ungkapan

182 21 0
                                    

Malam yang dingin dan hanya di terangi oleh cahaya bulan, membuat gadis yang bernama Tan Er itu kembali merasakan sesak di dada nya.

Kejadian demi kejadian kembali terlintas dalam benak nya. Entah mengapa saat ini dia benar benar sangat merindukan kerajaan Jin milik nya

Hati nya sangat sakit, seakan akan dia adalah Tan Er putri dari kerajaan Jin dan bukan Tan Er yang berasal dari abad ke 21
Gadis itu hanya bisa menangis dalam diam, sambil memeluk erat kedua kakinya

Setelah puas menangis, tanpa sadar gadis itu tertidur dengan posisi yang masih memeluk kakinya

Sementara itu dari jarak yang tidak terlalu jauh, terlihat seorang pria yang tampak khawatir dengan keadaan Tan Er

Pria itu ingin sekali menghampiri Tan Er dan menenangkan gadis itu, tapi dia selalu ragu. Entah sudah berapa kali pria itu mengambil langkah namun sedetik kemudian dia menarik langkahnya lagi

" Yang Mulia apa kau sedang ragu ingin menghampiri gadis itu atau tidak ? " ucap We Ning kepada Zhe han

" ini pertama kalinya aku melihat anda ragu dalam melangkah " celetuk We Ning yang membuat Zhe han menjadi kesal

" yang mulia sepertinya gadis itu tertidur setelah menangis " ujar We Ning dengan serius lalu tanpa sadar menaruh lengannya di bahu Zhe han

" akhir akhir ini kau sudah berani kepada ku " protes Zhe han, mendengar itu tidak membuat We Ning menjadi takut, malah pria itu hanya tersenyum lebar memamerkan gusi nya

" Yang Mulia, anda tau kalau aku selalu mendukung mu, jadi semangat ! " kata We Ning lalu bergegas pergi

Sementara Zhe han hanya menghelas nafas yang panjang melihat sikap We Ning yang semakin berani itu

Setelah beberapa menit akhirnya Zhe han pun mulai memberanikan dirinya mendekati gadis itu

Zhe han duduk tepat di samping Tan Er, dia bisa melihat mata gadis itu yang sembab karena terlalu lama menangis. Lalu pandangannya kembali tertuju ke arah jemari tangan gadis itu, terdapat beberapa luka goresan di sana

Tidak lama kemudian Tan Er terbangun dari tidur nya, saat ia membuka mata nya. Dia melihat Zhe han yang saat ini berada di sampingnya dan sedang menatap kearah nya

Setelah beberapa detik saling memandangi satu sama lain, akhirnya Tan Er pun tersadar

" kenapa kau bisa ada di sini ? " tanya Tan Er terkejut

" kau bilang untuk membagikan kesedihan ku dengan mu, jika aku melakukannya apa kau juga akan melakukannya ? Tanya Zhe han yang kini menatap lewat kearah Tan Er

Mendengar itu Tan Er tersenyum

" tentu saja itulah guna nya teman "

" ketika mendengar nama pangeran ke 5 atau Zhe Han saja, sudah membuat orang orang ketakutan, mereka mengatakan bahwa aku adalah seorang monster atau seorang manusia yang berhati dingin "

" semua pelayan, bahkan saudara saudara ku sendiri juga segan dengan ku. Entah mengapa aku merasakan kalau mereka sangat berhati hati ketika berada di dekat ku " lirih Zhe han yang tersenyum miris

Second Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang