P14

7.5K 718 252
                                    

Annyeong 😊

Masih ada yg nungguin cerita ini kah ?

Btw, sebelum kalian baca.

Ada yg punya rekomendasi FF VSOO yg Oneshoot gitu gak pen baca 😫 trus yg ada Mature nya jga tapi 🤣 kalo ada pls komen judul sama nama author nya disini pls 😫🙏
Thank you😘



Happy reading ^_^


*
*
*
*

((*))

Gadis itu termenung, memikirkan segala masalah yang tengah menimpahnya saat ini. Benar-benar tidak menyangka hal ini bisa terjadi padanya.

Tok tok...

Jisoo menoleh dengan panik menatap kehadiran sosok kakak laki-lakinya Kim Seok Jin yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar nya.

Jin meletakan tas kerja nya diatas meja, berjalan menghampiri sang adik.

"Kak Jin."

"Kau berhenti di perusahaan tempat mu bekerja?."

Jisoo mengangguk pelan memperbaiki posisi duduknya diatas kasur.

"Ayah dan ibu sudah mengetahui hal ini?." Tanya Jin mengambil tempat di samping nya.

Jisoo menggeleng pelan.

Tersenyum, Seokjin mengusap pelan kepala sang adik satu-satunya itu.

"Mau bercerita?."

Jisoo terdiam, berpikir mempertimbangkan apakah dirinya harus memberitahukan semuanya pada kakak laki-laki nya itu atau tidak.

Menggelengkan kepalanya dia akhinya berucap. "Aku memang berhenti bekerja, tapi aku sudah mendapatkan pekerjaan di perusahaan lain."

"Kau bilang kau berhenti bekerja karena itu aku datang kemari." Ucap Seokjin menghembuskan nafas kesal dengan sikap sang adik yang setiap kali memberitahukannya sesuatu selalu setengah-setengah.

Jisoo tersenyum tanpa merasa bersalah.

"Kak Irene apa kabar?." Tanya Jisoo mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Dia baik, sekali-kali datanglah berkunjung ke rumah ku. Kau itu baru bekerja jadi sekretaris sudah sulit bertemu keluarga. Bagaimana nanti saat ayah mengangkat mu menjadi direktur di perusahaan nya." Gerutu pria itu.

Jisoo hanya terkekeh pelan menanggapinya.

"Sudah ada tanda-tanda kehamilan dari kak Irene?."

Ya memang selama dua tahun menikah, kakak laki-laki nya itu belum juga diberikan momongan oleh sang kuasa.

Jin menggelengkan kepalanya, tiba-tiba merasa sedih memikirkan hal itu.

Membuat Jisoo jadi merasa bersalah telah menayanyakannya. Tersenyum dia mencoba kembali menyemangati sang kakak.

"Jangan patah semangat, kalian baru menikah selama dua tahun. Masih banyak waktu untuk berusaha mendapatkannya."

"Ya, kau benar." Balas Jin mencoba tersenyum.

****

Jisoo benar-benar melakukan semuanya sesuai perkataan Taehyung. Bekerja menjadi sekretaris Taeyong selama yang dia bisa, sebelum akhirnya mengatakan semua kebenarannya.

 RendezvousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang