Ketika Semua Ini Berawal

92 39 166
                                    

BAGIAN DARI SEMUA CERITA INI ADALAH FIKSI, BERDASARKAN IMAJINASI!

•••

Tahun 1956, seorang bayi perempuan yang mungil dilahirkan di kota Bogor, wajahnya nampak manis, lugu, dan menggemaskan. Namun, naasnya dia dibuang oleh kedua orang tuanya di salah satu panti asuhan ternama di kota Bogor, nama panti asuhan itu adalah Mutiara Ibu. Di panti asuhan itulah dia tumbuh, hingga menjadi gadis remaja berusia 16 tahun, dia bernama Yesa Pioni, nama yang disematkan oleh pemilik panti asuhan tersebut.

Pemilik panti asuhan itu bernama Eyang Tirta, Eyang dari seluruh anak panti Mutiara Ibu. Dia yang memberikan tempat bernaung bagi seluruh anak panti, dia juga memberikan akses untuk bersekolah, dan biaya kehidupan seluruh anak panti. Semua itu diberikannya secara suka rela, karena itulah seluruh anak panti menyukainya, tak ada anak panti yang dibedakan.

Maka dari itu, Yesa Pioni tumbuh dengan ceria, seperti anak pada umumnya yang memiliki keluarga. Dia selalu merasa bahagia bersama seluruh anak panti lainnya, bermain, tertawa, belajar, dan banyak hal dilakukan olehnya di sana. Layaknya anak umum saja, yang penuh dengan masa kanak-kanak.

Hingga suatu ketika, seluruh senyuman anak panti hilang, direnggut paksa oleh api yang membakar rumah bernaung mereka. Tahun 1972, masa kelam di mana semuanya merasakan kesedihan mendalam, terlebih api itu merenggut salah satu nyawa anak panti yang bernama Sari Indah Pratiwi, gadis yang usianya sama seperti Yesa Pioni.

Sejak api itu merenggut, Yesa Pioni kehilangan seluruh orang-orang di sekelilingnya, dia harus memikul kehidupan itu sendirian, dimulai dari tidur di jalanan, makan seadanya, hingga bekerja sampai dia tumbuh dewasa. Saat usianya sudah matang, dia tak sengaja bertemu tambatan hatinya, dia bernama Maladewa.

Tahun 1981, gadis yang dulunya berumur 16 tahun, kini sudah berusia 25 tahun, dan dia siap untuk memulai lembaran baru dalam hidupnya, untuk menempuh ke jenjang pernikahan. Maladewa pun berhasil mempersunting Yesa Pioni sebagai istrinya.

Di tahun 1983, mereka dikaruniai anak pertama yang bernama Oni Maladewa, gadis lucu yang memiliki manik mata cokelat terang seperti Ayahnya. Gadis itu tumbuh normal dan bahagia, terlebih di tahun 1988 dia mempunyai adik perempuan bernama Sara Maladewa.

Sempurna 'lah hidup Yesa Pioni, dia sangat bahagia memiliki keluarga kecil di dalam hidupnya, ditambah dia sudah tak kesepian atau bekerja seperti dulu. Dia hanya perlu mengurus anak, sedangkan Maladewa dia mengumpulkan pundi-pundi rupiah untuk membeli semua kebutuhan keluarga kecilnya, termasuk rumah yang kini keluarga mereka tinggali.

"Mama ...." Gadis kecil berteriak mendekati Yesa Pioni yang sedang menyiram tanaman di belakang rumah.

Yesa Pioni menoleh, lalu bertanya pada anak gadis kecilnya, "Ada apa Sara?"

Sara menatap Mamanya, tak lama gadis berusia 7 tahun itu menjawab pertanyaan Yesa, "Mama ... Mama, aku seneng banget hari ini, karena Ayah pulang cepat, besok kita berlibur, yeay!" Gadis itu langsung berlarian di sekitar taman.

Yesa mengerutkan keningnya, tak lama Maladewa-Ayahnya beserta Oni datang ke halaman belakang. Dan Maladewa pun menyahut untuk memberi penjelasan pada Yesa Pioni.

"Kamu ini bersemangat banget ya, Sara. Jadi gini Sayang, aku kemarin-kemarin sudah lembur, dan besok jatah aku libur selama tiga hari, cukup buat nanti berlibur, dan aku berencana untuk ajak kalian jalan-jalan naik mobil baru yang Ayah beli." Maladewa mengelus kepala putri bungsunya.

Devil's GateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang