melepas rindu

9 8 0
                                    

Dia adalah hal fana yang terasa nyata bagi saya
~Nadya

"Ka?jangan kayak gini dong,malu diliatin orang"ucapnya kesal
Sumpah,Nadya benar-benar menyesali perbuatannya tadi,ia tak habis fikir dengan dirinya sendiri
Untuk apa juga dirinya tadi berlari
Sekarang jadi gini kan!

Andai saja tadi dirinya tak berlari kearah Arka,pasti dia tak akan berakhir digendongan kekasihnya ini

Berbeda dengan Nadya,Arka malah biasa saja,justru dia malah terkekeh melihat wajah kesal kekasihnya dari dekat
Mau bagaimanapun tetap cantik,senyum cantik,marah juga cantik,malu cantik, benar-benar sempurna
"Siapa suruh jatoh"

Sontak ucapan Arka barusan mendapat tatapan tajam dari Nadya
"Tapikan gausah digendong juga,kan masih bisa dipapah"ucap gadis itu tak terima,namun Arka sama sekali tidak menanggapinya

Tapi,bukan Nadya namanya kalau gak menang adu mulut dan pendapat
Nadya masih mempunyai segudang ide untuk diluncurkan
"Bae?"(sayang?)panggil Nadya lalu menatap pria yang sedang menggendongnya
Dan perlahan-lahan gadis itu merapatkan telinganya kedada bidang milik Arka

Nadya terkekeh mendengar detak jantung Arka yang berdetak dengan sangat cepat
Waktunya menggoda Arka
"Dag dig dug serrrr,hahaha Arka baperan"teriaknya diakhir kalimat

"Ng,gak kok!"tegas pria itu yang masih berusaha tetap cool dimata kekasihnya

....

Nada dering notifikasi terus berbunyi
Menghiasi ruang telinga gadis itu,seketika senyumnya terbit,bukannya terganggu,Nadya malah senang mendapati notifikasi dari Arka,sampai akhirnya kesenangannya terganggu karna suara dari luar

"BISA GAK SIH MAS,GAK USAH TEMUIN DIA LAGI!INGAT SAMA NADYA MAS!JANGAN EGOIS!"

"JANGAN BAWA-BAWA NADYA!"

"Terus aku harus apa mas?aku harus apa supaya kamu gak ninggalin aku dan Nadya"

"CANTIK!"tak ada jawaban semuanya seketika hening
Namun belum cukup satu menit Aiden ayah Nadya kembali membuka suara"KENAPA DIAM!KALO GAK BISA JADI CANTIK,YAUDAH SADAR DIRI!DAN BIARIN SAYA SELINGKUH!"

Air mata karin mulai menetes,ia sudah tak kuat menahan tangisannya sedari tadi
Cantik?
Kenapa fisik selalu jadi penentu?
Kenapa cantik selalu jadi yang utama?
Jika memang dirinya jelek,seharusnya Aiden tidak menikahinya
Ini hanya akan berakhir menyakitkan

"Mas bisa kan suaranya dikecilin,nanti Nadya dengar"ucap karin sambil menyeka air matanya yang terus mengalir sedari tadi

"INI!INI YANG SAYA TIDAK SUKAI DARI KAMU!ANAK AJA TERUS DIAMBIL ALASAN,DASAR BITCH!"

Mendengar hal itu tangisan karin semakin pecah
Mengapa mas Aiden bisa berkata seperti itu kepada dirinya
Padahal dulu waktu awal-awal nikah
Mas aiden sangat lembut,tidak pernah membentak dan berbicara seperti tadi
Mengapa semuanya berubah?

Gadis yang sempat disebut namanya tadi kini mulai menangis kala mendengar tangisan sang ibu yang semakin pecah
Ada apa dengan keluarganya?
Mengapa dia harus mendengar ayahnya yang berkata seperti itu kepada ibunya

Mengapa semua ini harus terjadi pada keluargaku tuhan?
Mengapa selalu memberikan luka kepadaku? apa aku tak pantas untuk bahagia?

Gadis itu memeluk bantal gulingnya dengan sangat erat,membenangkan wajahnya, menarik selimut sampai batas kepalanya,lalu terisak

Lelah,sungguh lelah rasanya
Lebih baik untuk tidur dalam keadaan seperti ini, setidaknya jika tidur,ia tak akan memikirkannya
Walaupun ketika bangun nanti semuanya akan kembali

Gadis rapuh itu mulai menutup matanya"aku butuh kamu,nanti mampir yah?"
Setelah mengucapkan itu beberapa menit kemudian
Gadis itu telah berada dialam mimpi

Gadis itu bangun pada jam 3 subuh
Mulai beranjak dari ranjangnya
Lalu menengok kekanan dan kekiri
Seperti sedang mencari sesuatu
Namun tak kunjung ditemukan

Sedangkan pria yang dari tadi mengintip dibalik pintu,terkekeh melihat tingkah gadisnya itu

"Hiks hiks...kamu kemanasih?hiks a,aku rindu hiks"ucap Nadya tersedu-sedu karna berbicara disela-sela tangisannya

Nadya pasrah,dia pasrah jika hari inipun dia tidak bisa bertemu dengannya
Kemudian Nadya berjalan kesisi ranjang yang berhadapan dengan jendela
Lalu duduk ditepinya

Belum lama duduk gadis itu merasakan ada pergerakan
Lalu tiba-tiba saja ada tangan kekar yang memeluknya,memeluk erat dirinya dari belakang
Dia tau,gadis itu tau betul dengan pemilik tangan yang sedang memeluknya
"Hiks,kenapa baru dateng?aku rindu hiks"tangisan Nadya semakin pecah
Betapa rindunya dia dengan pria ini
Mengapa dia baru datang?
Tidak taukah dia seberapa tersiksanya dirinya menahan rindu ini?

"Maafin aku"ucap pria itu lalu melepaskan pelukannya
Kemudian memposisikan badannya untuk berhadapan dengan Nadya

Pria tampan itu mulai tersenyum
Dan menyeka air mata yang terus mengalir diwajah cantik milik gadisnya
"Jangan nangis lagi,jelek soalnya"

Bisa-bisanya pria itu masih bercanda dalam situasi seperti ini

Namun karna candaannya Nadya langsung menghentikan tangisannya
Takut jika nanti dia terlihat jelek dimata pria yang disukainya

"Nah gitu dong,kan jadi cantik"

Nadya malu,pipinya terasa panas hanya karna sebuah pujian

Pria itu hanya terkekeh gemas melihat tingkah Nadya yang sedang malu-malu karna sedikit pujian darinya
"Ih gemes banget sih,sini peluk dulu"
Ucapnya lalu memeluk erat gadis itu

CUP

1 kecupan mendarat mulus didahi Nadya
Dan pipi Nadya?pipinya semakin memerah,layaknya kepiting rebus

"Nadya bangun!"

D R E A M [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang