Fatamorgana Bumi Perkemahan

34 1 0
                                    

Bila kau sedang berkegiatan di bumi perkemahan dalam keadaan hati yang kosong, maka titipkan salamku kepada sosok yang akan menuangkan perhatian dan sapaan penuh kehangatan disetiap kalian berpapasan.

Siang ini gerimis sedang merintikan kenangan kala cinta bersemi dibumi perkemahan, menunggu waktu-waktu selepas ashar sembari menanti hujan reda.Aku berdiri di pendopo sambil mentapmu dengan melongo, menunggu mu melirik balik dan seketika aku tak dapat berkutik melihat parasmu yang begitu cantik.

Pertanyaanku akan selalu sama, apa semua ini hanya akan menjadi kenangan yang singgah kala di bumi perkemahan, yang hanya sekedar mengisi sepi dalam seminggu, namun untuk melupakannya perlu waktu hingga berwindu-windu?


Masih berbekas pola kenangan kala dibumi perkemahan.Menyapa dimuka tenda, sekedar basa basi menanya asal hingga saling ikut mengikuti di jejaring sosial. Semangat berkemah baru yang selalu berdebar kala menggunakan baret dan kacu.

Canggung sudah tidak berarti. Makram (Malam Keakraban) menuntutku untuk berkenalan dengan banyak sosok dan salah satunya adalah kamu, pendiam namun menyenangkan.Ditemani kobaran api unggun yang menghangatkan, sedekat kakiku melangkah kita saling bertukar jabat tangan. Basa basi membawaku ke dalam hati yang terbelenggu oleh rantai duka, dan kemudia aku menjelma sebagai bianglala berisi gemerlap masa yang akan datang membawakan cinta.


ANGKARE

Tuhan menyiratkan pesonamu melalui celah barisan, menerpa sadarku yang kelelahan mendengarkan arahan pembina dan ketua perihal bentuk formasi baru.

Kau, tetesan air yang seketika menjadi hujan. Menerpa sadarku yang kelelahan sebab terlalu banyak mengggambil porsi latihan, teguran dan bentakan yang kian terdengar bagai lantunan syair-syair merdu bila kau satu bentuk formasi denganku. Ya, aku memang tidak hebat dalam hal baris berbaris tak bisa sebanding denganmu, namun aku rela memaksakan diri menjadi lebih hebat dalam hal ini agar aku pantas bersanding satu barisan denganmu.

Perkenalan kita terjadi cukup kompleks, rangkaian latihan berat kita jalani bersama hingga akhirnya aku pantas bersanding satu formasi dengan mu. Lapangan upacara dengan tanahnya tidak rata itu menjadi saksi awal kita disatukan dalam bentuk formasi. Siang itu mentari yang bersinar lantang kian meredup sebab cemburu oleh sejuk dari senyummu.

Angkare, seakan menjelma menjadi formasi yang paling sempurna, sebab dengan formasi itu aku bisa menatap dengan seksama paras indah mu, fokus tatapan yang menyiratkan ingin menuntaskan semua latihan dengan hasil kemenangan. Aku sebelumnya tidak pernah memiliki kesempatan menatapmu begitulama, namun seakan keajaiban telah terjadi untuk ku diberikannya kesempatanyang begitu luar biasa dalam angkare ini.


HIKING

Ada yang tiba-tiba mengalihkan bidikan kompasku yang tengah mengukur derajat dengan seksama. Dalam langkahnya dia menyalip dan menyapa, menebalkan senyum di parasnya, mempersilahkan keringat menemani pengembaraannya.

"Semangat kak!." Kalimat singkat yang mampu membuat hati kemudian terpikat. Fokus yang kubangun sejak awal, angka, derajat, langkah semua seketika sirna dalam kekejab. Apa ini? Apakah memainkan perasaan adalah salah satu siasat dalam memenangkan perlombaan?.

Dia menyapa dengan lugas dan aku hanya bisa tertegun, mempersilahkan nya lewat degan sedikit memberikan sapaan balik "Semangat juga kak." Lalu dia tanpa balasan menatapku dengan senyuman. 

Oooh tuhan, sandi apa lagi yang harus kupecahkan dari balik senyumnya. Banyak kemungkinan terjadi atas senyum itu, bisa jadi itu hanya senyuman basa-basi yang diutarakan agar tidak ada hati yang tersakiti, atau mungkin diam di jadikannya cara untuk menutup pertemuan agar tidak ada kerinduan yang terbekas dikala perpisahan.

Maka tidak ada yang tau  maksud dari balasannya itu sampai aku berani menyapa  


Hasta Karya

Kita berkenalan melalui pertanyaanmu yang tak berkesudahan. Ingin membuat apa, bahan, cara, hingga proses pembuatan yang banyak menyita waktu, semua itu kautanyakan padaku. Aku tanggapi dalam rangka penilaian dan aku merencanakan akan menjadikan ini sebuah awal perkenalan yang takkan berkesudahan. 

PROFILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang