05.tawaran

663 133 22
                                    

Yeonjun mendengus malas,ini sudah dini hari namun arwah tersebut selalu mengerjainya dan bersembunyi bila Yeonjun ingin menghampiri arwah tersebut

Yeonjun jengah,ia duduk di kursi hotel tersebut,tidak terlalu buruk dan masih kokoh,tak kotor dan lecet

Saat sedang berfikir bagaimana caranya agar ia bisa terhubung dengan arwah tersebut, tiba-tiba Soora datang dan berdiri dihadapan Yeonjun

"Eoh?Soora?bagaimana kau menemukan apa?" Tanya Yeonjun pada Soora,hantu cantik itu menggeleng pelan membuat Yeonjun bingung

"Ahh kakakmu itu orangnya usil ya,sedari tadi aku ingin berbincang dengannya namun dia selalu menghindar dengan cara bersembunyi atau tidak menghilang entah kemana" ucap Yeonjun pada Soora,hantu cantik tersebut menunduk merasa bersalah dengan tingkah jahil sang kakak

"Tidak perlu merasa bersalah,Soora" tegur Yeonjun pada Soora,hantu cantik itu hanya mengangguk pelan dan menatap Yeonjun

"Kamar kakakmu itu yang ada susu almond nya? pantas saat aku masuk kekamar tersebut arwah kakakmu menampakan diri" ucap Yeonjun saat mendengar penuturan dari Soora bahwa kamar kakaknya adalah kamar yang pintunya dirusak oleh Yeonjun

"Panggil kakakmu saja Soora,jika dia terus seperti ini aku yang capek sendiri" ucap Yeonjun memainkan senternya kesembarang arah

"Eoh?tidak bisa?mengapa begitu?" Bingung Yeonjun saat Soora menjawab ia tidak bisa berkomunikasi dengan arwah kakaknya

"Hah eoh?" Helaan nafas Yeonjun terhenti saat melihat arwah yang ia incar sedang menatap Soora sendu,di manik mata arwah Soobin,Yeonjun bisa melihat jika ada kesedihan yang terasa amat mendalam dari arwah Soobin tersebut

"Ada apa Soobin? Rindu dengan adikmu?" Tanya Yeonjun membuat Soora menoleh kearah belakang nya dan mendapati sang kakak sedang menatapnya

"Makanya ikut dengan ku!saat kau ikut denganku,aku janji kita akan mencari jasad kakakmu dan hantu-hantu disini" ucap Yeonjun meyakinkan arwah Soobin

"Tidak katamu?apa kau tidak sedih melihat adikmu harus mencari jasadnya sendirian tanpa bantuan tangan dari keluarganya?" Tanya Yeonjun pada Soobin,arwah lelaki manis itu terdiam sejenak menatap wajah sang adik yang setengah rusak,namun mesti begitu tetap senyum nya terlihat manis Dimata Soobin

"Bagaimana kau akan ikut?kakakmu saja menyetujui ucapan ku Soobin" tawar Yeonjun pada Soobin yang sedang menimang-nimang keputusan nya,Soora terus meyakinkan sang adik untuk menyetujui ucapan Yeonjun

Soobin mendongak menatap Yeonjun,menatap wajah tampan Yeonjun Lamat,Yeonjun yang merasa di perhatikan menatap Soobin berharap arwah lelaki manis itu menyetujui ucapan nya

'Yeonjun,.. Chase me!'

Yeonjun mendengus kesal,ia sangat kesal dengan Soobin yang sedari tadi terus mengucap kata-kata itu

Soora menunduk, ia tak menyangka kakaknya tidak tergiur dengan ucapan Yeonjun, ia sedih karna tak kunjung menyusul neneknya dikarenakan jasadnya yang belum dikuburkan dengan layak

Yeonjun berjalan diikuti oleh Soora,Pemuda tampan itu membuka laci meja dengan satu tangannya,tangan yang lainnya ia gunakan untuk memegang senter

Matanya membulat kaget saat menemukan banyaknya roti dan berbagai macam rasa susu,dan mata rubahnya menangkap secarik kertas yang berisikan pesan dari sang mamah agar tak lupa untuk makan,ya walau hanya roti

Yeonjun menatap Soora yang sedang menganggukkan kepalanya,ia mempersilakan Yeonjun untuk mengisi perutnya yang lapar

Yeonjun mengambil satu roti rasa coklat dan satu kotak ultr*m*lk yang bungkusnya biru—rasa apa si?lupa aku

Yeonjun duduk kembali di kursi sebelumnya dan mulai memakan roti yang mamahnya siapkan sesekali lempar tanya pada Soora,begitu pun sebaliknya

"Soobin,saat kau sudah masuk pada ragamu,akan ku belikan kau pabrik roti dan susu almond mau?" Tawar Yeonjun pada Soobin

"Tak mempan" gumam Yeonjun membuat Soora sedih,Yeonjun memakan roti yang sisa setengah dan meminum susunya dengan cepat berjalan kearah kamar Soobin membiarkan sampah bekas roti dan susu

Memperhatikan sekitar kamar Soobin lalu menatap Soora,yang ditatap hanya mengerutkan keningnya sedikit

"Soobin memang kelinci nakal" ucap Yeonjun berjalan kearah kiri dan menghampiri Soobin yang tengah diam menatap Soora

"Soobin,adikmu memanggilmu loh" ucap Yeonjun sembari menegur Soobin,Soora menatap Soobin memohon

"Dia ini memang kakak yang durhaka atau sangat keras kepala?" Kesal Yeonjun,sedari tadi tawaran yang ia sampaikan pada Soobin tak membuahkan hasil

"Maaf membuat mu tersinggung,Choi" ucap Yeonjun kepada Soobin yang menatap nya dingin,membuat bulu kuduk Yeonjun berdiri

"Kau ini seperti diberi pilihan lebih memilih emas atau 100 miliar, menjawab tawaranku saja sangat bimbang" jengah Yeonjun,Soobin menatap Soora dan Yeonjun bergantian

'aku nyaman disini,Yeonjun..'

Yeonjun memutar bola matanya malas,tak ada kata-kata yang lainkah?klasik sekali alasannya,pikir Soobin

"Oh ayolah,itu alasan klasik dari arwah-arwah tersesat sepertimu,Soobin" ucap Yeonjun malas,Soobin kesal

"Kalau kau tidak ingin menurut,haruskah ku sita semua pabrik roti dan susu almond?" Ancam Yeonjun membuat gestur seperti sedang menimang-nimang keputusan nya

Soobin menatap Yeonjun kesal,apaan coba roti sama susu almond kan hidupnya,kok disita si??pikir Soobin

"Lihat adikmu,dia sangat sedih melihat mu tak kunjung bangun dari tidur panjangmu yang tak memperdulikan keadaan keluarga mu,itu sama saja egois" ucap Yeonjun membuat Soobin sedih

Dia tidak ingin egois,egois adalah sifat yang dibenci oleh Soobin,ia menatap Soora dan Yeonjun lalu menunduk sembari mengatakan hal yang membuat Yeonjun kaget dan Soora yang tersenyum mengejek kearah Yeonjun

'kalo aku berhasil masuk kedalam ragaku,mau kah kau menjadi suami ku?'

***

Haii...

Boleh minta vote nya ga?

Kalo boleh thanks ya<3

Chase me!- Yeonbin [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang