kamis

447 91 5
                                    

"malem, jake."

arima. dia arima, yang sedari tadi jake tunggu kedatangannya. sudah seperti ada jadwalnya, sampai-sampai jake hapal.

jake sendiri bingung. darimana arima tau namanya?

oh iya, baru ingat kalau jake memakai id card di saku seragamnya.

arima menyerahkan lima susu kotak pada jake. "seperti biasa, hahaha."

jake menahan napasnya, benar-benar ya arima, sampai membeli lima kotak. apa dia akan meminumnya seorang diri?

"muka lo kenapa deh, jake. biasa aja kali. heran banget kayanya gue beli susu pisang."

"jujur, iya."

arima ketawa. "yaa ga kaget sih gue. temen gue juga heran gue penggemar susu pisang. lo gak suka?"

jake menggeleng. "mending pisangnya langsung saya mah, kak."

arima merapatkan bibirnya, memandang wajah jake. logat laki-laki ini semakin ketahuan sekali kalau dia adalah orang sunda. mengingatkan arima pada mantan pacarnya yang juga orang sunda.

"thanks." arima menerima plastik belanjaan. "gue duluan ya."

"eh, arima bentar!"

arima berhenti berjalan, dia menatap jake dengan tatapan bingung. alisnya naik ke atas dengan bibirnya yang terbuka sedikit. dia terkejut, bagaimana bisa jake mengetahui namanya?

jake mencari pulpen milik arima yang ia simpan di laci, kemudian memberikannya pada si empunya.

arima baru sadar. "oalah, gue cari kemana-mana malah jatuh di sini. udah aja gue nuduh temen gue nyuri."

"iya kak—"

"jake, kayanya lo kudu manggil gue arima aja deh kaya tadi. toh udah tau nama gue dari pulpen ini kan?" arima menunjukkan pulpen pinknya, yang kemudian dia masukkan ke dalam saku jaketnya.

"o-oke, arima. omong-omong, arima teh di sini sama temen arima ya?"

arima mengangguk. "iya, gue ada penelitian di sini, tugas kuliah. udah ya jake, gue duluan."

jake menatap punggung arima lamat-lamat. keberadaan gadis itu sangat berarti untuknya, entah kenapa. setiap arima datang jake merasa senang sekali, padahal arima hanya orang asing yang datang dari kota besar. apalagi ternyata perempuan itu adalah mahasiswa yang tengah melakukan penelitian. dia jadi membayangkan dirinya sendiri, hanya seorang kasir minimarket yang tidak tahu diri telah membayangkan perempuan seperti arima.

"sadar, jake, sadar."

temporary crush, jake shim.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang