Tengah Malam Panti Asuhan Kasih Ibu

29 12 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Potret rumah panti asuhan Kasih Ibu, saat malam hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Potret rumah panti asuhan Kasih Ibu, saat malam hari. Pukul 00.00 Wib.

Siap membaca?

••••
BAGIAN DARI SEMUA CERITA INI ADALAH FIKSI, BERDASARKAN IMAJINASI!
•••

Malam yang gelap pun tiba, ini pertama kalinya mereka beristirahat di rumah baru, tempat di mana panti asuhan Kasih Ibu memulai semuanya. Rumah tua yang dulunya sudah terbakar setengahnya, kini dirombak, menjadi tempat yang nampak layak untuk ditinggali.

Rumah ini nampak sunyi, senyap, tak ada suara selain suara jarum jam yang menemani malam gelap. Tak ada aktivitas di dalam rumah ini lagi, mereka semua terlelap dengan buaian mimpi mereka masing-masing. Bahkan Oni yang tidur paling akhir pun sudah berada di alam mimpinya, memulai mimpi indah — Mungkin.

Pukul 11 malam. Rumah masih sunyi, belum menampakkan aktivitas manusia di dalamnya, mereka masih terlelap di dalam mimpi mereka. Hingga waktu terus berputar, dan memulai awalan baru di jam berikutnya.

Pukul 12 malam. Kelereng jatuh dari lantai atas, melewati anak tangga dengan memantul, suaranya nampak jelas, semakin jelas, dan makin-makin jelas. Namun, suara itu hanya didengar oleh Oni Maladewa, membuat wanita itu terbangun dari tidurnya.

Oni yang terbangun, memilih untuk diam sejenak, mendengarkan kembali, apakah itu perbuatan anak-anak atau pendengarannya yang salah. Ruangan kembali hening, tak ada suara apa pun lagi. “Pasti cuman halusinasiku aja, nggak mungkin anak-anak bandel, dan main jam segini,” gerundel Oni.

Oni kembali masuk ke dalam mimpinya dengan memejamkan mata, tetapi suara-suara di luar semakin jelas, dengan kehadiran suara derap langkah berlari di anak tangga yang disertai tawa renyah Raya. Oni pun kembali terbangun, kini dia menyalakan lampu tidurnya yang berada di meja samping tempat tidur.

“Astaga, anak itu belum tidur? Ini sudah jam berapa?” dumel Oni sembari memakai sepatu tidurnya, lalu bangkit dari ranjang, dan membuka pintu kamar.

Devil's GateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang