#27.

562 31 2
                                    

Semenjak kejadian Sohyun di antar pulang oleh Haechan, Sehun jadi agak posesif dengannya.

Sebenarnya ia takut jika Sohyun akan menyukai Haechan karna Haechan cukup tampan, meski tidak ada apa-apa jika dibandingkan dirinya, tapi tetap saja! Sehun takut dan cemburu! Apa lagi, umur mereka tidak jauh beda.

Sementara Sehun kan sudah tua :)

Ya, walaupun kenyataannya Sohyun tidak akan berpaling. Tapi tetap saja Sehun cemburu! Dan takut Sohyun dicolong orang.

"Sohyun"panggil Sehun setengah teriak.

"Iya sebentar" Jawab Sohyun dari arah bawah. Ia sedang sibuk membantu bibi masak.

"Sudah, biar bibi saja yang lanjutkan. Nona pergi saja" ujar bibi Park.

"Tidak papa, aku akan membantu bibi sebentar"

"Tidak papa nona, tuan Sehun pasti sudah menunggu"

"Baiklah, terimakasih bi"

Sohyun langsung mencuci tangannya dan segera menghampiri Sehun di kamar.

"So-"

"Apa?" Tanya Sohyun yang tiba-tiba masuk.

"Dimana kemeja putih yang kemarin malam ada di sofa?" Tanya Sehun.

"Mana aku ta-" Sohyun sedikit flashback. "Ah iya! Semalaman aku menaruhnya di cucian kotor, dan Sekarang sedang di bawa ke laudri" ujar Sohyun.

"Apa?! Kenapa dicuci sayang..."

"Memangnya kenapa? Biasanya juga seperti itu kan?"

"Iya, tapi aku ingin memakainya lagi"

"Sudah biarkan saja, kau bisa pakai kemeja yang lain! Jangan beralagak seperti orang miskin kau tuan."

"Dasar perempuan, bisanya marah-marah" gumam Sehun.

"Apa kau bilang?! Ulangi"

"Tidak ada sayang, aku minta maaf ya, ayo carikan aku kemeja yang lain ya hehe"

....

Seperti biasa hari-hari mereka terlihat berwarna ✨

"Sayang aku pergi ke kantor dulu" pamit Sehun mengecup kening Sohyun sebelum berangkat.

"Iya, hati-hati"

Sehun mengangguk "jaga dirimu"

"Sampai jumpa..."

Setelah Sehun berangkat kerja, Sohyun rasanya kembali bosan. Dulu saat ibunya Sehun masih ada, ia akan menemani Sohyun di rumah, tapi sekarang....

"Nona?"

"Eh? Kenapa bi?"

"Nona terlihat bosan, mau jalan-jalan keluar sebentar? Biar bibi minta bodyguard untuk menjaga nona''

"Tidak usah bi, aku ingin dirumah saja"

Tok tok tok

Pintu depan diketuk, bibi Park hendak membukanya tapi di tahan Sohyun.

"Biar aku saja"

Sohyun berjalan ke arah pintu dan membukanya.

"Mina!"

.
.

Sudah 2 jam berlalu, Mina dan Sohyun masih asik berbincang di ruang tamu.

Mina menghela nafas berat "kau tau Sohyun, semenjak kau bertemu dengan Haechan, dia selalu saja menanyaiku tentang keberadaan mu, kabarmu, dan lainnya secara terus menerus padaku! Bahkan dia memaksaku untuk memberikan nomor telepon milikmu padanya." Kesal Mina seraya meminum habis jus yang dibuatkan bibi Park.

"Mina, jangan berikan nomorku pada Haechan. Jika Sehun tau dia bisa marah"

"Itu juga yang aku khawatirkan. Bagaimana jika dia menelpon mu, dan yang mengangkatnya adalah Sehun? AMIT-AMIT! jangan sampai itu terjadi Sohyun! Haechan bisa mati dipenggal oleh Sehun"

Bulu kuduk Mina seketika merinding membayangkan betapa menyeramkan nya jika Sehun sudah marah dan memenggal kepala temannya itu.

.
.

Dilain sisi, tepatnya di kantor Sehun sedang mengerjakan beberapa berkas yang harus segera ia selesaikan.

Tok tok tok

Pintu ruangan Sehun di ketuk, Sehun melirik sekilas ke arah pintu dan bergumam.

"Masuk"

Clekk

Pintu terbuka, memperlihatkan sekretaris baru Sehun, nona-oh maaf, maksudnya tuan Luhan.

"Permisi pak, saya hanya mengingatkan jika 15 menit lagi kita ada meeting di luar kantor" ucap Luhan.

"Ya, aku ingat. Terimakasih, kau boleh pergi"

"Sama-sama pak, saya permisi"

Sehun menyandarkan punggungnya, merenggangkan otot otot yang mulai terasa kaku.

"15 menit lagi meeting, aku telpon Sohyun dulu ah... Dia pasti merindukan ku, aku akan minta semangat darinya"

Sehun merogoh ponselnya di kantong dan menekan nomor rumah di ponselnya, karna ia tau Sohyun jarang pegang ponsel.

Tringggggggg

"Sebentar" Sohyun mengambil telpon rumah.

"Hallo?"

"Hallo sayang, ini aku" ucap Sehun di sebrang sana.

"Sehun, ada apa? Apa ada yang ketinggalan di rumah?"

"Tidak, tidak ada. Aku hanya merindukanmu..." Ucap Sehun dengan suara yang di buat-buat.

Sohyun tertawa kecil "jangan bercanda, jika tidak ada yang penting aku tutup telponnya ya? Ada Mina di rumah"

"Mina? Apa ada Haechan juga?"

"Tidak, hanya Mina sendiri"

"Hm baiklah, sampai jumpa. Oh iya! Sebentar lagi aku ada meeting penting, doakan aku agar berhasil oke?!"

"Iya, semoga berhasil suamiku!!"

"Terimakasih istriku, sampai nanti muach!!!"

Sambungan telpon mati, Sohyun kembali menghampiri Mina.

"Sehun?" Tanya Mina.

Sohyun mengangguk "iya"

"Ada apa? Apa kalian ada masalah?"

"Tidak, tidak ada. Dia hanya memintaku untuk memberinya semangat karna dia ada meeting penting. Itu saja"

"Begitu, baiklah! Bagaimana jika kita menonton film? Aku punya koleksi film terbaru! Kau mau nonton?"

"Mau! Ayo kita nonton bersama di kamarku"

"baiklah ayo!"

.
.
.

Tbc

pendek?
Iya, chapter ini ceritanya pendek :)
Keabisan ide saya... Dari pada ni cerita gak berlanjut Yakan??

Btw jangan lupa vote komen ya guys!

Thanks!!
💚💚✨

Mafia [Oh Sehun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang