7. Persiapan.

7 1 0
                                    

Satu langkah mulai terdengar. Dua langkah mulai mengikutinya.

"K-khk!... Kau... Kau menjebak kami ya..ukh..ukh... sial,,, huff....hufff.. a-aku gagal. Sial...."

Nampak seseorang berada di sebuah ruangan tertutup. Dan terlihat dia sedang dirantai dan tubuhnya terluka.

"A-uhk, apa yang kau mau dariku?!... Si-sial.. pendarahan ini tidak mau berhenti!"

"Apa yang.. ku mau? Tentu saja, kau berniat mengintai kerajaan kami. Ahahaha, apa kau tidak tahu kenapa kau ditahan disini? Haa... DASAR BODOH!"

"AKH!!!"

Seseorang yang berada di depan orang tersebut memukulnya dengan gagang katana dengan keras. Orang tersebut memukul ke bagian hidung... Dan hidung orang yang dirantai tersebut.... Baik baik saja.

"Tch, merepotkan sekali."

"huff.... Ha..hahahaha... Seranganmu tadi... Tidak mempan, oi."

"Baru kali ini..."

"Baru kali ini ada orang yang masih mau berjuang ketika berada di tempat mengerikan ini... Kenapa?"

Lalu, dia mulai duduk di hadapan orang yang terluka parah tersebut.

"Haa.... Hufff... A-apa maksudmu?.."

"Kenapa kau ingin berjuang bahkan ketika kau berada di posisi pasti MATI?"

Setelah pertanyaan itu terucap dari mulutnya. Orang yang telah terluka parah itu menjawab.

"Kesetiaanku... Haaa.... Lebih besar dari ketakutanku selama ini... Ukh!!"

"B-bahkan jika aku harus mati... Aku, aku bisa menerimanya. Aku akan bertaruh demi kesejahteraan raja ku sendiri, BODOH!!"

"Ah...begitu ya,,, demi.... Kesetiaan ya? Aku mengerti, kau.. kau sudah bertarung dengan cukup hebat untuk kerajaan mu sendiri. Sekarang..."

Lalu... Dia mulai berdiri dan memasang wajah merendahkan seseorang. Di gelapnya ruangan tersebut,,, wajahnya... Masih bisa terlihat dan tatapannya... Sungguh mengerikan.

"Hahaha..... Jadi.. inikah komandan penyerang divisi-!!"

Dia langsung menyela pembicaraan nya memegang erat pipi sang pelaku.

"Oi, oi, oi, oi.... Aku tidak menyuruhmu membicarakan diriku lho. Aku hanya ingin mengatakan.."

"Apa.. pesan terakhirmu."

Hujan mulai terdengar... Tetesan air mulai keluar.. tetesan air tersebut diiringi oleh guntur yang terdengar keras. Lama lama... Seluruh tetesan air tersebut semakin muncul dalam jumlah yang besar.

Di ruangan sana... Terlihat sebuah tempat yang ramai. Di saat guntur muncul, tempat tersebut terlihat jelas.

Tempat dimana banyak korban, darah bertebar dimana mana... Dan banyak lagi.

"Haaa... Hufff... Huff...."

"Pesan terakhirku adalah.."

"Oi komandan penyerang divisi nomor 2, aku... Aku, Adar Stuart... Kau, tidak akan bisa mengalahkan kerajaan Tameng tak tertembus, kenapa?..."

"... Karena kalian semua.. tidak memiliki ikatan yang kuat antar anggota. Kalian semua tidak bisa bekerja sama dengan baik! KALIAN.... KALIA-!!"

"Diamlah, oi."

Di saat hujan deras masih berlanjut, suara tusukan terdengar. Orang tersebut menusuknya ke bagian jantung.

"Hahaha.... Su..dah ku....ga..."

Shira Masuta Ni NarimashitaWhere stories live. Discover now