Kantor
Jungwoo tengah fokus memeriksa beberapa dokumen di ruang kerjanya,memakai kacamata yang memang hanya Ia gunakan saat bekerja saja.
Jungwoo tipikal orang yang sangat tidak suka di ganggu ketika Ia sedang bekerja,bahkan Jungwoo bisa saja marah ketika ada salah satu staf yang tiba-tiba datang dan mengacaukan konsentrasinya.
Walaupun dia bukan tipikal bos yang pemarah tapi ada saat-saat dimana dirinya harus memberi peringatan tentang apa yang Ia suka dan tak suka saat bekerja pada stafnya.
Seperti sekarang—Jungwoo menghela napas panjang saat pintu ruangannya mengeluarkan suara ketukan.
Tok tok
Jungwoo menoleh ke sumber suara melihat salah satu staf tengah berdiri diambang pintu ruangannya.
"masuklah"Jungwoo meletakkan dokumen yang Ia pegang di meja
"maaf pak saya mengganggu,tapi...di depan ada seorang wanita yang ingin bertemu dengan bapak"staf tadi tertunduk tak berani menatap Jungwoo
"tadi saya sudah coba menanyakan padanya apa punya temu janji dengan bapak.tapi dia malah memberi saya kartu namanya"staf memberikan kartu nama tersebut pada Jungwoo
Jungwoo melihat dan membaca kartu nama yang staf berikan
"suruh dia masuk"perintah Jungwoo lalu staf tadi langsung keluar memanggil wanita yang ingin bertemu dengan bosnya itu.
Sang Staf tadi kembali ke ruangan Jungwoo dengan diikuti seorang wanita di belakangnya.
"kalo begitu saya pergi dulu pak"ucap staf menundukan kepalanya lalu pergi keluar
Kini hanya ada Jungwoo dan wanita tersebut
"duduklah"ucap Jungwoo lembut sembari melepas kacamata yang ia pakai
"hmm"wanita tadi mendudukkan dirinya di kursi tepat di hadapan Jungwoo
"maaf aku mengganggumu..tapi ada hal yang harus aku tanyakan langsung padamu"Dita berbicara pada Jungwoo tapi tak berani menatap mata pria itu.
Mengapa Dita bisa tahu letak kantor jungwoo?pada saat hari perlombaan di sekolah Yola.
Jungwoo memberikan kartu namanya pada Dita.tentu saja di kartu nama itu tertera nomor ponsel dan alamat kantor Jungwoo. Padahal bisa saja Dita menelpon pria yang ada di hadapannya untuk menanyakan perihal masalahnya tapi menurutnya akan lebih jelas dan lebih baik bertemu secara langsung."kau tak menggangguku—aku malah senang jika kau kesini"Jungwoo tersenyum hangat hatinya sangat senang saat wanita yang ada dihadapannya memang sengaja mencari dirinya bukan beralasan karna pekerjaan atau semacamnya.
Bagaimana aku menanyakannya?-batin dita
"ada apa?kenapa malah melamun"Jungwoo terus menatap Dita
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DAN DENDAM II
Romancelanjutan dari cerita Cinta dan Dendam I Cerita hanya fiksi semata tak ada sangkut pautnya dengan kehidupan asli si tokoh, harap bijak dalam membaca dan memberi pendapat