Sudah seminggu lebih dari tugas pembuatan artikel diberikan. Tapi antara gw dan cowok itu gak ada progres kecuali gw tau namanya doang.
Christopher, nama cowok yang jadi partner tugas artikel gw. Cowok yang udah mempersulit gw dalam mengerjakan tugas dan buat gw was-was akan nasib nilai UAS. Gw sekarang gak peduli mau dia psikopat kek, buronan kek, yang penting tugas gw selesai dan nilai UAS gw aman.
Ya memang sih deadline dari tugas ini masih lama. Tapi kalo bisa sekarang kenapa harus nunggu sampai deadline?
Like mate, stop procrastinating.
Jam menunjukan pukul 10 pagi dan gw baru saja menyelesaikan kelas pertama untuk hari ini. Gw memutuskan untuk makan dulu sebelum memasuki kelas kedua jam 11 nanti dan berakhirlah gw ada di kantin kampus bersama Khalisa. Sedangkan Raihan nanti akan menyusul karena kelasnya yang selesai pukul setengah 11 siang.
"Mau pesen apa lo, Khal? Gw pesenin" tawar gw pada Khalisa.
"Cuma pesenin doang nih, Ra? Traktir gak sekalian?" Canda Khalisa.
"Kalo mau traktir nanti aja pas gw gajian ya" balas gw dan Khalisa hanya terkekeh.
Khalisa akhirnya memilih menu nasi goreng untuk makan siang sedangkan gw memilih bakso yang terlihat enak dengan saos dan sambal. Tak lupa kita juga memesan minum, es teh adalah pilihan paling pas untuk segala makanan.
Tak lama setelah pesanan gw dan Khalisa sampai Raihan pun sampai di meja kita. Dan ya seperti biasanya selalu membuat ribut dengan Khalisa. Entah mengapa mereka selalu bertengkar kalau bertemu tapi kalau salah satu gak ada malah nanyain. Gw terkadang cuma mengelus dada melihat tingkah mereka, seperti sekarang.
"Khal, gw minta es tehnya" ucap Raihan setelah duduk di samping Khalisa. Sebelum Khalisa menjawab gelas es tehnya telah berada di tangan Raihan dan dia telah menghabiskan setengah gelas.
Sudah jelas reaksi Khalisa akan marah dan kesal pada Raihan yang telah menghabiskan setengah gelas es tehnya. Akhirnya Raihan memesankan kembali 1 gelas es teh untuk Khalisa karena dia tidak mau tubuhnya remuk cuma karena dipukuli tas oleh Khalisa.
"Ehh, gimana partner lo itu, Ra? Udah ada progres?" Tanya Raihan setelah memesan menu makan siangnya, yaitu ketoprak.
"Ya gitu deh, tapi gw udah chat beberapa nomer dari grup angkatan sejurusan kita yang gw curigain sebagai Chris tapi ternyata salah" jelas gw.
Gw cukup frustasi dengan ini, bahkan sempat menghambat beberapa tugas dari matkul lain. Sebenarnya Raihan dan Khalisa pun membantu gw dalam mencari kontak Chris melalui beberapa mahasiswa tapi sepertinya desas desus Chris seorang yang berdarah dingin telah menyebar ke mahasiswa sejurusan di angkatan gw. Alhasil mereka gak mau menyimpan kontak si Chris ini.
Chris pun gak masuk ekstrakulikuler apapun di kampus. Kalau mencoba buat ngomong sama dia secara langsung berasa kayak orang bego yang lagi ngomong sama tembok.
"Sori, Ra. Gw belum ketemu kabar apa-apa tentang partner lo" kata Khalisa yang terlihat sedih gak bisa membantu gw.
"Udah gapapa. Masih lama juga deadline-nya" ucap gw menenangkan Khalisa.
"Ra, di kampus ini tuh gak ada 1 orang pun yang kenal sama Chris. Bukan tentang berita itu juga sih sebernernya tapi memang dari Chrisnya sendiri yang menutup diri untuk gak bersosialisasi" jelas Raihan.
"Ya mungkin gw perlu bicara secara tegas sama dia besok. Demi nilai dia juga kan" jawab gw.
Setelah selesai menghabiskan makan siang gw. Gw langsung berpamitan dengan mereka karena masih ada 2 kelas lagi untuk hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHRISTOPHER • Bang Chan
Fanfiction"Gak usah sok misterius jadi orang" - Tiara "Bukan gw yang sok misterius, orang-orang aja yang terlalu penasaran sama hidup gw. Termasuk lo" - Chris *.°• [ 2021 - 08 - 06 ] by Riii Cw // psikopat, rokok, alkohol Rank: #5 - 3racha #12 - collage #24...