prolog.

67 30 149
                                    

Haiii haiii balik lagi sama aku😅😅
Sambil menunggu Aurora end aku buat cerita baru lagi.

Jangan lupa vote and koment kalian yahh
Dan ingat cerita ini hasil pemikoran ku sendiri.
Bukan hasil jiplakan!

Jadikalo  ada tempat,atau nama tokoh yang sama.maaf dimaklumi karna ini cerita fiksi.

Kedua remaja itu sedang menikmati eskrim mereka
Sambil menantikan kedatangan senja.lebih tepatnya gadisnya lah yang menyukai senja.tetapi baginya apa yang disukai oleh gadis itu juga akan disukainya

Karna baginya gadis ini adalah dunianya setelah keluarganya.gadis yang sudah menjadi teman masa kecilnya sekaligus menjadi kekasinya sekarang.
Jarak rumah keduanya pun hanya terbentang oleh jalan.karna rumah mereka berhadapan.

"Van lihat deh! Itu mataharinya tenggelam cantik banget"ujar hadis itu dengan hebohnya.padahl dia selalu menyaksikan itu setiap harinya.

"Iyah cantik.tapi masi kalah sama yang ini"ujarnya menghapus jejak eskrim dari sudut bibir gadis itu.

"Isshh kamu mah gitu.belajar darimana bisa gombal gitu" tanya  gadis itu menyembunyikan rona wajahnya akibat bulshing.

"Gak gombal sayang.emang fakta"balasnya lagi kembali menatap hamparan danau.

"Van aku mau jadi senja kalo kamu?"tanya gadis itu menatap kearah Lawan bicaranya.

"Kenapa pengen jadi senja.kan udah jadi pacar Evan Putra Mahendra"ucap nya terkekeh sambil mengacak rambut kekasihnya.

"Aku serius tau Van! Aku pengen jadi senja karna walaupun kehadiran nya hanya sesaat tetapi dia berjanji akan selalu datang menemui orang yang menantinya"

"Sama kayak aku.walaupun nanti aku bakal pergi jauh.tapi bukan berarti aku akan pergi selamanya.
Aku bakal balik dan akan selalu ada dihati kamu"ucap gadis itu menatap manik mata Evan dan tersenyum.

"Aku bakal jadi langit.yang selalu menantikan kehadiran senja untuk menunjukan keindahan nya.
Begitu juga aku yang selalu nungguin kamu sampai kapanpun.karna cuman Alicia Raqila Atmajaya. yang ada dihati Evan"balasnya membawa gadis itu kedalam pelukan nya.

"Kamu gak boleh pergi dari aku"

"Kita gak tau yang namanya Takdir Van"

"Terserah pokoknya kamu gak boleh pergi dari aku Qiila" ucapnya memperkuat pelukan nya.

Entah mengapa perasaan nya sekarang tidak enak.
Ahkirnya dia memutuskan untuk membawa gadis ini kembali karna hari sudah mulai gelap.

"Kita pulang.nanti orang rumah kecarian" ujar Evan membantu Qila untuk berdiri.dan memaikan jaketnya dipakai gadis itu.

"Gak mau pulang maunya keliling dulu yah"rengek Qila membuat Evan tidak bisa menolaknya.

Ahkirnya dia membawa gadisnya ini.berkeliling mengunakan motor ninjanya.menikmati keindahan kota jakarta dimalam hari.tidak biasanya gadis itu meminta untuk berkeliling seperti ini.memang sifat Qilla hari ini sedikit berbeda dari biasanya.

"Van janji sama aku kalo seandainya aku pergi.kamu harus tetap jadi Evan yang aku kenal yah"

"Ngomong apasih Qil.gak usa aneh aneh!"ucapnya mengelus tangan Qila yang melingkar diperutnya.

"Janji dulu Evan"rengek Raqila memberikan jari kelingkingnya.

"Iyah janji dah jangan ngomong yang aneh aneh lagi"balas Evan mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari Raqila.

Cewek itu tersenyum dan mengeratkan pelukan nya pada Evan.dia bersyukur bisa bertemu dengan cowok ini.berkat Evan dia merasakan indahnya masa masa remajanya.

Orang Yang Sama (hilang bukan berarti lenyap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang