takdir ?

211 29 0
                                    

" lengan mu terluka, seperti nya terkena racun " kata Tan Er yang seakan tidak mendengar perkataan nya

Dengan cepat gadis itu segera mengeluarkan racun yang ada di lengan pria itu menggunakan bibir nya

Dia menghisap racun yang bercampur darah itu lalu meludah nya ke tanah,

setelah selesai Tan Er segera merobek pakaiannya dan mengikat ke lengan pria itu untuk menghentikan perdarahan nya
Saat akan memberikan penawar racun kepada pria itu.

Tiba tiba saja sebuah pedang sudah berada tepat di leher gadis itu

" siapa kau,  jika kau berani melukai nya, pedang ini akan langsung menusuk leher mu" ucap pria yang ada di belakang Tan Er sambil menekan ujung pedangnya di leher gadis itu

" aku hanya seorang pelayan istana, dan ini adalah penawar racun. Sepertinya pedang yang di gunakan itu terdapat sebuah racun, walaupun sudah ku keluar kan tidak menutup kemungkinan kalau sisa racun masih ada dalam tubuh nya " jelas Tan Er dengan sangat takut

Setelah itu Tan Er segera memberikan penawar racun yang berbentuk pil itu ke mulut pria yang ada di hadapannya saat ini

" ini kau ambil lah " kata Tan Er sambil memberikan botol penawar racun ke pria yang ada di belakangnya tanpa membalikkan badannya

" aku akan lupakan apa yang ku lihat saat ini, dan kau juga mohon lepas kan aku " mohon Tan Er
Pria yang memegang pedang itu menatap ke arah pria yang lengannya terluka, seakan meminta perintah selanjutnya.

Setelah pria yang lengannya terluka mengangguk kan kepala nya baru lah pria itu menurun kan pedangnya

" ingat jika kau berani buka mulut tentang kejadian ini, kau akan segera kehilangan lidah mu " ancam pria itu

Tan Er segera mengangguk lalu berlari menuju kamar nya

@ kamar pelayan

" nona kau dari mana saja, kenapa wajah mu sangat pucat " tanya Xiu xiu dengan cemas saat melihat Tan Er yang baru saja kembali

" badan ku tiba tiba tidak enak " jawab Tan Er singkat lalu segera
berbaring di kasur nya

#keesokan harinya kediaman pangeran ke 5

" yang mulia apa anda baik baik saja " tanya We ning dengan khawatir

Sementara pria yang di panggil yang mulia itu segera mendudukan badannya lalu memegang kepalanya

" Yang mulia anda sebaiknya berbaring saja, ternyata yang gadis itu katakan benar. Ada racun di pedang itu, sehingga ketika tergores sedikit saja, racun itu dengan cepat menyebar ke tubuh yang mulia "

" kata tabib lie, racun itu di keluarkan dengan sangat cepat dan juga langsung di berikan penawar jadi Yang Mulia sekarang baik baik saja " jelas We Ning

" pelayan itu " ujar Pangeran ke 5

" dia sebenarnya adalah putri Tan Er dari kerajaan Jin, yang di tangkap karena ayah nya telah melakukan pengkhianatan, sekarang dia menjadi seorang pelayan di sini " jelas We Ning
# beberapa hari kemudian

Tan Er kembali melihat pria yang waktu itu tidak sengaja terkena air yang di lempar nya

" kita bertemu lagi " sapa Tan Er dengan senyuman
Sementara pria itu terlihat terkejut dengan kehadiran Tan Er

" apa kau berteman dengan pangeran ? " tanya gadis itu dengan antusias

" kau tidak tau siapa aku ? " tanya pria itu kembali sambil menatap Tan Er yang terlihat bingung

" memang nya kau siapa ? " tanya Tan Er dengan polos
Pria itu kembali tersenyum " apa kau tidak takut dengan ku ? "

" kenapa aku harus takut dengan mu " jawab Tan Er yang sedikit kesal

" kalau kau tau siapa diri ku, apa kau tetap tidak akan takut? " tanya pria itu lagi

" tentu saja, kau terlihat seperti orang yang baik... " ujar Tan Er sambil tersenyum, sementara pria itu hanya diam tercengang mendengar jawaban Tan Er

" apa kau mau cokelat ini ? " tanya Tan Er sambil menjulur kan tangannya memberikan sebuah cokelat

" aku tidak suka manis " jawab pria itu dengan dingin

" yakh! Ini adalah cokelat favorit ku, aku bahkan tidak tega memakan nya " kata Tan Er dengan cemberut

Sedetik kemudian Tan Er tersenyum, dengan cepat dia membuka bungkus cokelat  lalu memasukkan cokelat itu kedalam mulut pria itu

" kau.. " protes pria itu

" bagaimana ? Enak kan ? " tanya Tan Er tanpa perasaan bersalah sedikit pun

" kalau aku sedih aku akan melampiaskan dengan memakan cokelat,  ice cream dan juga makanan pedas " Curhat Tan Er

" kalau aku akan membunuh seseorang " jawab pria itu yang sukses membuat Tan Er terkejut

Namun tidak lama kemudian gadis itu tersenyum,

" aku sudah memberikan mu cokelat ku yang berharga, oleh karena itu jangan sedih lagi "

" kau ini pelayan yang sok pintar " ejek pria itu

" baiklah anggap aku seperti itu, tapi tatapan mu tidak bisa berbohong, kalau kau membutuhkan seseorang untuk berbagi kesedihan mu, datang lah kepada ku " kata Tan Er Lalu bergegas untuk pergi

" ah nama ku Tan Er " ujar nya lalu berlari kecil

Sementara pria itu hanya tersenyum melihat tingkah Tan Er yang seperti anak kecil

Second Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang