6.

262 26 2
                                    

" Hmmm... Aku maafin, tapi kamu janji ya gak bakal selingkuh dari aku," ucap nancy sambil memandang jisoo lekat, jujur ia sangat mencintai jisoo.

" Iya aku janji," ucap jisoo singkat, sambil membawa nancy ke dalam pelukannya.

" Ya udah, gue duluan kekelas ya," ucap tzuyu sambil beranjak dari tempat duduknya.

" Oke," jawab irene singkat.

" Tzuyu aneh banget ya, setiap ngantin pasti selalu pergi duluan, gak mau barengan gitu ma kita," ucap miyeon ngerasa aneh.

" Dia malu kali temenan ma lu," canda Irene sambil tertawa.

" Ya kali dia malu, temenan ma lu kali dia malu," ucap miyeon kembali menuduh irene.

" Sayang bentar ya, aku bayar uang makanannya dulu," ucap jisoo sambil mengkode miyeon dan irene yang sedang saling menuduh, miyeon hanya menganggukkan kepalanya sambil memberi jempolnya tanda paham.

" Jis, ma makanan kita ya!" ucap irene sedikit berteriak.

" Oke, siap!" jawab jisoo.

" Nancy kekelas yuk!" ajak miyeon kepada nancy.

" Tapi kan jisoo masih bayar-"

" Dia bilang dia udah dikelas tadi," ucap miyeon memotong ucapan nancy.

" Iya tapikan dia barusan kes-"

" Ayo kekelas!" ucap irene kali ini sambil memegang pergelangan tangan nancy sebelah kanan dan miyeon sebelah kiri, mereka pergi dari kantin.

" Hufftt... mereka udah pergi, saatnya selingkuh!" ucap jisoo dari balik dinding, lalu ia mendekat ke arah meja jennie dkk.

" Hai sayang," ucap jisoo duduk disebelah jennie.

" Sayang?" tanya eunha juga yeri berbarengan, mana mungkin jennie berpacaran dengan?

Jisoo hanya mengangguk lalu mendekat kearah pipi jennie untuk menciumnya.

" Eh, mundur! sejak kapan kita berpacaran?!" tanya jennie sambil menjauhkan tubuhnya dari jisoo.

" Kemarin aku nembak kamu dikamar mandi," jawab jisoo sambil tersenyum tengil.

" Eeiitss... jadi rumor kalian pacaran itu benar?" tanya eunha memandang mereka curiga.

" Iya!"

" Enggak!"

Jawab jisoo dan jennie berbarengan.

" Oke, sebagai tanda gue berpacaran dengan jennie! gue bakal bayar makanan lu semua yang ada dikantin!" ucap jisoo sambil berteriak membuat pengumuman.

" Yeeeaaaaayyyy!!!" teriak satu kantin sambil berlari kekasir memesan lebih banyak makanan lagi.

' Cupp '

" Sayang, aku pergi kekelas dulu ya, bentar lagi bell masuk, yang rajin belajarnya kalo perlu ingat aku biar pelajaran kamu jadi lebih tambah mudah," goda jisoo lalu berjalan meninggalkan kantin, jennie hanya diam mematung, ia merasakan pipinya panas.

" Eh jen, pipi lo merah!" ucap yeri menggoda jennie.

" Muka lo merah!" ucap eunha panik, mungkin jennie sedang sakit, pikirnya.

Sedangkan jennie, ia segera berlari meninggalkan kantin menuju kelasnya, ingin rasanya ia berteriak, sesampainya dikelas jennie langsung memasukkan kepalanya kedalam tas, ia sangat malu sekarang.

" Imut," batin seseorang dari bangku belakang.

Krringgg.... Kriingggg....

Bell pertanda masuk berbunyi, pelajaran pun dimulai, Rose jadi lebih tambah diam selama pelajaran berlangsung, dia juga tak menyapa jennie saat masuk tadi, dan jennie tentu memperhatikan itu semua, ingin bertanya juga untuk apa? mungkin rose sedang badmood, pikir jennie positif.

Akhirnya bell pulang pun berbunyi, jennie sedang mencari rose untuk mengajaknya pulang bareng seperti janjinya kemarin, tapi dia tidak menemukannya, apalagi hari ini mereka tak banyak bicara.

" Mana sih rose?! katanya pulang bareng, apa dia udah pulang duluan ya?" tanya jennie sambil terus berjalan mencari rose.

" Itu bukannya rose!" pikir jennie saat melihat rose bersama teman-temannya sedang berada diparkiran sekolah, dengan cepat jennie berjalan kesana.

" Rose pulang bareng yuk!" ucap jennie bersemangat sambil menunjukkan gummy smilenya.

Namun rose tidak meliriknya, rose masih sibuk berbicara dengan teman-temannya tanpa menghiraukan jennie, jennie hanya diam menunggu rose selesai dengan urusannya.

" Rose!" panggil jennie kesekian kalinya.

" Oh jennie, kayaknya gak bisa sekarang deh, lu bisa pulang duluan atau enggak lu sama pacar lu itu." ucap rose sambil memandang datar jennie.

Jennie yang mendengar itu hanya menunduk merasa sakit hati,dengan kecewa jennie berjalan meninggalkan rose yang masih setia menatapnya, ingin rasanya jennie berteriak dan mengatakan bahwa ia tidak memiliki hubungan dengan siapapun, tapi untuk apa?

Jennie berjalan menuju halte buss, sudah setengah jam namun tak ada buss yang lewat, dan lebih sialnya lagi hpnya lowbatt.

" Belum pulang?" tanya seseorang bermotor, lalu ia melepaskan helmnya, bukankan itu?

" Gue lisa," ucapnya memperkenalkan diri didepan jennie.

" Gue jennie." jawab jennie.

" Mau gue anter pulang? lagian gak bakal ada buss yang lewat," ucap lisa santai sambil duduk disebelah jennie.

" Maksudnya?" tanya jennie heran, bukankah ini halte buss?

" Ya karna halte buss ini angker, udah lama gak ada buss yang lewat jalan sini." ucap lisa jahil, jennie yang mendengar itu langsung terlonjak kaget, pantesan tadi dia merasa ada yang memerhatiin dia terus, ternyata?!

Ingin rasanya lisa tertawa, tapi dia tidak sejahat itu.

" Ya udah yuk, gue anterin, naik cepet." ucap lisa yang kini sudah duduk diatas motornya menunggu jennie.

" Ah iya, makasih," ucap jennie.

Jennie yang baru pertama kali naik motor, hanya berdiri bingung tidak tau mau berbuat apa, lisa yang paham langsung melepas jaketnya dan membalutkan jaketnya kepinggang jennie, lalu memasangkan helm kekepala jennie, jennie masih terdiam enggan untuk naik.

" Ayo naik!" ajak lisa meyakinkan jennie, jennie hanya mengangguk lalu naik ke atas motor lisa, ia sedikit panik saat lisa menyalakan mesin motornya.

" Peluk disini biar gak jatuh," ucap lisa sambil membawa kedua tangan jennie memeluk pinggangnya.

Jennie hanya menurut dan memeluk pinggang lisa erat, sedangkan lisa hanya tersenyum puas dan langsung menggaskan motornya meninggalkan halte tersebut, sesekali ia melirik jennie dari spion kaca motornya.

" Turun digerbang rumah depan!" ucap jennie, lisa yang mendengar itu langsung memberhentikan motornya pelan didepan rumah besar itu.

" Makasih ya dan maaf soal tadi pagi," ucap jennie saat lisa melepaskan helmnya.

Lisa hanya tersenyum tipis, dan pergi meninggalkan pekarangan rumah jennie.

" EH JAKET LO!!" teriak jennie yang baru sadar, namun lisa sudah jauh dijalan sana.

" Besok ajalah gue anter, lagian dia sekelas ma gue kan," ucap jennie sambil berjalan kegerbang rumahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Favorite Girl.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang