah satu tugasnya sebagai ketua osis dijam istirahat pertama, dan jennie, ia juga eunha serta yeri berjalan menuju kantin untuk makan.

Sesampainya dikantin jennie, eunha dan yeri sama-sama memakan makanannya sambil sesekali bercerita, sedangkan ditempat duduk paling pojok kantin ada jisoo dkk yang belum menyadari keberadaan jennie.

" Jis, bukannya itu pacar lo kemarin ya?" ucap irene sambil menunjuk kebangku tengah tempat jennie dkk duduk.

" PACAR KAMU?" tanya nancy tidak terima.

" Bu-bukan sayang, bukan, irene salah ucap kali," ucap jisoo mencari alasan, sedangkan nancy ia sedang sibuk mencari-cari sosok yang ditunjuk irene tadi.

" Sayang ayo buka mulutnya.. Aaaa...." ucap jisoo mencoba mengalihkan perhatian nancy.

" Aemmm.."

" Enakkan?" tanya jisoo sambil tersenyum lembut kepada nancy.

" Gak tau, Aku masih marah sama kamu," ucap nancy ngambek.

" Marah kenapa?" tanya jisoo heran sambil terus menyuapi nancy.

" Kamu blok IG aku," ucap nancy kesal sambil menggelembungkan kedua pipinya ngambek.

" Aku tutup akun sayang, biar kamu gak kira aku selingkuh terus, maafin aku ya aku gak ngasi tau kamu," ucap jisoo dengan nada buayanya, sedangkan irene dan miyeon sudah mau muntah mendengar alasan dari jisoo, jisoo hanya melirik kesal kepada kedua sahabatnya ini, beda dengan tzuyu yang hanya sibuk dengan makanannya.

" Hmmm... Aku maafin, tapi kamu janji ya gak bakal selingkuh dari aku," ucap nancy sambil memandang jisoo lekat, jujur ia sangat mencintai jisoo.

" Iya aku janji," jawab jisoo singkat, sambil membawa nancy ke dalam pelukannya.

My Favorite Girl.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang