Tidak cinta?

1 1 0
                                    


Semenjak hari itu,kedua orang tua Nadya terus-menerus bertengkar
Mereka bertengkar tanpa henti,sehingga tak sadar telah membuat hati Nadya terluka
Nadya selalu menangis dibalik pintu kamarnya,gadis itu menangis sesenggukan tanpa ada yang menyadari akan hal itu

Kapan orang tuanya akan berbaikan?

Karna terlalu sering mendengar pertengkaran orang tuanya
Nadya terus berfikir
Otaknya tak henti-hentinya memikirkan cara agar orang tuanya berbaikan
Hal ini tentunya membuat dirinya stres
Bagaimana tidak,dia terus saja berfikir hal yang menyayat hatinya

Perlahan wajah gadis itu terangkat
Tatapan kosongnya terjatuh pada cutter yang berada diatas meja belajarnya
Gadis itu mulai berdiri,berjalan mendekati meja belajarnya
Lalu mengambil cutter yang berada diatas meja tersebut

Gadis itu mulai menatap cutter yang digenggamnya menggunakan tangan kanan,lalu beralih menatap lengan kirinya

Didetik berikutnya,darah kental mulai menetes,berjatuhan diatas lantai,Nadya benar-benar melakukan hal gila itu
Entahlah,dia terlalu kalut dengan fikirannya saat ini,gadis cantik itu hanya ingin melampiaskan rasa sakit hatinya dengan cara melukai dirinya sendiri
Ia rasa dengan cara ini sakit hati dan emosinya dapat teratasi
Jujur saja dia tidak begitu sadar telah melakukan hal ini

....

"Sayang?"panggil Karin dengan nada tanya

"Iyya mah?"ucapnya sambil meletakkan ponselnya keatas meja makan lalu beralih menatap karin

Terlihat jelas bahwa ibunya sedang menahan mati-matian agar air matanya tak jatuh
Mata karin tampak berkaca-kaca

"Sayang...mama mau tanya sesuatu deh sama kamu"

"Tanya aja mah"

"Kamu udah punya pacar?"

"Udah mah"jawab Nadya dengan santai

"Udah berapa lama?"

"Baru 2minggu mah"

"Hem,kalau kenal udah lama?gimana orangnya?"

"Sekitar 2 tahun mah,baik kok mah,baik banget malah"jawab Nadya dengan jujur tanpa melebih-lebihkan
Mau bagaimana lagi Arka memang baikkan?tidak mungkin dirinya akan menjelek-jelekkan pria yang sangat baik itu

Seketika seutas senyum tercipta dibibir karin,syukurlah"dia bilang apa pas nembak kamu?"

"Katanya dia udah lama merhatiin Nadya,dan selama itu juga dia suka Nadya makanya dia nembak Nadya"jelas Nadya

Ragu-ragu karin ingin bertanya,tapi dia harus memastikannya juga,jangan sampai kelakuan suaminya menurun pada anak semata wayangnya
"Kamu suka dia juga kan sayang?"
Dengan susah payah karin menelan salivanya,jantungnya berdetak dengan sangat cepat,jujur saja ia takut,ia takut jika jawaban dari anaknya mengecewakan

"Gak mah"singkat padat dan jelas

Pupus sudah harapan karin,sekarang jalan satu-satunya hanya berdoa dan memberi saran pada anaknya

"Sayang suka gak dengar mama sering nangis gara-gara papa?"plis,plis kali ini jawabannya harus sesuai ekspektasinya

Nadya menunduk,mulai mengingat  setiap kali dia mendengar mamanya menangis

Nadya kemudian menggeleng sebagai jawaban

"Nadya mau kayak mama?"
Lagi-lagi gadis itu menggeleng

"Kalau gitu,mulai sekarang belajar yah?buat suka sama pacar kamu,mengerti?"

"Ta-tapi mah"
Bagaimana ini?apa dia harus mengatakan yang sejujurnya?

"Gaada tapi-tapian.kamu tau?kamu akan merasakan penyesalan nantinya,kalau menunda-nunda untuk menyukai pacar kamu yang sekarang"

Sontak Nadya mematung mendengarnya,hal itu mampu  membuat hatinya sedikit tergerak
Tapi....apa benar dia akan menyesalinya nanti?
Penyesalan memang selalu datang belakangan,tapi dia ragu jika nantinya akan menyesal hanya karna menyia-nyiakan orang yang tidak dicintainya sama sekali
Karna penyesalan hanya berlaku jika kita menyukai orang itu kan?



D R E A M [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang