Narcissa Malfoy

398 48 6
                                    

Hermione mengaduk ceylon tea yang mengepul di dalam pot yang dia siapkan beserta tiga cangkir keramik yang tersedia di dapur kecil apartemen sementaranya itu.

Setelah meletakkannya diatas nampan, Hermione membawanya ke ruang tengah dan meletakkan nampannya diatas meja dan duduk di sofa berseberangan dengan Narcissa dan Pansy masih bicara dengan seseorang diponselnya.

"Halo Miss Potter" sapa Narcissa kaku, sedikit dingin.

"senang bertemu denganmu Mrs Malfoy, aku lega mengetahui keadaanmu saat ini baik-baik saja" jawab Hermione, yang hanya dibalas anggukan pelan oleh Narcissa.

"Herm, aku perlu bantuanmu, bisa ikut aku sebentar?" Pansy berjalan mendekat kearah dua wanita itu dan menatap Hermione, memberi clue agar wanita itu mengikuti Pansy ke dapur

"bantuan apa?" tanya Hermione akhirnya setelah tiba di dapur. Hermione melirik kearah Narcissa yang sedang menyisip ceylon tea miliknya dan memandangi sekeliling apartemen Hermione

"Narcissa harus berangkat ke Jerman besok pagi, dan aku tidak bisa ikut karena ada masalah teknis di kantor London..dia akan tinggal disana selama beberapa hari hingga Draco bisa menjemputnya" kalimat Pansy pelan nyaris berbisik

"Apa ada masalah hingga Mrs.Malfoy tidak bisa pulang ke Inggris?" Pansy mengangguk pelan

"Aku menelpon Draco setelah menemukan Narcissa didepan ruanganku setelah pameran selesai, dia meminta untuk menyembunyikan Narcissa karena ada beberapa hal yang harus dia urus disana. Aku minta bantuanmu untuk menemaninya, selain karena kemungkinan besar Lucius Malfoy tidak mengenalmu-" kalimat Pansy terpotong, dia membasahi bibirnya dengan lidahnya lalu menatap Hermione.

"walaupun Narcissa akan menolak pergi ditemani seseorang, aku yakin dia perlu teman. Hidup bertahun-tahun didalam Mansion dengan suami seperti Lucius dan putranya yang jarang ada di rumah membuat pikirannya sedikit..terganggu. aku merasa Narcissa menderita depresi dan serangan panik" gadis brunette itu sontak menoleh kearah Narcissa yang sudah tidak memegang cangkir teh melainkan duduk dengan tenang disofa, sambil menatap tangan dipangkuannya.

Hatinya terenyuh melihat pemandangan itu.

"baiklah, aku akan menghubungi Harry lebih dulu dan kita bisa atur keberangkatannya besok" Pansy tersenyum lega

"emm, aku sudah mengabari Harry" tambah Pansy sambil menggosok tengkuk belakangnya dengan kikuk.

Hermione memperhatikan Pansy lalu mengangguk penuh arti.

"apa kau yakin tidak menjadikan itu alasan untuk bisa menghubungi Harry, Pans?" goda Hermione dan Pansy memutar matanya

"Jika aku mencari alasan, aku akan berpura-pura kau diculik dan aku yakin dia akan terbang kesini dalam hitungan jam" Hermione tertawa

"Harry masih terlalu kaku Pans, dia menghabiskan masa remajanya untuk mengurus adik perempuannya, beri dia kesempatan"

"aku mengerti Herm, karena itu aku berniat melamarnya lebih dulu nanti" mata Hermione membulat lebar lalu senyuman terukir di wajahnya namun Pansy mengibaskan tangannya.

"Nanti. Saat Harry akhirnya mengajakku makan malam, maka kita pikirkan langkah selanjutnya" jawab Pansy sambil setengah tertawa.

Mereka kembali ke ruang tengah dan Pansy memberitau Narcissa tentang rencananya yang anehnya, diterima tanpa penolakan oleh Narcissa.

Setelah Pansy pulang, Narcissa menggunakan kamar mandi dan Hermione menyiapkan kamarnya dengan rapi, memastikan agar setidaknya wanita Malfoy itu merasa nyaman tidur disana malam ini.

"Kau punya selera shampo dan sabun yang menarik Miss Potter" ucap Narcissa ketika memasuki kamar dan menemukan Hermione tengah merapihkan kasur.

"Ah, aku hanya membeli yang sedang diskon Mrs.Malfoy" jawab Hermione sambil tersenyum dan berjalan kearah pintu.

"aku melihat pameran tadi, designmu memang luar biasa" mata Hermione berbinar mendengar kalimat Narcissa namun ekspresi wanita itu datar, tanpa ekspresi yang menyamai kalimatnya.

"terima kasih Mrs.Malfoy. maaf jika kamarnya terasa kurang nyaman untukmu, aku ada di ruang tengah jika kau membutuhkanku" Narcissa mengangguk namun saat Hermione sudah membuka pintu, Narcissa memanggilnya.

"Apa kau punya wine Miss Potter?"


"Sayangnya aku tidak memilikinya, tapi aku bisa belikan untukmu di toserba besar di kota" tawar Hermione

"Tidak perlu, selamat malam"

"Selamat malam Mrs.Malfoy"

Malam itu, Hermione mengabari Harry dan walaupun dengan nada kecewa, Harry memintanya berhati-hati dan menelponnya setiap hari.

Tipikal Harry.

Sejak Hermione mengenalkan Pansy pada Harry ketika pria itu menjemputnya di sekolah, Hermione selalu merasa jika ada getaran aneh setiap kali Harry dan Pansy bertemu pandang.

Namun tidak ada kontak apapun diantara mereka berdua, walaupun hampir bertemu setiap hari selama beberapa menit saat Harry menjemput Hermione.

Hingga Hermione lulus kuliah dan mulai membangun PA bersama Pansy, Hermione akhirnya sadar akan perasaan Harry pada sahabatnya itu.

From Seattle, with LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang