Part 2 Keluarga Xendrik

30 40 8
                                    


Malam ini Lita sedang dirumah Ara,Lita dengan keluarga Ara sudah sangat akrab.Ara mempunyai adik yg bernama Arlen Grion Xendrik.mereka berbeda sekitar 8tahun.

Tante bela dan om Mario Xendrik sangat sayang dan baik kepada Alita,mereka menganggap Alita seperti anaknya sendiri,karna bela tau lita kurang kasih sayang ibunya,karna itu bela ingin adil kepada Ara dan Lita untuk mengasihi sayang terhadap ibu dan anak.

Ara sangat senang,ibunya baikk terhadap Lita.

"Assalamualaikum Tante,om.selamat malam."

"Waalaikumsalam"serempak mereka berdua bunda dan ayahnya Ara,ya Ara memang memanggil mereka dengan sebutan bunda dan ayah.

"Eh Lita sayang sini masuk,minggu Minggu ini kamu jarang banget main kesini,Tante kangen sama kamu"balas bela dengan nada lembut.mereka kini sedang berada diruang TV sambil nonton TV dan memakan cemilan yang ada disana.

"Om juga kangen"sahut Rio ayah dari Aradilla itu.

"Ee-eh iya Tante,om.Lita juga sama,ya cuman Lita akhir-akhir ini sibuk,jadi jarang kesini maaf yah om,Tante."jawab Lita dengan jujur,karena ia selalu bekerja terus²an dirumah nya itu.

Karna ia tidak mau membantah, akhirnya ia mengerjakan apa yang disuruh mamahnya itu.walaupun pekerjaan yang berat-berat ia tidak masalah.

"Lah ko jadi canggung sih,jangan canggung lagi ya, sayang.tante ini sudah menganggap kamu anak juga ko"sahut bela yang duduk disamping suaminya itu.

"Bun,Arlen mana?ko tumben tu bocil ga nyempil sama bunda,ayah.biasanya dia slalu gamau liat bunda dan ayah berdua nempel kek gini"

Akhirnya Ara lah yang berbicara,bukan untuk mengalihkan topik pembicaraan itu.tapi,Ara hanya penasaran dengan adiknya.

"Dia udah tidur,mungkin kecapean udah main game sama temen-temennya tadi."
Sahut Mario,ayah Aradilla dan Arlen.

Keluarga Xendrik Cukup dibilang keluarga yang paling kaya ke12 se-Asia.

Keinginan Ara,dan Arlen selalu terpenuhi.mereka saling menyanyi satu sama lain.beda 80°%dengan kehidupan Lita.

"Yaudah Bun,yah.aku sama Lita mau kekamar dulu, pengen cepet² maraton Drakor,ayok Lit."Ara menggandeng tangan Lita, berjalan menuju kamar Ara.

Karna Ara sudah tidak sabar nonton Drakor.

"Tante,om.aku kekamar Ara duluu"sahut Lita yang agak sedikit teriak karna mereka sudah menjauhi kedua orang tua Arabella.

Ara dan Lita sudah berada dikamar yang indah dan luas milik Ara.

Kamar itu dihiasi dengan lukisan foto Ara dan Lita,dan di kasurnya terdapat banyak boneka Keroppy,Ara sangat menyukai boneka itu.

Ntah knapa? author juga gaktau hhe.

"Ra,Makasih ya slalu ada buat gue."

"Apaansi Lo,kaya sama siapa aja"

"Gue ngerepotin lo banget ya?maaf yah"

"Alita Queenza,Lo udah berapakali ngomong kek gitu astaga"ucap Ara mendramastis, karna Ara sama sekali tidak merasa direpotkan sama sahabat nya ini.

Sebenernya,ia ingin sekali menanyakan kenapa sudut bibirnya biru,tapi ia tidak mau jika tidak Alita duluan yang bercerita.

"Udah ah yukk maraton Drakor"sambung Ara sambil menyalakan laptop kesayangan nya itu.

"Bentar dulu Ra"

Ara memutar mata nya malas"apa lagi"

"Gue pengen pipis"ucap Lita menampilkan deretan gigi putihnya.

I'm Always Wrong [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang