Mata Kyungsoo membelalak kala mobil yang ditumpanginya memasuki sebuah rumah yang begitu megah dan mewah. Tidak, ini bukan rumah menurut Kyungsoo namun lebih bisa disebut istana. Kyungsoo jadi berfikir apa mungkin orang tua angkatnya itu adalah seorang sultan ataupun raja?
Memikirkan itu membuat Kyungsoo meringis, bagaimana jika ia hanya dijadikan babu di rumah ini? Atau yang yang lebih parahnya lagi bagaimna jika ia disiksa. Tubuh Kyungsoo gemetar tiba-tiba membayangkan hal tersebut.
"Ayo tuan." Laki-laki yang mengenalkan dirinya bernama Lee So man itu membuka pintu mobil dan mengajak Kyungsoo untuk keluar. Dengan langkah ragu-ragu namun pasti Kyungsoo mulai menapakan kakinya di halaman luas istana tersebut.
.
.Dengan menggemblok tas bergambar penguinnya, Kyungsoo dituntun memasuki istana tersebut. Walaupun tubuhnya bergematar takut tapi matanya tetap memandang sekeliling dengan perasaan takjub.
"Ahjussi," gumam Kyungsoo.
Apa Kyungsoo tengah bermimpi sekarang ini? Ia sungguh melihat Yunho Ahjussi berdiri menyambutnya bersama seorang wanita yang juga ikut menyambutnya dengan senyum tulus.
Kaki mungil Kyungsoo melangkah perlahan mendekati keduanya setelah Yunho merentangkan tagannya pertanda meminta Kyungsoo untuk memeluknya. Kyungsoo tak mampu menahan isak tangisnya dalam pelukan Yunho. Bagaimana tidak, sudah sangat lama sekali ia tidak bertemu dengan Yunho. Kyungsoo sempat mengira mungkin Yunho Ahjussi sudah bosan padanya sehingga tidak pernah lagi datang ke panti, namun kini kenyataannya Yunho Ahjussi adalah orang yang mengangkatnya menjadi anak.
"Yunho Ahjussi-"
"Tidak, mulai sekarang jangan panggil aku Ahjussi tapi panggil aku Appa karena mulai sekarang kamu adalah anakku Kyungsoo." Yunho tau Kyungsoo pasti terkejut karena sudah beberapa bulan ini dirinya tidak datang ke panti dan tiba-tiba saja Kyungsoo harus mendapati dirinya diangkat anak olehnya. Tapi Yunho mempunyai alasan untuk itu, ia sedang sangat sibuk di rumah sakit bahkan untuk mengurus surat-surat dokumen adopsi Kyungsoo harus Siwon yang datang ke rumahnya beberapa kali.
"Appa." Kyungsoo nyaris tidak mengeluarkan suaranya, hanya menggumam ketika Yunho kembali memeluknya. Mempunyai orang tua adalah impian yang Kyungsoo tunggu-tunggu karena sekalipun ia tidak mengingat bagaimana ia hidup bersama orang tuanya dulu.
"Kyungsoo, apa kau tidak mau juga memeluk Eomma? Kenapa hanya memeluk Appa?" Yoona pura-pura merajuk sebelum akhirnya Kyungsoo berpindah untuk memeluk Yoona.
"Sekarang Eomma Yoona adalah Eomma Kyungsoo. Jadi, Kyungsoo tidak boleh merasa sungkan untuk berbagi cerita atau apapun pada Eomma." Yoona mengusap punggung Kyungsoo dengan lembut. Kyungsoo hanya mengangguk sebelum kembali bergumam dengan pelan menyebut kata "Eomma".
"Oh iya, Jongin pasti akan sangat senang melihat Hyung-nya sudah datang," ujar Yunho pada Yoona.
"Kau benar." Setelah mengatakan itu, Yonna berjalan mendekat ke ujung bawah tangga lalu memanggil Jongin karena kamar putranya tersebut berada di atas
"Jongin ... Hyung-mu sudah datang sayang. Bukankah kau menunggunya?"
Mendengar ibunya berkata seperti itu sontak membuat Jongin menghentikan kegiatannya yang tengah memainkan robot-robotan mahalnya. Tanpa berlama-lama lagi, Jongin meletakan asal mainannya tersebut dan berlari keluar kamar menuju tepat ke lantai satu rumah mereka.
"Annyeong Hyung. Namaku Jongin," sapa Jongin langsung setelah berhadapan dengan Kyungsoo. Awalnya Kyungsoo tidak mengerti siapa Jongin yang dimaksud Yunho dan Yoona namun kini ia tau Jongin pasti adalah anak kandung mereka. Kyungsoo tak langsung menanggapi jabatan tangan Jongin, ia memandang wajah Jongin. Raut wajah Jongin begitu berseri saat memperkenalkan dirinya, tak ada kesan angkuh maupun tak suka ketika memandangnya.
Yunho tiba-tiba khawatir jika Kyungsoo akan menolak berkenalan dengan Jongin berkaca betapa sulitnya ia dulu untuk dekat dengan bocah mungil tersebut. Namun, perlahan kekhawatirannya memudar kala Kyungsoo menanggapi jabatan Jongin lalu tersenyum.
"Namaku Do Kyungsoo. Sangat senang menjadi saudaramu. Aku harap kekuranganku tidak mengganggumu," Kyungsoo mengucapkan kalimat akhirnya seraya matanya menatap sedih kebawah kaki kanannya.
"Tidak, itu tidak menggangguku sama sekali. Aku janji akan menggendong Hyung kapanpun dan dimanapun jika Hyung mau. Jika Hyung tidak mau untuk ku gendong kita bisa berjalan bersama, aku akan menunggumu Hyung."
Kyungsoo tak menjawab melainkan hanya membalasnya dengan anggukan disertai senyuman tapi itu cukup membuat Jongin senang. Tadi sebenarnya Jongin sempat diliputi rasa takut jika Kyungsoo akan bersikap dingin padanya seperti apa yang Appa-nya katakan jika Kyungsoo tidak mudah dekat dengan orang baru. Kini hatinya lega Kyungsoo tak seperti itu, Kyungsoo menerimanya.
Tatapan mata Jongin tak pernah berhenti memandang betapa cantik dan menggemaskan wajah Hyungnya kini. Masih terlalu dini untuk Jongin mengerti apa arti dari tatapan kini. Hanya saja yang Jongin tau, ia menyayangi Hyungnya dengan hanya sekali pertemuan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Know But Let Me Love You [END]
Short StoryBagaimana ketika Jongin mencintai Kyungsoo Hyungnya sendiri?