5. Penyiksa.

11 1 0
                                    

"R..Ronin?"

"Oi bocah, maksudmu... Kau itu Ronin?"

Saat para pasukan tersebut berucap... Situasi nya menjadi sangat hening sampai sampai mereka hanya menatap satu sama lain dengan tatapan kosong.

"H..HAHAHAHAHHAHA!!"

"Lucu sekali!! Terlalu lucu.. bocah ingusan ini adalah seorang ronin??!!"

"Sangat mengejutkan!! Kalau begitu... Kau bisa tunjukkan kepada kami kemampuan berpedang mu?"

Orang tersebut meremehkan Tend'a... Dan Tend'a hanya bereaksi dengan nada yang menunjukkan ekspresi kosong.

"Aku bisa saja menunjukkannya padamu sekarang.. akan tetapi,, mari kita selesaikan dengan satu tangan ku ini. Boleh?"

"Kau sudah mulai bisa sombong ya.. BOCAH INGUSAN?!"

Lalu orang tersebut menerjang ke depan dan siap siap menebas Tend'a, Tend'a yang tidak memakai katana nya hanya mempersiapkan sebuah pukulan.

"ISTIRAHATLAH DI KOBARAN API NERAKA, DASAR BOCAH!!"

"Huffff....."

Dalam waktu 4 detik sebelum katana orang tersebut.. menebas leher Tend'a,, Tend'a tiba tiba menghilang di hadapan sang penebas.

"Berhasil!! Rasakan itu dasar bocah sialan!!"

"Oi... Aku berada di belakangmu,, ngomong ngomong... Apa yang sedang kau tebas?"

"Giik!!"

Ternyata... Yang di tebas oleh orang tersebut adalah beruang peliharaan mereka.

"Ba-bagaimana bisa??? Aku melihatnya dengan jelas... Di-dia hanya berdiam diri di sini... Ka-kau!!"

"Hmm?"

"Ka-kau curang!!! Ka- kau memanipulasi penglihatanku dengan sebuah benda!! A-aku tahu itu!! Dasar pengecut!!"

"Lihat... Omonganmu sudah mulai kacau. Itu artinya kau sudah kalah dalam pertempuran ini. Saat nya mengakhiri hidupmu di sini,,, dasar sampah."

Orang tersebut hanya bisa ketakutan karena tidak bisa menerima takdir yang sedang dihadapi.. lalu dia menggunakan cara licik dengan memanggil teman yang lainnya untuk ikut membantu... Namun sayang.. mereka semua lebih memilih menjauh dari nya dan bergabung kembali dengan tuannya... Brop Robber.

"TE-TEMAN TEMAN!!"

"Lihat... Tidak ada yang peduli akan nasibmu bukan?"

"Saat di dalam kondisi ketakutan... Mereka semua menunjukkan sisi sebenarnya dari seseorang itu sendiri, sama seperti jiwa yang ada di diriku ini."

"A-apa yang sedang kau bicarakan??! Apa yang kau maksud dengan jiwa yang ada di dirimu?"

"Stop, stop, stop. Kau terlalu banyak bicara, aku tidak perlu memberi tahu informasi tentang diriku ke pihak lawan bukan? Jadi.. jika lawan melawan.. maka aku hanya perlu membunuhmu. Selamat tinggal."

"HAAAAAAA!!!!!!"

Di saat teriakan tersebut dikeluarkan, leher nya... Terpenggal.

"TU-TUAN ROBBER!!! A-ada bocah yang datang di daerah sini!!!"

Ucap mereka yang lari menjauh dari Tend'a. Lalu Brop Robber mendengar ucapan mereka dan naasnya... Tuan Brop Robber tidak percaya.

"Hah? Bocah? Kalian sedang bercanda? Tidak mungkin ada seorang bocah yang iseng datang ke tempat mengerikan ini, lagipula sebelum sampai di tempat ini pun bocah itu pasti sudah mati bukan??!"

Shira Masuta Ni NarimashitaWhere stories live. Discover now